Satya Bali Kreatif Sulap Sampah Jadi Bernilai Ekonomis
TRIBUN-VIDEO.COM, BALI - Apabila sampah diidentikkan sebagai barang sisa yang tidak indah serta tidak berguna lagi bagi masyarakat, namun di tangan para pengurus Satya Bali Kreatif, sampah dapat disulap menjadi produk-produk yang bermanfaat dan bernilai ekonomis.
Satya Bali Kreatif adalah sebuah komunitas yang bergerak dalam mengumpulkan, memilah, dan mengolah sampah plastic menjadi produk-produk kreatif dan memiliki nilai ekonomis.
Komunitas ini tengah gencar-gencarnya mengedukasi masyarakat dalam pemanfaatan dan pengolahan sampah menjadi barang yang berguna dan memiliki tampilan yang cantik.
Hal ini diungkapkan oleh salah satu pengurus Satya Bali Kreatif, I Ketut Suarnaya yang ditemui Tribun-Bali.com, pada Rabu (26/9/2018) di Jalan Ratna Gang I No 7 Denpasar, Bali.
“Berawal dari kepedulian kami yang dimana kami tidak hanya sebatas mengumpulkan sampah tetapi dapat memberikan pelajaran atau edukasi setelah sampah dikumpulkan, diproses dan diolah tersebut,” ucap I Ketut Suarnaya.
Memiliki komitmen serta tujuan untuk menciptakan suatu kualitas lingkungan yang baik kedepannya merupakan salah visi dan misi dari komunitas yang telah berhasil mengadakan berbagai kegiatan edukasi ke berbagai daerah di Bali ini.
“Bagi kami sampah bukan lagi sebagai suatu masalah, namun kini sebagai suatu bahan yang akan didaur ulang menjadi mutiara yang terpendam dan kami memiliki cita-cita bahwa komunitas ini akan berkembang secara periodic seiring dengan berkembangnya volume sampah, kami akan menggaungkan kepedulian terhadap sampah,” jelas I Ketut Suarnaya.
Baca: Kronologi Anggota The Jak Mania Tewas Dikeroyok Oknum Suporter Persib, sempat Minta Tolong
Tidak sendrian, I Ketut Suarnaya juga ditemani oleh pengurus Satya Bali Kreatif lainnya yang juga tidak kalah gencar dalam mengedukasi masyarakat mengenai pengumpulan, pemilahan serta pengolahan sampah menjadi produk bermanfaat dan cantik.
Pengurus lainnya, yakni A.A Rai Suwastika, I Made Wardana, dan I Ketut Yudi Mahendra yang telah berhasil memproduksi berbagai produk olahan sampah seperti bokor yang berbahan dasar koran bekas, tas-tas cantik dengan bahan baku sachet kopi, serta masih banyak produk lainnya.
“Prinsip kami adalah menyebarkan edukasi, social, dan profit. Jadi kami memberikan edukasi kepada masyarakat untuk nantinya bisa disalurkan ke kegiatan social lainnya, dan kalau masalah profit itu kami anggap bonus,” ucap I Ketut Suarnaya.
“Bagaimana kita sendiri mengolah sampah tersebut menjadi berkah, karena kalau hanya mengumpulkan sampah saja itu bisa dibilang hanya sebagai pemindahan masalah, namun kami ingin menyelesaikan masalah dengan memilah dan mengolah sampah tersebut,” tambah Rai Suwastika yang juga ditemui dalam kesempatan yang sama.
I Ketut Yudi Mahendra juga menambahkan bahwa bagi masyarakat yang tertarik untuk mengetahui lebih lanjut mengenai komunitas ini dapat langsung berkunjung ke Jalan Ratna Gang I No 7 Denpasar, Bali atau dapat dengan menghubungi nomornya di nomor 085 936 137 407.
Dan komunitas ini sangat terbuka bagi masyarakat yang ingin ikut belajar memproduksi produk-produk kreatif berbahan dasar sampah. (*)
TONTON JUGA:
Sumber: Tribun Bali
Viral di Media Sosial
Viral di Media Sosial Acara Kelulusan SMK Undang DJ Seksi, Disdikpora dan Senator Bali Turun Tangan
17 jam lalu
To The Point
Petinju Inggris yang Berlibur di Bali Ditangkap Polisi setelah Lakukan Pemukulan terhadap Warga
1 hari lalu
Tribunnews Update
Tolak Kehadiran GRIB Jaya yang Dipimpin Hercules, Gubernur Bali: Bentuk Ormas tapi Kelakuan Preman
1 hari lalu
Selebritis
Terbongkar Biaya Fantastis Pernikahan Luna Maya & Maxime Bouttier di Ubud Bali
3 hari lalu
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.