LIVE UPDATE
Gembar-gembor Tuntut Pemecatan Jokowi, Denny Indrayana Ternyata Sempat akan Dipolisikan Arsul Sani
TRIBUN-VIDEO.COM - Setelah gembar-gembor menuntut pemecatan Presiden Jokowi melalui surat terbukanya, kini Denny Indrayana menyampaikan permintaan maaf.
Namun bukan kepada Presiden Jokowi, melainkan kepada politisi senior Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani.
Pasalnya, permintaan maaf itu disampaikan Denny Indrayana sehubungan dengan penyebutan nama Arsul Sani dalam surat terbuka yang ia tulis kepada Pimpinan DPR beberapa waktu lalu.
Dilansir dari Tribunnews.com, dalam surat tersebut Denny Indrayana menyebut nama Arsul Sani soal dukungan terhadap Anies Baswedan dalam Pilpres 2024.
"Ketika Soetrisno Bachir menanyakan, kenapa PPP tidak mendukung Anies Baswedan padahal mayoritas pemilihnya menghendaki demikian, dan akibatnya PPP bisa saja hilang di DPR pasca Pemilu 2024. Arsul Sani menjawab, “PPP mungkin hilang di 2024 jika tidak mendukung Anies, tetapi itu masih mungkin. Sebaliknya, jika mendukung Anies sekarang, dapat dipastikan PPP akan hilang sekarang juga,” karena bertentangan dengan kehendak penguasa." demikian tulis Denny Indrayana dalam surat terbuka kepada pimpinan DPR.
Baca: Sekjen PDIP Sindir Ketakutan Anies Baswedan Dijegal: Pemimpin Berprestasi Tak Perlu Takut Dijegal
Rupanya, penyebutan nama Arsul Sani itu dilakukan tanpa meminta izin terlebih dahulu.
Denny Indrayana bahkan juga disebut tidak mengkonfirmasi pernyataan tersebut kepada Arsul Sani.
Atas tindakan Denny Indrayana itu, Arsul Sani menyebut tindakan itu sebagai ketidakpatutan atau ketidakpantasan sebagai orang yang menyebut dirinya sebagai intelektual.
"Dalam suratnya terbuka kepada@dpr_ritentang permintaan pemakzulan Presiden@jokowi, Sdr.@dennyindrayana99menyebut PPP@dpp.pppdan nama saya Sepanjang menyangkut PPP dan saya, apa yang dia tulis dalam surat terbukanya, bagi saya, adalah sebuah perawatan publik dan ketidakpatutan / ketidakkepantasan sebagai orang yang mengidentifikasi diri intelektual."
"Dia menyampaikan sesuatu yg seolah-olah berasal dari saya, tanpa cek dan ricek atau tabayun atas kebenaran kalimat yg dia tulis itu kepada saya. Hal yang sepatut/sepantasnya harus dilakukan, paling tidak untuk menjaga kredibilitas muatan yg akan dilemparnya ke lembaga resmi dan ruang publik dan juga kredibitasnya," tulis Arsul Sani di akun instagramnya, @arsul_sani_af, Jumat (9/6/2023).
Arsul Sani pun telah mengontak Denny Indrayana yang berada di Melbourne, Australia.
Arsul kemudian memberikan pilihan kepada Denny Indrayana sehubungan penyebutan namanya dalam surat terbuka itu.
Pilihan pertama, Arsul akan menempuh proses hukum dengan melaporkan hal itu ke Bareskrim Polri.
Kedua, proses restoratif justice atau perdamaian dengan cara Denny Indrayana meminta maaf kepada PPP dan Arsul Sani.
Namun permintaan maaf itu harus disampaikan di ruang publik dan berjanji tidak akan mengulanginya kembali.
Denny Indrayana pun akhirnya memilih meminta maaf.
Adapun surat permintaan maaf Denny Indrayana itu diunggah di akun Instagram Denny Indrayana, Jumat (9/6/2023).
Baca: Partai Demokrat Klaim Tak Ada Figur Cawapres yang Memenuhi Syarat Dampingi Anies, Hanya AHY!
Surat itu juga diunggah ulang Arsul Sani di akun instagramnya.
"Menimbang hubungan dan silaturahmi yang harus dijaga tersebut, maka saya dengan tulus hati menyampaikan: 1) pencantuman PPP dan nama dalam surat tersebut saya lakukan tanpa terlebih dahulu melakukan cek dan ricek kepada Bang Arsul: 2) Bang Arsul menyampaikan keberatan dan sanggahan atas apa yang saya tuliskan tersebut; 3) Saya karenanya meminta maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi dan tidak akan lagi mengulangi hal yang sama, 4) Dengan demikian, bersama ini pula saya menyatakan menarik isi surat tersebut, sepanjang menyangkut PPP dan nama Bang Arsul Sani," demikain di antara isi suat permintaan maaf Denny Indrayana.
Sementara itu, terkait hal ini, pimpinan DPR RI ternyata belum menerima surat dari Denny Indrayana yang meminta Parlemen untuk memakzulkan Presiden Jokowi.
Informasi ini disampaikan langsung oleh Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (8/6/2023).
"Sampai sekarang saya belum pernah melihat suratnya," ungkap Dasco.
(Tribun-Video.com/Tribunnews.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Buntut Surat Terbuka ke DPR, Denny Indrayana Minta Maaf ke Arsul Sani, Sempat akan Dipolisikan
# Denny Indrayana # Arsul Sani # Anies Baswedan # Pilpres 2024
Reporter: Ariska Nur Choirina
Videografer: Restu Riyawan
Video Production: Ika Vidya Lestari
Sumber: Tribunnews.com
Terkini Nasional
Demi Bela Jokowi! Peradi Datang Serahkan 16 Barang Bukti ke Polisi soal Kasus Tuduhan Ijazah Palsu
16 jam lalu
Terkini Nasional
Rocky Gerung Curiga Isu Ijazah Palsu Jokowi Sengaja Dirawat hingga Heboh, Dinilai Demi Wapres Gibran
5 hari lalu
Tribunnews Update
Golkar: Pilpres 2024 Sah! Gibran Tak Melanggar, Pintu Pemakzulan Konstitusional Masih Tertutup
6 hari lalu
Tribunnews Update
THMP: Barisan Sakit Hati Buntut Kekalahan Paslon Pilpres 2024, Purn TNI Desak Gibran Dimakzulkan
Senin, 5 Mei 2025
Terkini Nasional
Tak Bela Gibran? Jokowi Justru Halalkan usulan Pemakzulan Sang Wapres: Boleh-boleh Saja, Aspirasi
Senin, 5 Mei 2025
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.