Polri Buru Pengunduh Pertama Video Hoaks Kebocoran Hasil Pemilu 2024 yang Viral di Media Sosial

Laporan Wartawan Tribunnews, Lendy Ramadhan

TRIBUN-VIDEO.COM - Polri sedang memburu penunduh video hoaks 'kebocoran hasil Pemilu 2024' yang viral di media sosial.

Hal tersebut dinyatakan Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Brigjen Pol Adi Vivid di kantornya, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Senin (1/5/2023).

Ia menyebut, saat ini pihaknya berkoordinasi dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) soal video hoaks tersebut.

Baca: Tugas Berat Bacaleg NasDem di Pemilu 2024, Bantu Lawan Hoaks Seputar Anies Baswedan

Adi Vivid mengatakan, pihaknya terus melakukan patroli siber untuk memantau adanya informasi-informasi hoaks khususnya soal Pemilu 2024.

Lebih lanjut, Adi Vivid meminta kepada masyarakat untuk tetap berhati-hati dan bijak dalam bermedia sosial.

Karena menurutnya, postingan media sosial merupakan jejak digital yang tidak bisa dihilangkan.

Sebelumnya, beredar sebuah video yang menampilkan data suara Pemilu 2024 yang diduga berasal dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.

Video itu diunggah oleh akun Twitter @Bams27735590 yang menampilkan data yang diduga hasil Pemilu 2024.

Baca: Bareskrim Prediksi Hoaks Pemilu 2024 di Ruang Digital akan Semakin Marak saat Masa Kampanye

Video berdurasi dua menit 19 detik itu juga diunggah dengan cuitan yang tertulis: INI DATA KPU HASIL PEMILU 2024. Luar biasa, negeri ini memang sakti, pemungutan suara belum dilakukan, hasilnya sudah ditentukan?

Menanggapi hal tersebut, Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari buka suara.

Hasyim mengatakan pemungutan suara dan penghitungan suara Pemilu 2024 akan digelar pada 14 Februari mendatang. Sehingga jelas belum ada data hasil suara saat ini.

"Jadi belum ada hasil suara. Bila ada pihak yang menggambarkan seolah-olah sudah ada hasil suara, hal itu tidak masuk akal dan mengada-ada," kata Hasyim dalam keterangannya, Kamis (27/4/2023).

Lebih lanjut, Haysim menjelaskan, pemungutan suara dan penghitungan suara Pemilu 2024 dilaksanakan dengan cara manual yaitu pencoblosan, pemungutan, penghitungan suara serta rekapitulasi hasil penghitungan secara berjenjang.

Penghitungan secara berjenjang itu dilakukan baik dari TPS, PPK, KPU Kab/Kota, KPU Provinsi dan KPU Pusat, dilakukan secara manual berbasis formulir hardcopy.

Baca: Lawan Hoaks Seputar Pemilu 2024, Bawaslu akan Gandeng Konten Kreator untuk Sosialisasi

"Demikian juga penghitungan suara dan rekapitulasi hasil penghitungan suara, dilaksanakan secara terbuka, yang dapat diakses, diawasi dan dipantau oleh Bawaslu, saksi peserta pemilu, pemantau, jurnalis dan pemilih," tegas Hasyim. (*)

Baca juga berita terkait di sini

# Pemilu # hoaks # polisi # viral di media sosial