LIVE UPDATE MANCANEGARA
Mata Uang BRICS Baru Siap-siap Tebar Pesona, Hegemoni Dolar Amerika Serikat Diambang Kejatuhan
TRIBUN-VIDEO.COM - BRICS siap-siap meluncurkan mata uang barunya.
Mata uang itu akan mengancam hegemoni mata uang dolar AS.
Dikutip dari sputnikglobe.com pada Kamis (8/6/2023), sebagaimana diketahui, anggota BRICS adalah Brazil, Rusia, India, China, Afrika Selatan.
Para pemimpin BRICS sedang mempersiapkan untuk mengadakan pertemuan puncak besar di Afrika Selatan pada bulan Agustus mendatang.
Topik utama pertemuan itu salah satunya pembentukan mata uang BRICS.
Diketahui, para menteri luar negeri BRICS bertemu di Cape Town , Afrika Selatan pekan lalu.
Mereka membahas alat-alat yang dimiliki blok itu untuk melepaskan diri dari hegemoni tatanan ekonomi global yang didominasi AS.
Termasuk negosiasi tentang potensi penggunaan mata uang alternatif.
Hal ini untuk melindungi Bank Pembangunan Baru dari sanksi dan de-dolarisasi dalam perdagangan secara lebih luas.
Pertemuan itu terjadi di tengah banyaknya laporan dan analisis tentang mata uang BRICS baru.
Termasuk soal mekanismenya dan kerangka waktu yang mungkin untuk kemunculannya sebagai penantang dolar.
Konsep mata uang tunggal itu pertama kali diutarakan oleh Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov selama perjalanannya ke Afrika pada bulan Januari.
Namun, detailnya masih harus disempurnakan lebih lanjut.
Sebagaimana diketahui, Blok Ekonomi BRICS yang terdiri Brazil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan mulai diminati banyak negara.
minat global di antara negara-negara yang ingin bergabung dengan blok ekonomi BRICS menunjukkan pengaruhnya yang semakin besar.
BRICS kini sebagai kekuatan geopolitik baru dengan potensi untuk menantang sistem keuangan yang sebagian besar dipimpin oleh Barat.
Ketua perusahaan bisnis Dezan Shira & Associates, Chris Devonshire-Ellis mengungkap alasan banyak negara minat bergabung dengan BRICS.
Ia mengatakan, pendorong utamanya adalah keyakinan keseluruhan bahwa Amerika Serikat telah menjadi tidak dapat diandalkan dan sombong dalam kebijakan luar negerinya.
"Pendorong utamanya adalah keyakinan keseluruhan bahwa Amerika Serikat telah menjadi tidak dapat diandalkan dan sombong dalam kebijakan luar negerinya," kata Chris Devonshire-Ellis.
Ia menuturkan, faktor AS tidak dapat diandalkan menyangkut masalah mengenai plafon utang AS baru-baru ini.
Kemudian, soal sikap sombong AS merujuk pada mekanisme internasional untuk menghukum negara-negara yang tidak disetujuinya (memotong negara dari SWIFT).
Termasuk memanfaatkan G7 sebagai 'geng' ekonomi untuk mendukung dan membenarkan apa yang dilakukannya di tempat lain.
"Tidak dapat diandalkan seperti masalah mengenai plafon utang AS baru-baru ini—yang baru diundur ke tahun 2025—dan risiko sanksi," kata Devonshire-Ellis.
Kini, banyak pemimpin global dari Afrika, Amerika Latin, Asia Tengah dan Timur Tengah, serta China dan Rusia, telah berhenti mempercayai Amerika Serikat sebagai pemimpin global yang bertanggung jawab.
"Sederhananya," tambahnya, "banyak pemimpin global dari Afrika, Amerika Latin, Asia Tengah dan Timur Tengah, serta China dan Rusia, telah berhenti mempercayai Amerika Serikat sebagai pemimpin global yang bertanggung jawab," ujarnya.
Sementara itu, Duta Besar Afrika Selatan untuk BRICS Anil Sooklal mengatakan bahwa lebih dari 20 negara telah mendaftar untuk bergabung menjadi anggota BRICS.
(Tribun-Video.com/ sputnikglobe.com)
Artikel ini telah tayang di sputnikglobe.com dengan judul New BRICS Currency Can Challenge Dollar Hegemony of US-led G7 'Economic Gang'
# mata uang # BRICS # Amerika Serikat
Sumber: Sumber Lain
Tribunnews Update
Dihantam Rudal Houthi, Jet Tempur Super Hornet Tenggelam & Kapal Induk USS Harry Truman Nyaris Rusak
Selasa, 29 April 2025
Tribunnews Update
Iran Tegaskan 'Garis Merah' sebagai Pengayaan Uranium Program Nuklir saat Negosiasi dengan AS
Selasa, 29 April 2025
Tribun Video Update
Jubir Menlu Iran Tegaskan Garis Merah Negaranya, Beri Peringatan AS terkait Situs Nuklir Damai
Selasa, 29 April 2025
Tribun Video Update
Serangan Gabungan Yaman Gempur Kapal AS & Situs Penting di Israel, Kombinasikan Balistik & Jelajah
Selasa, 29 April 2025
Tribunnews Update
Houthi Unjuk Gigi Bombardir & Usir Kapal Nuklir AS-Isreal di Laut Merah, Lesatkan Rudal Hipersonik
Selasa, 29 April 2025
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.