LIVE UPDATE
Alasan Santri Ponpes Al Zaytun Ibadah Pakai Jas, Ternyata Ada Gerakan Intelijen di Hidden Kurikulum
TRIBUN-VIDEO.COM - Pondok pesantren (Ponpes) Al Zaytun Indramayu, Jawa Barat, kini tengah menjadi sorotan.
Dilansir TribunWow.com, mantan pengurus Ponpes Ken Setiawan membeberkan kejanggalan dan dugaan-dugaan ajaran sesat di pusat pembelajaran tersebut.
Di antaranya adalah busana mencolok yang dikenakan santri dan pengurus sebagai bentuk identitasnya.
Seperti diperlihatkan dalam unggahan Instagram @alzaytun_indonesia, terlihat beberapa potret para santri dan pengurus beribadah.
Uniknya, para pria kompak mengenakan seragam berupa jas hitam dan peci dengan warga senada.
Hal ini juga terlihat di ruangan kelas di mana para santri baik wanita maupun laki-laki sama-sama mengenakan jas berwarna hitam.
Menurut Ken Setiawan, hal ini berkaitan dengan kurikulum ajaran yang dibagikan pada para santri.
Ia menyebutkan adanya kurikulum tersembunyi yang dianggap sebagai gerakan spionase berbahaya.
Ken menyebut hidden kurikulum di Ponpes Al Zaytun adalah sebuah gerakan intelijen.
"Kalau Kemenag melihat kurikulumnya memang tidak ada yang aneh, tapi kalau melihat hidden kurikulumnya ini adalah sebuah gerakan intelejen," ujar Ken Setiawan dikutip TribunCirebon.com.
Dikatakan Ken Setiawan, Ponpes Al Zaytun menilai Indonesia pada saat ini berada dalam masa jahiliyah.
Pasalnya, Indonesia menggunakan hukum Pancasila dan bukannya hukum Islam.
Baca: Langkah Hati-hati Ridwan Kamil Tak Mau Gegabah Tindak Ponpes Al Zaytun, Pikirkan Nasib Ribuan Siswa
Karena itulah salat belum diwajibkan dan kekerasan maupun perampasan harta masih diizinkan demi membayar infak ke Ponpes.
Lewat ajaran tersebut, Ken Setiawan menilai Ponpes Al Zaytun sejatinya ingin memberikan doktrinasi terkait politik dan negara, bukannya berkaitan dengan agama.
"Mereka sebenarnya dididik untuk menjadi seorang negarawan bukan agamawan. Maka tidak heran di Al Zaytun ibadah pakai jas, pakai dasi," tandasnya.
Ia pun berharap Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Kemenag segera mengeluarkan fatwa terkait Ponpes tersebut.
"Sejatinya ini adalah gerakan makar NII," tegas Ken Setiawan.
"Sehingga fatwa untuk NII dan Al Zaytun segera dikeluarkan. Ini sudah sangat membahayakan."
Bahkan menurut sepengetahuannya, pimpinan Ponpes Panji Gumilang, berkaitan erat dengan organisasi terlarang Negara Islam Indonesia (NII).
Hal ini terlihat dari misi tersembunyinya untuk mendirikan negara Islam melanjutkan perjuangan DI TII Kartosuwirjo.
Ken menugkap bahwa ada lembaga kerasulan dan siasat perang dalam paham mereka.
Mereka juga bertindak seolah pro pemerintah, padahal aslinya tidak.
"Makanya dia ada juga lembaga kerasulan, siasat perang. Covernya perdamaian dan toleransi biar ngak ketahuan. Kelihatan propemerintah padahal aslinya tidak," tutur Ken Setiawan.
Selain itu Panji Gumilang juga disebut memanfaatkan orang yang ingin belajar.
Mereka juga diperbolehkan merampok, mencuri, dan menghalalkan segala cara.
"Orang yang mau belajar dimanfaatkan Panji Gumilang, UUD, ujung-ujungnya duit. Boleh mencuri, merampok, menghalalkan segala cara. Novel 'Tuhan Ijinkan Aku Jadi pelacur' itu NII. Jadi merampok orang kafir itu nggak apa kata mereka.".
"Jadi mereka cari uang. Mereka zakatnya bukan beras tapi uang. Memberi harta itu boleh, karena nanti kalau NII dan Al Zaytun menang nanti dikembalikan," pungkasnya.(*)
Artikel ini telah tayang di TribunWow.com dengan judul Alasan Santri Ponpes Al Zaytun Ibadah Pakai Jas, Eks Pengurus: Hidden Kurikulumnya Gerakan Intelijen
# Ponpes Al Zaytun Indramayu # ajaran sesat # intelijen
Reporter: Mei Sada Sirait
Videografer: Restu Riyawan
Video Production: yohanes anton kurniawan
Sumber: TribunWow.com
TO THE POINT
Konflik China & AS:China Tuduh Tiga Agen Intelijen AS Lakukan Serangan Siber saat Asian Winter Games
Kamis, 17 April 2025
Tribunnews Update
Militer Inggris Yakini Temukan Sensor Mata-mata Rusia di Dasar Laut untuk Lacak Kapal Selamnya
Senin, 7 April 2025
Tribunnews Update
Detik-detik Intel Gagalkan Begal di Probolinggo, Todongkan Pistol Buat Pelaku Jongkok Minta Ampun
Minggu, 23 Maret 2025
Viral News
Sejarah Israel Pertama Kalinya Pecat Kepala Badan Intelijen, Netanyahu Depak Ronen Bar Per 20 April
Jumat, 21 Maret 2025
Tribun Video Update
Tok! PM Israel Resmi Pecat Kepala Badan Intelijen Shin Bet, Buntut Gagal Hadapi Serangan Hamas
Jumat, 21 Maret 2025
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.