HAJI 2023
Agar Ibu Ini Bisa Berhaji, KJRI Jeddah Mobilisasi Alat Perekam Paspor ke Madinah
TRIBUN-VIDEO.COM - Kantor Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah, Arab Saudi, menempuh langkah tak biasa di awal musim haji 1444 Hijriyah ini.
Rabu (31/5/2023) pagi, perangkat perekam pembuatan paspor dimobilisasi dari KJRI Jeddah ke kantor Urusan Haji Indonesia Daker Madinah.
"Musim haji ini pertama kalinya, biar Bu Dedeh bisa berhaji," kata satu dari empat staf KJRI di kantor misi haji Indonesia, kawasan Manasik Madinah, sekitar 1,1 km arah timur Masjid Nabawi.
Kepala Seksi Linjam PPHI Daker Bandara, Miskat mengkonfirmasikan, langkah ini, adalah komitmen pelayanan haji PPIH dan pemerintah Indonesia, untuk memastikan hak jemaah haji terakomodir.
"Kita apresiasilah staf KJRI untuk upaya ini," ujarnya sesaat setelah perekaman paspor biometric calon jemaah haji dari Kloter 15 embarkasi Jakarta Bekasi (JKS), ibu Dedeh S.
Paspor ibu Dedeh (61), tercecer saat perjalanan dari Asrama Haji Bekasi ke Bandara Cengkareng Jakarta, Selasa (30/5/2023) malam.
Dokumen pengganti identitas kewarganegaraan di luar negeri itu, hingga Rabu (31/5/2023) siang, tak kunjung ditemukan di Tanah Air.
Baca: Jemaah Haji Tasikmalaya Wafat karena Dehidrasi, Jenazah akan Dikebumikan di Tanah Suci
Ibu Dedeh bisa melintasi wilayah otoritas Kerajaan Arab Saudi di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Azis (AMAA), setelah pihak imigrasi Indonesia, KJRI dan PPHI Arab Saudi memberi jaminan tertulis.
"Jaminan itulah kenapa Bu Dedeh bisa lewat Jawazat (otoritas paspor dan kewarganegaraan Arab) di bandara," kata Miskatz.
Dedeh tiba di bandara AMAA bersama 399 jemaah kloter 15 lain, pukul 17.30 WAS.
Di bawah pengawalan pihak KJRI dan difasilitasi pihak PPHI Daker Bandara dan otoriitas jemaah di Sektor II Markaziyah, ibu Dedeh bisa merekam dan ikut proses pembuatan paspor baru.
Pihak KJRI menyebut, paspor ibu Dedeh setidaknya jadi dalam periode dua hari kerja.
"Cetak paspornya di Jeddah, tapi saat pencetakan server kita harus connected dengan server Imigrasi di Tanah Air," kata petugas KJRI.
Sebelumnya, dua jemaah kehilangan paspor atas nama Satiah binti Ngaijo, 64 tahun, jemaah asal Gresi (embarkasi Surabaya SUB 09) dan jemaah asal Makassar dari embarkasi UPG, sempat mengalami ketegangan.
Namun, setelah dicek di embarkasi Sukolilo dan embarkasi Sudiang Makassar, paspor dua jemaah itu ditemukan, dan dikerim ke Madinah melalui penerbangan kloter berikutnya.
Untuk berjaga-jaga, pihak KJRI juga sudah membuat SPLP (Surat Perjalanan Laksana Paspor), sebagai dokumen pengganti paspor.
Kepala Daker Bandara Haryanto mengatakan, jemaah kehilangan paspor ini bukan karena kesengajaan.
“Dua jemaah sudah ditemukan paspornya. Sementara yang tadi malam masih kita cari,” katanya.
Ditambahkan Haryanto, jemaah yang kehilangan paspor ini bisa masuk dengan menerbitkan SPLP “Untuk jemaah dari kloter JKS ini masih kita upayakan untuk bisa mendapatkan paspor.
Kita sudah koordinasi dengan semua pihak termasuk imigrasi untuk bisa membuatkan paspor kalau paspornya tidak ditemukan,” katanya.
Baca: Maksimalkan Pelayanan, Petugas Arab Saudi Tinjau Fasilitas Jemaah Haji Termasuk Mubalig & Penerjemah
Sementara, disamping kehilangan paspor kasus menonjol lain yang cukup banyak adalah penggunaan visa umrah.
“Faktornya mungkin ketidaktelitian dalam mengentri data jemaah oleh kantor wilayah atau pihak imigrasi. Makanya kita imbau kepada seluruh pihak untuk mengecek ulang data jemaah sebelum berangkat,” katanya.
Kemudian, kasus lain yang menonjol pada kedatangan jemaah di bandara adalah banyaknya koper dan kursi roda yang tertinggal di Bandara Amir Mohammed bin Abdul Azis (AMAA) Madinah Arab Saudi.
Koper biasanya tertinggal saat keluar gate atau terminal bandara, terutama di Terminal Zero dan Terminal Haji. Jenis koper yang tertinggal, biasanya koper kecil yang dibawa jemaah haji.
Terutama para lansia yang kerap kesulitan menenteng koper.
“Sejauh ini koper yang tertinggal terselesaikan, sudah diantarkan petugas ke hotel masing-masing,” kata Kepala Sektor 1 Bandara PPIH Arab Saudi Iskandar M Noor.
Menurutnya, seluruh koper baik koper besar maupun kecil selalu dihitung petugas sesuau jumlah penumpang untuk dilaporkan maskapai penerbangan. “Kalau ada yang tak sesuai kami melaporkan ke maskapai penerbangan,” katanya.
Meski begitu sejauh ini belum ada kendala. Namun pihaknya mengimbau koper dan kursi roda harusnya ditulis nama rombongan, kloter, dan embarkasi, sejak di tanah air. “Jika identitasnya jelas, koper tertinggal akan mudah dikirimkan ke pemiliknya,” katanya. (Tribunnews/Thamzil)
# PPIH # Jemaah Haji # Arab Saudi # Paspor # Jeddah
Video Production: Latif Ghufron Aula
Sumber: Tribunnews.com
TRIBUNNEWS UPDATE
Menag Siapkan Penginapan Dekat Lokasi Lempar Jumrah, Diklaim Bantu 37 Ribu Jemaah Asal Indonesia
3 hari lalu
Tribunnews Update
50 PPIH Diberangkatkan Lagi ke Arab Saudi, Seluruh Petugas Lepas Landas secara Bertahap
3 hari lalu
Tribunnews Update
Kemenag Imbau Jemaah Tak Paksakan Ibadah Sunah di Madinah, Mustain Ahmad: Ibadah sesuai Kemampuan
3 hari lalu
TRIBUNNEWS UPDATE
Seperlima Jemaah Indonesia Adalah Lansia, PPIH Arab Saudi Perkuat Layanan bagi Jemaah Lanjut Usia
3 hari lalu
Tribunnews Update
Painem Kasijo Tiba di Bandara Internasional Amir Muhammad Bin Abdul Azis, Madinah, Bersama Rombongan
4 hari lalu
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.