Pencipta Bom Termonuklir Rusia Tewas Bunuh Diri di Apartemen, Tulis Surat Perpisahan untuk Putrinya

TRIBUN-VIDEO.COM - Fisikawan nuklir Rusia Grigory Klinishov, ditemukan tewas di apartemennya di Moskow.

Menurut laporan kantor berita Rusia, TASS, Klinishov yang juga merupakan pencipta bom termonuklir dua tahap pertama Uni Soviet, diduga bunuh diri.

Klinishov, yang berusia 92 tahun, dilaporkan meninggal pada (17/6/2023).

Sebuah catatan bunuh diri ditemukan di samping tubuhnya di apartemen pusat Moskow di tanggul Kosmodamianskaya oleh putrinya.

Catatan itu bersisi ucapan selamat tinggal kepada orang yang dicintainya.

Diketahui kematian Klinishov kini diselidiki.

Menurut Kommersant, Klinishov berduka atas kematian istrinya dan memiliki masalah kesehatan sendiri.

Kantor berita Rusia Regnum melaporkan bahwa putri fisikawan nuklir itu berbicara dengan ayahnya sesaat sebelum kematiannya.

Baca: Tim SAR AS: Kapal Selam Wisata Titanic Ditemukan Hancur Berkeping-keping, Seluruh Penumpang Tewas

Setelah percakapan mereka, dia meninggalkan apartemen selama beberapa jam.

Kemudian ia menemukan tubuh sang ayah ketika kembali ke rumah.

Dalam catatannya, dia dikabarkan meminta maaf kepada putrinya.

Ilmuwan yang lahir pada 1930 itu adalah salah satu pencipta RDS-37 Rusia.

Menurut laporan kantor berita RIA Novosti, bom termonuklir yang pertama kali diuji pada tahun 1955.

Bom termonuklir atau hom hidrogen RDS-37 begitu kuat ketika dijatuhkan oleh pembom Rusia di lokasi pengujian.

Sehingga gelombang kejut memecahkan jendela dalam radius 240 km (149 mil) dari pusat ledakan.

Korban juga dilaporkan karena uji ledakan yang menyebabkan bangunan runtuh.

Termasuk seorang anak kecil yang meninggal di kota kecil yang jauhnya sekitar 75 kilometer dari pusat ledakan.

(Tribun-Video.com/ www.newsweek.com)

Artikel ini telah tayang di www.newsweek.com dengan judul "Russian Creator of Hydrogen Bomb Found Dead in Apartment"


#beritaterbaru #beritaterkini #beritaviral #live #breakingnews #politik