Setahun Berdiri, Omzet Bank Sampah Induk di Jakarta Barat Capai Rp4,1 Miliar

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Novian Ardiansyah

TRIBUN-VIDEO.COM, CENGKARENG - Sejak pertama kali berdiri pada Agustus 2017 lalu, Bank Sampah Induk (BSI) Satu Hati milik Pemerintah Kota Jakarta Barat terus mengalami perkembangan.

Terbukti dari jumlah nasabah yang awalnya hanya ratusan orang, sekarang sudah meningkat menjadi ribuan orang.

Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Selatan, Edy Mulyanto mengatakan warga yang menjadi nasabah BSI Satu Hati terdiri dari masyarakat umum hingga kalangan pelajar.

"Untuk di masyarakat umum sendiri kita punya nasabah sekitar 12 ribu orang. Kemudian anak sekolah yang sudah masuk ke kita 22.600 orang. Jadi totalnya sekitar 35 ribu atau 32 ribu nasabah," kata Edy di Bank Sampah Induk Satu Hati, Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu (12/9/2018).

Baca: Ngaku Jual Air Zam-zam hingga Hasilkan Belasan Juta, Penipu Blokir Pertemanan usai Uang Ditransfer

Dari jumlah nasabah yang banyak itu pula, lanjut Edi, omzet yang dihasilkan oleh BSI Satu Hati tergolong besar.

Hingga satu tahun sejak berdiri, omzet yang dihasilkan dari penjualan sampah sendiri mencapai Rp4,1 miliar.

"Untuk sampai saat ini akhir Agustus 2018 selama satu tahun dari agustus 2017, omzet kita sudah mencapai kurang lebih Rp4,1 miliar," tutur Edy.

Ia pun berharap, tingginya omzet tersebut bukan menjadi faktor utama masyarakat untuk menabung dengan sampah.

Karena, kata Edy, tujuan awal didirikannya BSI Satu Hati ini sendiri ialah dalam rangka mengurangi volume sampah yang ada di Jakarta Barat.

"Mudah-mudahan ini bukan cuma memancing mereka tapi tujuan kami mengurangi volume sampah," kata Edy.

"Karena tujuan awal kami ialah mengubah mindset masyarakat Jakarta Barat untuk memilah sampah dari sumbernya yaitu dari rumah," jelasnya.

Simak videonya di atas.(*)

TONTON JUGA: