Kisah Cinta Tragis Dokter Wayan, Didiuga Depresi karena Ditinggal Istri Kedua

TRIBUN-VIDEO.COM - Nama Dokter Wayan belakangan disorot karena tinggal di rumah mewah penuh sampah selama bertahun-tahun.

Ternyata hal itu bukan tanpa alasan, diduga perubahan sikap Dokter Wayan karena depresi setelah ditinggalkan oleh seorang wanita yang dikabarkan merupakan istri keduanya.

Dokter bernama lengkap I Wayan Tirta Semadi itu ternyata sudah dua kali menikah.

Diketahui ia berpisah dengan istri pertamanya yang dulu merupakan seorang bidan bernama Nur yang sekarang memiliki jabatan mentereng sebagai Kepala Puskesmas di Klari, Karawang, Jawa Barat.

Baca: Berbanding Terbalik! seusai Cerai Istri Pertama Dokter Wayan Punya Jabatan Mentereng di Karawang

Baca: DERETAN PRESTASI Bidan Nur Khoiriyah, Istri Pertama Dokter Wayan, Kini Menjabat Kepala Puskesmas

Menurut seorang perangkat desa setempat, perceraian Dokter Wayan dengan istri pertamanya dipicu karena beda keyakinan.

"Enggak tahu, tahunya itu (mantan istri dokter Wayan) ibu Nur, sekarang dia ASN kepala puskesmas di Klari udah cerai karena beda keyakinan. Dia bidan," pungkas pejabat desa tersebut dari Youtube LEMBUR PAKUAN CHANNEL, Kamis (4/5/2023).

Diketahui, menempati rumah mewah namun kumuh itu sejak tahun 1999, Dokter Wayan dan bidan Nur dulunya membuka praktek di rumah mereka.

Setelah bercerai dengan Nur, dikabarkan dulunya Dokter Wayan mempunyai seorang kekasih yang disebut istri keduanya tersebut.

Sahabat karib Dokter Wayan, Pak Kade (58) mengatakan, dulunya istri keduanya itu dibiayai kuliah, namun tiba-tiba meninggalkan dokter Wayan hingga ia diduga depresi.

"Banyak pak masalahnya, dia pernah punya pacar seorang pelajar, udah duda dulu, sampe kuliah, udah kuliah ditinggalin," pungkas tetangga dokter Wayan dari Youtube LEMBUR PAKUAN CHANNEL, Kamis (4/5/2023).

Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Kisah Cinta Dokter Wayan Viral, Jabatan Istri Pertama Mentereng, Depresi Usai Ditinggal Istri Kedua

# Dokter Wayan # rumah mewah # depresi # sampah