Minggu, 11 Mei 2025

LIVE UPDATE MANCANEGARA

babak Baru Perang Rusia dan Ukraina, Ditandai Bendungan Nova Jebol, Kyiv Singgung Agresi Rusia

Kamis, 8 Juni 2023 13:39 WIB
Tribunnews.com

TRIBUN-VIDEO.COM - Ukraina menilai perang Rusia dan Ukraina memasuki fase baru.

Hal ini ditandai terjadi kehancuran Bendungan Nova Kakhovka di Kherson hingga jebol.

Dikutip dari newsweek.com pada Kamis (8/6/2023), hal ini dibeberkan oleh Walikota Melitopol yang dikuasai Ukraina, Ivan Fedorov memberikan penjelasan.

Ia menerangkan, bendungan itu hancur didalangi Rusia.

Walikota Melitopol mengungkapkan, Presiden Putin mencoba melakukan tingkat agresi baru.

Namun, Ivan Fedorov yakin Ukraina pasti menang.

"Putin mencoba melakukan tingkat agresi baru. Tapi saya tahu kami harus menang," katanya.

Ia menyebut serangan teroris Rusia senantiasa datang.

Akan tetapi, dengan kekuatan Ukraina mampu memenangkan perang.

"Tentu saja, setiap hari kita dapat mengharapkan dari teroris—Putin—sesuatu yang baru, tetapi itu tidak dapat menghentikan kita untuk memenangkan perang ini," ujarnya.

Sebagaimana diketahui, Bendungan Nova Khakovka di Kherson jebol pada Selasa (6/6/2023).

Akibatnya, terjadi banjir bandang yang dilaporkan menenggelamkan sebanyak 600 rumah.

Walikota yang ditunjuk Rusia di Kota Nova Kakhovka, Vladimir Leontyev menuturkan, Bendungan Nova Khakovka selama ini dimanfaatkan sebagai PLTA.

Namun, kini kondisinya rusak.

Air keluar dari bendungan hingga terjadi banjir bandang.

"Pada saat PLTA Kakhovka terus roboh, air keluar tidak terkendali," ujar Walikota yang ditunjuk Rusia di Kota Nova Kakhovka, Vladimir Leontyev.

Diketahui, dari cuplikan video yang beredar di media sosial menunjukkan air melonjak melalui sisa-sisa tanggul usai meledak.

Tak berselang lama ketinggian air itu naik beberapa meter hanya dalam hitungan jam.

Menurut laporan kepala wilayah Kherson sejauh ini banjir bandang akibat jebolnya bendungan Nova Kakhovka telah menenggelamkan 600 rumah.

Bahkan, sebanyak 22.000 warga dari 80 desa terpaksa mengungsi untuk mencegah timbulnya korban jiwa.

Tak hanya itu, ruang mesin di dalam Pembangkit Listrik Tenaga Air Kakhovka hancur total.

“Air terus meningkat. Evakuasi warga sipil dari zona banjir yang berdekatan sedang dilakukan untuk menyelamatkan semua nyawa. Tidak ada kepanikan di kota ini," kata Leontyev dalam pesan video di Telegram seperti dikutip dari Aljazeera.

Belum diketahui apa penyebab dari jebolnya bendungan ini.

Baik Rusia dan Ukraina sejauh ini saling tuduh mengenai pihak yang bertanggung jawab atas peristiwa jebolnya bendungan Nova Kakhovka di Kherson.

Kepala staf presiden Ukraina, Andriy Yermak menjelaskan, jebolnya bendungan karena ulah Rusia.

"Pembangkit listrik tenaga air Kakhovka. Kejahatan perang lain yang dilakukan oleh teroris Rusia. Presiden memanggil Dewan Keamanan Nasional," tulis kepala staf presiden Ukraina, Andriy Yermak, di Telegram.

Duta besar untuk kementerian luar negeri Ukraina, Anton Korynevych menerangkan, Rusia tidak dapat mengalahkan Ukraina di medan perang.

Sehingga Moskwa menargetkan infrastruktur sipil untuk mencoba membekukan Ukraina agar tunduk.

Termasuk, Rusia meledakkan bendungan besar Nova Kakhovka.

Di sisi yang sama, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelesnky mengungkapkan, Rusia dengan sengaja menghancurkan bendungan tersebut.

"Penghancuran bendungan dan fasilitas HPP lainnya yang disengaja oleh penjajah Rusia ini merupakan bom lingkungan pemusnah massal," terangnya.

Sementara itu, juru bicara Istana Kremlin Rusia Dmitry Peskov membantah tudingan rezim Ukraina.

Ia menandaskan, Rusia tak terlibat atas serangan yang menyebabkan jebolnya bendungan Nova.


(Tribun-Video.com/ newsweek.com)

# Perang Rusia # Ukraina # Kyiv

Video Production: Dyah Ayu Ambarwati
Sumber: Tribunnews.com

Tags
   #Perang Rusia   #Ukraina   #Kyiv

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved