Senin, 12 Mei 2025

Terkini Internasional

185 Orang Tewas dan 1.800 Lainnya Terluka dalam Perang Saudara di Sudan, Utusan PBB: Hentikan Ini!

Selasa, 18 April 2023 16:46 WIB
Tribunnews.com

TRIBUN-VIDEO.COM - Perwakilan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Sudan melaporkan sedikitnya 185 orang tewas dan 1.800 lainnya terluka dalam perang saudara di Sudan.

"Ini adalah situasi yang sangat sulit," kata Volkel Perthes pada Senin (17/4/2023).

Berbicara kepada wartawan di New York melalui tautan video, Perthes juga megnatakan pihak yang bertikat tidak memberikan kesan "menginginkan mediasi untuk perdamaian secepatnya".

Pada Senin (17/4/2023), Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres kembali menyerukan agar pihak-pihak yang bertikai di Sudan segera menghentikan pertempuran.

Guterres memperingatkan bahwa eskalasi lebih lanjut "bisa menghancurkan negara dan kawasan".

Baca: Aman Duta Besar Pastikan Keamanan Kondisi Warga Negara Indonesia saat Pergolakan Pecah di Sudan

Amerika juga serukan gencatan senjata

Gedung Putih pada hari Senin juga menyerukan gencatan senjata segera untuk pertempuran di Sudan

“Kami menyesalkan kekerasan yang meningkat dari Khartoum dan di tempat lain di Sudan. Kami menyerukan gencatan senjata segera tanpa syarat," papar Gedung Putih.

Awal mula pecahnya perang saudara di Sudan

Sejak Sabtu (15/4/2023) dini hari, bentrokan pecah antara Angkatan Bersenjata Sudan (SAF) dan kelompok paramiliter Rapid Support Forces (RSF).

Baca: Putin Selangkah Lebih Dekat ke Ukraina! Pergi ke Kherson di Garis Depan Perang Tentara Rusia

RSF awalnya beroperasi sebagai milisi melawan pemberontak selama puncak konflik di wilayah Darfur, tetapi kemudian bergabung dengan militer reguler.

Namun kedua belah pihak bentrok karena perbedaan pandangan dan kini memperebutkan kekuasaan.

Mengutip Egyptian Streets, penembakan berkelanjutan terjadi sejak Sabtu di ibu kota Sudan, Khartoum dan beberapa kota lainnya.

Pertempuran terus meningkat seiring berjalannya hari, termasuk penggunaan senjata berat dan pesawat tempur angkatan udara serta helikopter.

Dalam serangkaian pernyataan, paramiliter RSF mengklaim bahwa SAF telah menyerang markasnya di Khartoum selatan.

Baca: Tentara Bayaran Rusia Diduga Dalangi Perang di Sudan, Dituduh Latih Militer RSF & Jarah Tambang Emas

RSF juga mengklaim telah menguasai bandara kota, serta Istana Republik, yang merupakan kursi kepresidenan di Khartoum.

Di sisi lain, SAF mengeluarkan pernyataan yang mengklaim bahwa RSF-lah yang memulai pertempuran, setelah menyerang pasukannya di Khartoum selatan dan kediaman Abdel-Fattah Al-Burhan, panglima tertinggi SAF.

Pernyataan lain juga membantah klaim RSF dan menyebut mereka sebagai pasukan pemberontak.

RSF dibentuk di bawah mantan Presiden Sudan Omar al-Bashir pada 2013. (Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Utusan PBB: 185 Orang Tewas dan 1.800 Lainnya Terluka dalam Perang Saudara di Sudan

# korban tewas # Perang Saudara # Sudan # PBB

Editor: Bintang Nur Rahman
Video Production: Muhammad Taufiqurrohman
Sumber: Tribunnews.com

Tags
   #korban tewas   #Perang Saudara   #Sudan   #PBB

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved