Rabu, 14 Mei 2025

Live Update

Ponpes Al Zaytun Minta Infaq, Halalkan Cara Apapun Pakai Uang Jual Diri sampai Jual Anak Kandung

Senin, 19 Juni 2023 14:16 WIB
Tribun Jabar

TRIBUN-VIDEO.COM - Ponpes Al Zaytun di Indramayu Jawa Barat kini menjadi sorotan publik lantaran ajaran-ajaran yang disebut-sebut sesat.

Sorotan kali ini datang dari Pendiri Negara Islam Indonesia (NII) Crisis Center, Ken Setiawan yang juga merupakan mantan pengurus ponpes tersebut.

Ia membeberkan, para jemaah bisa membayar infaq itu dengan hal lain termasuk menjual anak kandung mereka.

Dikutip dari TribunJabar.id pada Senin (19/6/2023), hal ini Ken sampaikan seusai kegiatan Silaturahmi Kebangsaan di Ponpes Hidayatuttholibiin di Desa Karanganyar, Kecamatan Pasekan, Kabupaten Indramayu, Minggu (18/6/2023).

Ia menerangkan, pihak Ponpes melakukan praktik pemerasan harta jemaah dengan menggunakan ayat Al Quran.

Ken Setiawan mengungkapkan, Surat Alquran Tadabbur (9:103) digunakan untuk menarik iuran paksa (Inpak) dengan dalil infaq shodaqoh.

Selain dengan menggunakan uang, ia menyebut para jemaah bisa membayar infaq itu dengan hal lain.

Seperti menjual diri sendiri.

Bahkan ada juga yang sampai menjual anak kandung mereka.

"Kamu kan gak punya infaq, nanti saya kasih infaq tapi bayi kamu buat saya," ujar dia.

Dikatakan, setelah dijual, orang tuanya bahkan tidak diperbolehkan lagi melihat anak mereka.

Ken sendiri mengaku tidak bisa membayangkan perasaan orang tersebut karena tindakan yang dilakukan Ponpes Al-Zaytun.

Ia menuturkan, tidak sedikit jemaah yang menjadi gila karena depresi.

Tidak hanya itu, ada juga jemaah perempuan yang sampai menjual diri demi infaq yang diminta Ponpes Al-Zaytun.

Bahkan ada pula yang sampai rela disetubuhi oleh empat laki-laki hanya untuk memenuhi infaq tersebut.

Ken menjelaskan, besaran infaq tergantung daerahnya

Dalam NII terdapat desa maju dan desa tertinggal.

Desa maju infaqnya per bulannya sekitar Rp 12 miliar.

Sedangkan, desa tertinggal sekitar Rp 5 miliar.

"Besaran infaq itu tergantung daerahnya, di NII itu ada desa maju dan desa tertinggal, kalau desa maju infaqnya per bulannya sekitar Rp 12 miliar dan kalau desa tertinggal sekitar Rp 5 miliar," ujarnya.

Terkait infaq, Ponpes memanfaatkan ayat Surat Alquran Tadabbur (9:103).

Ia menjelaskan arti dari ayat tersebut adalah "Ambilah zakat dari sebagain harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka, dan berdoalah untuk mereka, sesungguhnya doa kamu itu menjadi ketentraman jiwa bagi mereka, dan Allah Maha mendengar lagi maha mengetahui."

Ayat itu kemudian disalah artikan.

Menurut Ken, oleh Ponpes Al-Zaytun mengartikannya dengan menggunakan Fi'il amr atau kata kerja perintah.

Kemudian diyakini oleh jemaah NII hanya dengan mengeluarkan harta kepada Ponpes Al-Zaytun.

Maka seseorang itu dapat membersihkan dirinya dari dosa dan suci kembali seperti bayi yang baru lahir.

Dalam hal ini, Ken mengaku sangat kasian dengan para korbannya.

Selain diperas harta benda dan dirusak akidahnya, pihak Ponpes Al-Zaytun juga merusak masa depan para jemaah.

"Untuk jemaah di Al-Zaytun itu memang 80 persen santrinya adalah yang orang tuanya adalah anggota NII dan 20 persen lagi yang korban promosi Al-Zaytun," ujar dia.

Ia membeberkan, Ponpes Al Zaytun memiliki santri yang mana 80 persen orangtuanya anggato NII.

Sedangkan, 20 persen merupakan korban promosi Al-Zaytun.

"Untuk jemaah di Al-Zaytun itu memang 80 persen santrinya adalah yang orang tuanya adalah anggota NII dan 20 persen lagi yang korban promosi Al-Zaytun," ujar dia.

(Tribun-Video.com/ TribunJabar.id)

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Membongkar Dugaan Pemerasaan oleh Ponpes Al-Zaytun, Pakai Ayat Quran Ini, Ada yang hingga Jual Diri

HOST: BIMA MAULANA
VP: ERWIN JOKO P

Editor: Sigit Ariyanto
Videografer: Restu Riyawan
Video Production: Erwin Joko Prasetyo
Sumber: Tribun Jabar

Tags
   #LIVE UPDATE   #Ponpes Al-Zaytun   #Infaq

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved