Terkini Metropolitan
Perang Saudara Sudan Pecah! 97 Orang Tewas dan 365 Terluka: PBB Minta Gencatan Senjata di Jeda 3 Jam
TRIBUN-VIDEO.COM - Sejumlah 97 orang tewas dan 365 lainnya luka-luka saat bentrokan menyebar di seluruh Sudan.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan beberapa rumah sakit kehabisan persediaan penting untuk merawat mereka yang terluka.
“Beberapa dari sembilan rumah sakit di Khartoum yang menerima warga sipil yang terluka telah kehabisan darah, peralatan transfusi, cairan infus, dan persediaan vital lainnya,” kata WHO, seperti diberitakan The Guardian.
Pertempuran sengit dilaporkan terjadi di sekitar Bandara Internasional Khartoum dan markas militer pada hari Minggu (16/4/2023).
Baca: Eks Perwira AS Akui Kemampuan Rusia Kembangkan Sistem Peperangan Elektronik: Tak Ada Duanya di Dunia
Saksi mata mengatakan, tentara telah melakukan serangan udara di barak dan pangkalan RSF, termasuk di Omdurman di seberang Sungai Nil dari Khartoum.
Tentara berhasil menghancurkan sebagian besar fasilitas RSF.
Sebuah pernyataan oleh tentara mengatakan ada bentrokan yang sedang berlangsung di sekitar markas militer di pusat Khartoum.
Tentara RSF disebut telah menempatkan penembak jitu di gedung-gedung, tapi mereka dipantau dan ditangani.
PBB Minta Jeda Perang selama 3 Jam
Burhan dan Hemedti menyetujui jeda tiga jam dalam pertempuran dari pukul 16.00 hingga 19.00 waktu setempat.
Baca: Eks Tentara NATO: Generasi Ukraina Terancam Lenyap Karena Perang dengan Rusia, Angka Kematian Tinggi
Jeda ini bertujuan untuk menegevakuasi kemanusiaan yang diusulkan oleh PBB, namun kesepakatan itu diabaikan secara luas setelah periode singkat yang relatif tenang.
Dalam sebuah pernyataan pada Senin (17/4/2023) pagi, serikat dokter mengatakan sedikitnya 97 warga sipil telah tewas dan 365 lainnya terluka sejak pertempuran meletus.
Program Pangan Dunia PBB menangguhkan operasi di Sudan setelah tiga karyawannya tewas dalam bentrokan di Darfur.
Pertempuran juga dilaporkan terjadi di perbatasan timur negara bagian Kassala.
Perang Saudara di Sudan
Pertempuran meletus pada hari Sabtu (15/4/2023) antara unit-unit tentara yang setia kepada Jenderal Abdel Fattah al-Burhan (kepala Dewan Pemerintahan Transisi Sudan) dan Pasukan Dukungan Cepat paramiliter (RSF), yang dipimpin oleh Jenderal Mohamed Hamdan Dagalo (wakil kepala dewan).
Baca: Bos Wagner Mulai Muak, Minta Putin Segera Akhiri Perang di Ukraina Sebut Tujuan Rusia Sudah Tercapai
Perang ini dimulai ketika Jenderal Dagalo hendak mengintegrasikan RSF ke militer, sebagai bagian dari transisi menuju pemerintahan sipil untuk mengakhiri krisis politik-ekonomi, setelah kudeta tahun 2021.
Jenderal Buruhan tidak menyetujui hal ini dan timbullah perselisihan antara keduanya, yang berujung pada perang saudara.
Itu adalah pertempuran pertama yang pecah sejak kedua kelompok bergabung untuk menggulingkan otokrat veteran Omar al-Bashir pada 2019.
Warga yang menjadi saksi mata mengatakan, rumahnya berguncang karena serangan itu.
Mereka mengatakan, tentara telah melakukan serangan udara di barak dan pangkalan RSF di wilayah Khartoum pada Minggu (16/4/2023).
Baca: Bos Wagner Sebut Tujuan Rusia Sudah Tercapai, Tiba Waktunya Putin Akhiri Perang di Ukraina?
“Kami takut, kami tidak tidur selama 24 jam karena kebisingan dan rumah yang berguncang. Kami khawatir kehabisan air dan makanan, serta obat untuk ayah saya yang menderita diabetes,” kata Huda, seorang penduduk muda di Khartoum selatan kepada Reuters.
Sejumlah warga telah melarikan diri karena perang itu.
RSF adalah organisasi paramiliter kuat yang dibentuk dari milisi Janjaweed yang bertempur untuk diktator Omar Al-Bashir selama perang sipil di Darfur.
Milisi Janjaweed dikenal brutal dan tidak kenal kemanusiaan.
Pada tahun 2013, Jenderal Dagalo mengumpulkan milisi Janjaweed dan mengubahnya menjadi paramiliter RSF.
RSF menguasai sejumlah tambang emas di Sudan dan pernah di Yaman dan Libya. (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Update Perang Saudara Sudan: 97 Orang Tewas dan 365 Terluka, PBB Minta Gencatan Senjata
# Perang Saudara # Sudan # PBB # gencatan senjata
Video Production: Muhammad Taufiqurrohman
Sumber: Tribunnews.com
Tribunnews Update
Rangkuman Perang India-Pakistan: Islamabad Balas New Delhi dengan Rudal, AS Umumkan Gencatan Senjata
3 hari lalu
Tribunnews Update
India dan Pakistan Sepakat Gencatan Senjata setelah Dimediasi AS, Trump: Saya Sangat Gembira
3 hari lalu
TRIBUN VIDEO UPDATE
Donald Trump dan Houthi Gencatan Senjata, Laut Merah Aman, Bikin Israel Kehilangan Kepercayaan
4 hari lalu
Tribun Video Update
Serangan Rudal India Tewaskan 31 Orang Termasuk Balita di Pakistan, Dunia Desak Gencatan Senjata
5 hari lalu
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.