Sekutu Uni Eropa Berkhianat & Jilat Ludah Sendiri, Beli Minyak Rusia padahal Ikut Beri Sanksi Moskow

TRIBUN-VIDEO.COM - Negara Barat mengkhianati Uni Eropa hingga menjilat ludah mereka sendiri.

Hal itu terjadi saat negara Barat justru membeli minyak di Rusia hingga penjualan Moskow laris manis.

Adapun pembelian itu dilakukan secara sembunyi-sembunyi melalui jalur alternatif.

Baca: Militer Ukraina Hujani Rusia Pakai Rudal HIMARS, Tewaskan Korban & Buat Kota Alaznaya Luluhlantak

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Energi Rusia Nikolay Shulginov.

Ia mengatakan negara-negara Barat tidak berhenti membeli energi Rusia.

Padahal Uni Eropa telah menjatuhkan sanksi kepada Rusia buntut invasinya ke Ukraina.

Shulginov mengatakan Barat masih membeli minyak dan gas Rusia tetapi melalui jalur alternatif,

Meski begitu ia tidak merinci rute spesifik mana yang digunakan untuk mengirimkan energi Rusia ke pelanggan Barat.

Baca: Bos Wagner Memberontak ke Putin, Yevgeny Prigozhin Sebut Tentara Ukraina Lebih Hebat dari Rusia

Hal yang sama juga dilaporkan oleh Bloomberg.

Beberapa negara Uni Eropa secara aktif membeli gas alam cair Rusia.

Bahkan Spanyol menduduki negara dengan pembelian tertinggi pada awal tahun 2023.

Diketahui sebelumnya, Uni Eropa, negara-negara Kelompok Tujuh (G7), dan sekutu AS menjatuhkan larangan kolektif atas ekspor minyak lintas Rusia.

Embargo lain melarang hampir semua impor produk minyak Rusia, serta memperkenalkan batasan harga solar dan produk minyak bumi lainnya.

Meskipun pipa gas Rusia tidak dikenai pembatasan, ekspor gasnya ke UE berkurang secara drastis.

Baca: Rusia Cetak Rekor! Puluhan Drone Bombardir Kyiv dalam Semalam hingga Satu Orang Tewas dalam 5 Jam

Hal ini terjadi menyusul sabotase pipa bawah laut Nord Stream 1 dan 2 pada September 2022. (Tribun-Video.com/Russia Today)

Baca juga berita terkait di sini

Artikel ini telah tayang di RT.com dengan judul Western states still buying Russian oil and gas – minister

# TRIBUNNEWS UPDATE # negara Barat # Uni Eropa # sanksi # minyak # Rusia # Ukraina