LIVE UPDATE MANCANEGARA
Tetap Bekingi Ukraina, Joe Biden Akui Barat Telah Melakukan Segalanya untuk Kyiv Lawan Rusia
TRIBUN-VIDEO.COM - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengaku Barat telah melakukan segalanya untuk Ukraina.
AS dan sekutunya sudah menggelontorkan anggaran dan mempersenjatai Ukraina melawan Rusia.
Dikutip dari rt.com pada Jumat (9/6/2023), hal ini dibeberkan Biden dalam jumpa pers bersama Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak pada Kamis kemarin.
Kepala Negara AS mengungkapkan, AS dan Uni Eropa telah mempersiapkan Ukraina untuk serangan balasannya terhadap pasukan Rusia.
Ia mengaku pihaknya sudah melakukan segala upaya mendukung Ukraina baik secara kolektif maupun individu.
"Kami telah melakukan semua yang kami bisa, secara kolektif tetapi secara individu di Amerika Serikat, untuk membuat mereka siap, untuk mendukung ..," kata Biden.
Biden menyebut, upaya Ukrauna yang goyah untuk melancarkan serangan sebagai situasi yang berkembang.
Meski begitu, Barat tetap optimis.
Sementara itu, Ukraina mengakui bahwa pasukannya beralih ke tindakan ofensif di beberapa daerah.
Pemerintah Ukraina menolak klaim kegagalan dan kerugiannya sebagai propaganda Rusia.
Sebagaimana diketahui sebelumnya, Pasukan Ukraina dilaporkan telah melakukan serangan balasan selama tiga hari terakhir.
Namun, serangan balasan Ukraina mengalami kegagalan.
Hal ini dibeberkan, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu.
Ia menerangkan, dalam tiga hari, Ukraina melakukan serangan yang telah lama dijanjikan.
Dikatakan, Ukraina memusatkan sejumlah besar tenaga dan peralatan di berbagai bagian depan.
Namun, pasukan Rusia menggagalkan semua serangan Ukraina.
Menhan Rusia menjelaskan, target Ukraina tak tercapai.
Rezim Ukraina justru mengalami kerugian yang besar.
"Upaya untuk menyerang digagalkan, musuh dihentikan, tentara dan perwira Rusia menunjukkan keberanian dan kepahlawanan dalam pertempuran. Musuh tidak mencapai tujuannya, menderita kerugian yang signifikan dan tak tertandingi," ungkap Menhan.
Diungkapkan, pada tanggal 4 Juni, pasukan brigade mekanik ke-23 dan ke-31 Angkatan Bersenjata Ukraina mencoba melakukan serangan ke lima arah.
Pasukan Ukraina tidak berhasil.
Mereka menderita kerugian yang signifikan.
Diantaranya 300 personel militer Ukraina tewas dan mengalami kerusakan pada 16 tank, 26 kendaraan tempur lapis baja, 14 kendaraan.
Kemudian, pada tanggal 5 Juni, Angkatan Bersenjata Ukraina mencoba maju ke tujuh arah dengan kekuatan lima brigade.
Namun, kerugiannya bahkan lebih besar.
Sebanyak lebih dari 1.600 personel tentara Ukraina tewas.
Ada 28 tank, termasuk delapan tank Leopard dan tiga tank beroda AMX-10, 136 unit peralatan militer lainnya rusak.
Menhan mengungkapkan, secara total dalam waktu tiga hari, Angkatan Bersenjata Ukraina di segala arah telah kehilangan hingga 3.715 prajurit, 52 tank, 207 kendaraan lapis baja, 134 kendaraan, lima pesawat dan dua helikopter.
"Sayangnya, kerugian kami bukan tanpa. Secara total, selama memukul mundur serangan musuh di Kelompok Pasukan Gabungan, 71 prajurit tewas, 210 luka-luka. 15 tank, sembilan kendaraan tempur infanteri, dua kendaraan dan sembilan senjata ditembakkan turun,” kata menteri.
Di sisi yang sama, Ketua Duma Rusia, Vyacheslav Volodin menandaskan, Rezim Ukraina tidak dapat mencapai tujuan serangan baliknya meski sudah berjalan dua hari.
"Ini adalah hari kedua dari serangan balasan rezim Kiev," tulisnya.
Disebutkan, tentara Ukraina mengalami kerugian yang sangat besar.
"Tidak berhasil. Tujuan dan sasaran tidak tercapai. Kerugiannya sangat besar. Rencana Barbarossa-2 telah runtuh," terangnya.
Volodin menekankan bahwa topik ini tidak diangkat secara terbuka oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg, atau Presiden AS Joe Biden.
Ia percaya bahwa jelas bagi semua orang bahwa NATO sedang berperang melawan Rusia.
Sedangkan Ukraina adalah hanya barang yang bisa dibuang.
Ia menerangkan, Amerika Serikat dan Uni Eropa telah mempersiapkan dan mempersenjatai militer rezim Ukraina.
Mereka telah mendorong serangan teroris dan sabotase terhadap warga sipil di negara Rusia dengan menggunakan senjata Barat.
Mereka menyeret negara-negara Eropa ke dalam perang.
"Washington dan Brussel telah mempersiapkan dan mempersenjatai militer rezim Kiev. Mereka telah mendorong serangan teroris dan sabotase terhadap warga sipil di negara kita dengan menggunakan senjata Barat. Mereka menyeret negara-negara Eropa ke dalam perang, menjanjikan serangan rezim Kiev akan berhasil," ujarnya.
AS dan Barat menjanjikan serangan rezim Kiev akan berhasil.
(Tribun-Video.com/ rt.com)
Artikel ini telah tayang di rt.com dengan judul West has done everything for Ukraine – Biden
# Ukraina # Joe Biden # Kyiv # Rusia
Sumber: Sumber Lain
Mancanegara
Perang dengan Rusia Memanas, AS Sebut Kiev Siap Serahkan 5 Wilayah ke Moskow, Ukraina Terpojok?
Jumat, 2 Mei 2025
To The Point
Ukraina-AS Teken Kesepakatan Mineral, Rusia Tanggapi Sinis: Kehilangan Kekayaan & Mengemis Dukungan
Jumat, 2 Mei 2025
Konflik Ukraina vs Rusia
Ukraina Hancur Lebur, Kharkiv Diserang Besar-besaran Rusia, Bangunan Terbakar, Puluhan Orang Terluka
Rabu, 30 April 2025
To The Point
Seorang Nenek Berusia 80 Tahun Selamat setelah Terjatuh dari Lantai 6 dan Menimpa Mobil di Rusia
Rabu, 30 April 2025
TRIBUNNEWS UPDATE
Donald Trump Klaim Rusia Inginkan Perdamaian di Ukraina, Walaupun Awalnya Disebut Memanfaatkan Kyiv
Rabu, 30 April 2025
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.