Live Update
2 Eks Pengurus Mulai Bongkar Kedok Panji Gumilang, Kompak Beberkan Ajaran Sesat di Ponpes Al-Zaytun
TRIBUN-VIDEO.COM - Kedok ajaran yang diduga sesat Ponpes Al Zaytun mulai terbongkar.
Hal-hal penyimpangan pondok tersebut justru terungkap dari kesaksian mantan pengurus.
Yakni Ken Setiawan dan Entis Sutisna.
Dikutip dari TribunCirebon.com pada Rabu (21/6/2023), belakangan ini Eks Pimpinan Negara Islam Indonesia (NII) Jawa Barat, Entis Sutisna membeberkan pengakuannya soal keberadaan Ponpes Al Zaytun.
Ia mengaku dulunya turut serta membantu pendirian Ponpes terbesar di Asia Tenggara tersebut.
Entis menjadi salah satu orang yang berperan dalam mencari dana untuk membangun Ponpes Al Zaytun.
Ia aktif dalam pembangunan Ponpes yang dipimpin Syekh Panji Gumilang itu sejak tahun 1990 lalu.
Sebelum Entis keluar dari ponpes pada 2006, ia mengaku sudah mencium penyimpangan di dalam Al Zaytun.
Hal ini diungkapkan setelah menjadi narasumber dalam Diskusi Kebangsaan Mewaspadai Doktrin Radikal Melalui Lembaga Pendidikan di Desa Bugis, Kecamatan Anjatan, Kabupaten Indramayu pada Selasa kemarin.
Di antaranya, Entis Sutisna mencontohkan, salah satunya adalah perihal salat.
Ponpes Al Zaytun, kata dia, belum mewajibkan salat sebagaimana umat Islam pada umumnya.
Menurut mereka, salat baru diwajibkan nanti setelah Negera Islam menang.
Hal ini membuat Entis mengaku memilih mundur dari ponpes atas dorongan diri sendiri dan keluarganya.
"Itu salah satunya yang membuat saya keluar. Saya keluar atas dorongan keluarga dan juga diri sendiri," ujar dia.
Selain Entis Sutisna, kedok ajaran menyelewengyang dilakukan Panji Gumilang selaku pimpinan ponpes juga dikuak oleh pengurus lainnya yakni Ken Setiawan.
Ken Setiawan merupakan pendiri Negara Islam Indonesia (NII) Crisis Center sekaligus mantan pengurus Ponpes Al Zaytun.
Sama dengan Entis, Ken menjelaskan, ajaran Ponpes Al Zaytun menilai salat juga belum diwajibkan.
Hal ini ia sampaikan seusai kegiatan Silaturahmi Kebangsaan di Ponpes Hidayatuttholibiin di Desa Karanganyar, Kecamatan Pasekan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat pada Minggu (18/6/2023).
Mereka menilai negara Indonesia ini masih jahiliyah.
Hal ini karena hukumnya bukan hukum Islam, tapi hukumnya adalah pancasila.
Ken Setiawan berkata para jemaah baru diwajibkan untuk salat nanti ketika negara Islam sudah menang.
"Mereka sebenarnya dididik untuk menjadi seorang negarawan bukan agamawan. Maka tidak heran di Al-Zaytun ibadah pakai jas, pakai dasi," ucap dia.
Selain itu, Ia menyebut pihak Ponpes melakukan gerakan politik untuk mendirikan negara di dalam negara.
Pemerintah pun diminta untuk cepat bertindak.
Menurutnya, jika pergerakan tersebut dibiarkan maka akan membahayakan keutuhan NKRI.
"Sejatinya ini adalah gerakan makar NII," ujar dia.
Ken Setiawan menerangkan, MUI dan Kemenag sebenarnya sudah mengetahui perihal gerakan tersebut.
Kedua lembaga itu bahkan sudah melakukan penelitian yang sejak lama.
Ia pun lantas meminta kepada MUI dan Kemenag untuk membuka hasil penelitian tersebut kepada publik.
Sehingga fatwa untuk NII dan Al-Zaytun segera dikeluarkan.
Desakan Ken ini disampaikan karena Al Zaytun sudah sangat membahayakan.
"Sehingga fatwa untuk NII dan Al-Zaytun segera dikeluarkan. Ini sudah sangat membahayakan," ujar dia.
Ia berujar, NII di sana mengkolaborasikan ajaran Islam bugis dan kelembagaan kerasulan.
Dari awal terbentuk Ponpes setempat memang sudah mengajarkan makar dan kebencian.
Namun, di permukaan, mereka seolah-olah toleran.
"Dia menggabungkan beberapa agama menjadi satu lalu menggunakan logika akal," ujar dia.
Ken Setiawan menyampaikan, Ponpes Al-Zaytun juga merubah rukun Islam.
Salah satunya haji tidak perlu ke Mekkah dan Madinah.
Bahkan, Ibadah Haji itu cukup di Indramayu, Jawa Barat.
Yakni dengan cara mengelilingi Ponpes Al-Zaytun seluas 1.200 Hektare dengan menggunakan mobil.
Melempar jumrah pun bukan memakai batu, melainkan memakai sak semen.
Semakin banyak sak semen maka jemaah itu semakin saleh.
Selain itu, ada penyimpangan lain yakni dosa yang bisa ditebus dengan membayar uang.
Tidak hanya itu, Ponpes Al-Zaytun juga merubah kalimat Syahadat.
(Tribun-Video.com/ TribunCirebon.com/ TribunJabar.id)
Artikel ini telah tayang di TribunCirebon.com dengan judul Eks Pimpinan NII Jabar Bongkar Sejarah Berdirinya Al Zaytun Indramayu, Bermula untuk Pengkaderan
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Sederet Kejanggalan Ajaran Ponpes Al-Zaytun Dibongkar Mantan Pengurus, Minta MUI Lakukan Ini
HOST: BIMA MAULANA
VP: ERWIN JOKO P
Videografer: Restu Riyawan
Video Production: Erwin Joko Prasetyo
Sumber: Tribun Jabar
LIVE UPDATE
Mahasiswa Sorong Demo Desak Tuntaskan Deretan Masalah Krusial segera Diselesaikan Pemerintah
Jumat, 2 Mei 2025
LIVE UPDATE
Netanyahu Diamuk Keluarga Sandera seusai Sebut Habisi Hamas Lebih Penting Daripada Bebaskan Tawanan
Jumat, 2 Mei 2025
LIVE UPDATE
Tahanan Anak Binaan LPKA Palu Peringati Hardiknas 2024, Motivasi Kesempatan Kedua untuk Masa Depan
Jumat, 2 Mei 2025
LIVE UPDATE
Seusai Dilanda Banjir, Warga Pakowa Manado Lakukan Pembersihan Rumah: Kami Butuh Air Bersih
Jumat, 2 Mei 2025
LIVE UPDATE
May Day, Buruh & Massa Palangka Raya Sampaikan 11 Kritik Tajam Situasi Ketenagakerjaan di Kalteng
Jumat, 2 Mei 2025
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.