VIRAL
NASIB Preman yang Malak Turis di Bali, Kini Tertunduk Lesu seusai Ditangkap Polisi
TRIBUN-VIDEO.COM - Awalnya wajah pria ini penuh dengan intimidasi memaksa seorang turis asing menyerahkan uang Rp 150 ribu di Bali.
Namun, setelah aksi pemalakannya viral di media sosial, wajah pemalak ini berubah lesu dan gelisah.
Hal itu sempat terungkap saat dirinya diamankan pihak kepolisian.
Dilansir dari Tribun-Bali.com, pelaku, Kadek EP (41) hanya menundukkan kepala saat digiring ke lobi Polres Badung pada Rabu (21/6/2023).
Pria asal Desa Satra, Kintamani, Bangli, Bali, itu pun tidak berkutik sedikitpun serta tampangnya sangat lesu.
Bahkan dihadapan awak media Kadek EP menyesali perbuatannya.
Ia mengaku menyesal dan terpaksa karena sama sekali tidak mendapat penumpang.
Baca: Terungkap! Pesan Terakhir Fajri Berbobot 300 Kg Sebelum Meninggal, Minta Dijahitkan Sarung
Bahkan pria yang berisikan tatto di tangan kananya itu meminta maaf kepada Masyarakat Bali, karena sudah membuat gaduh terhadap pariwisata di Bali khususnya Canggu.
"Saya sangat menyesal dan saya tidak akan mengulangi perbuatan saya lagi," katanya Kadek EP.
Pihaknya pun bersungguh-sungguh meminta maaf akan apa yang sudah dirinya lakukan.
"Saya minta maaf khususnya pada pariwisata Bali, dan para driver yang ada di Bali. Saya sangat menyesal," tegasnya.
EP nekat meminta paksa turis asing tersebut karena desakan ekonomi.
Kadek EP mengaku berprofesi sebagai driver selama 4 bulan, tetapi selama itu orderan yang datang kepadanya sepi.
Ia bersama sesama rekan driver dalam sebuah paguyuban kecil membuat larangan penumpang menggunakan transportasi online di wilayah Canggu, Bali.
Mereka bekerja sama dengan pihak Villa untuk menawarkan calon penumpang yang hendak check in ataupun check out menggunakan jasa transportasinya.
Baca: BREAKING NEWS: 10.000 Pendemo Kepung Ponpes Al-Zaytun, Jawab Tantangan Panji Gumilang di Medsos
Namun, larangan itu ternyata dibuat sepihak tanpa sepengetahuan pihak desa.
"Saya sebelumnya merupakan ojek online, dan saya bukan warga Canggu. Namun domisili saya di Badung," bebernya sembari menyebutkan saya belum pernah melakukan hal seperti ini sebelumnya.
Sementara Kapolres Badung AKBP Teguh Priyo Wasono, SIK mengatakan keributan dengan aksi palak sopir transport lokal konvensional dengan tamu An. Calysta (27) asal Singapura terjadi di kawasan jalan Padang Linjong, Canggu, Badung, Bali, pada Selasa, 20 Juni 2023 kemarin.
"Kejadian itu berawal ketika pelaku Kadek EP pada hari selasa 20 Juni 2023 sekitar pukul 09.50 WITA menawarkan untuk mengantar tamu yang akan check out dari Villa Kanoloft Padang Linjong menuju bandara dengan biaya Rp 270.000 tetapi tamu tersebut tidak mau dan memesan tranportasi online," katanya.
Selang beberapa menit transportasi online datang dan menaikkan tamu tersebut, namun pelaku memberitahu sopir online bahwa tidak boleh mengambil tamu di wilayah tersebut.
Tamu tersebut tetap tidak mau menggunakan transportasi lokal Padang Linjong, hingga terjadi cekcok antara tamu dengan pelaku tepatnya di depan Restoran Copen Agen Padang Linjong dikarenakan tamu dianggap tidak mengikuti aturan desa setempat.
"Dalam hal ini pelaku mengancam akan membawa tamu tersebut ke kantor desa, atau di ganti dengan membayar denda Rp.150.000," imbuhnya. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Awalnya Sangar Intimidasi Turis Asing, Pemalak Viral di Bali Kini Nunduk Lesu: Wajahnya Gelisah
# preman # Supir Ojek Konvensional # Bali # wisatawan # turis # palak
Video Production: ahmadshalsamalkhaponda
Sumber: TribunJakarta
HOT TOPIC
Hercules Sindir Purnawirawan TNI soal Pencopotan Gibran, Jadi Pintu Masuk Lengserkan Prabowo?
Rabu, 30 April 2025
Live Update
Bandara HAS Hanandjoeddin Bertatus Baru, Dinas Pariwisata Gercep Susun Strategi Menggaet Wisatawan
Rabu, 30 April 2025
Peristiwa Hari Ini
Jalan Hercules Jawara Preman Tanah Abang yang 'Tak Bisa Mati', Setia dan Utang Nyawa pada Prabowo
Selasa, 29 April 2025
Nasional
Pengunjung Temukan Harga Tiket Ditambal Taman di Bogor Jadi Lebih Mahal, Ini Harga Aslinya
Selasa, 29 April 2025
Sejarah Hari Ini
Detik-detik Akhir Hidup 8 Terpidana Mati di Nusakambangan, Tak Mau Ditutup Mata hingga Nyanyi Pujian
Selasa, 29 April 2025
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.