Kamis, 15 Mei 2025

Viral

Viral Setelah Dikritik Bima, Ini Proyek Mangkrak Kota Baru Lampung, Telan Dana Rp 1,2 Triliun

Senin, 17 April 2023 11:38 WIB
Kompas.com

TRIBUN-VIDEO.COM - Kota Baru menjadi sorotan setelah Tiktoker bernama Bima Yudho Saputro dengan akun @awbimaxreborn, mengkritik pembangunan di provinsi ujung sumatera ini.

Bakal kompleks perkantoran Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung di Kota Baru, Kabupaten Lampung Selatan itu mendadak ramai menjadi perbincangan.

Lokasi pembangunan Kota Baru ini berada di Kecamatan Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan.

Posisi kawasan ini dianggap strategis lantaran dekat dengan jalan tol ruas Bakauheni-Terbanggi Besar (Bakter).

Dilansir dari situs Direktorat Jenderal Tata Ruang Kementerian Agraria dan Tata Ruang Badan Pertanahan Nasional, proyek ini dimulai di akhir masa kepemimpinan Gubernur Sjahroeddin ZP pada tahun 2014.

Baca: Viral usai Maki Orangtua Bima, Ini Sosok Arinal Djunaidi Gubernur Lampung yang Dinilai Anti-Kritik

Pembangunan area perkantoran pemerintahan ini menelan anggaran hingga Rp 1,2 triliun dari anggaran tahun 2013 dan 2014 yang ditetapkan melalui perda nomor 13 tahun 2013.

Total luas lahan mencapai 1.300 hektare yang merupakan bekas lahan perkebunan karet PTPN VII.

Hingga pembangunan berjalan, empat gedung utama ditargetkan selesai pada akhir 2014 lalu.

Empat gedung ini adalah kantor Gubernur Lampung, gedung DPRD Provinsi Lampung, balai adat, dan masjid agung.

Pembangunan kantor gubernur dianggarkan sebesar Rp 72 miliar. Kemudian gedung DPRD Rp 46 miliar, masjid agung Rp 20 miliar, dan balai adat Rp 1,5 miliar.

Mimpi besar Sjachroeddin untuk membuat Kota Baru menjadi ikon kemajuan Lampung terpaksa terhenti setelah kepemimpinan berganti di tahun 2014.

Ridho Ficardo yang kala itu memenangkan Pilkada Lampung, memutuskan menghentikan proyek pembangunan Kota Baru.

Baca: Imbas Kritikan Bima Yudho soal Lampung, KPK Langsung Membidik: Perlu Dicurigai Ada Korupsi

Argumen pemprov kepemimpinan Ridho ketika itu, anggaran pembangunan Kota Baru dialihkan untuk infrastruktur jalan, irigasi, pariwisata dan sumber energi.

Hingga masa kepemimpinan Ridho berakhir di tahun 2019 dan digantikan oleh Arinal Djunaidi, kelanjutan pembangunan Kota Baru ini masih menjadi tanda tanya.

Untuk mendapatkan gambaran terkini kondisi pembangunan Kota Baru, Kompas.com melakukan penelusuran ke lokasi yang berjarak sekitar 32 kilometer dari pusat kota Bandar Lampung tersebut.

Berdasarkan kalkulasi melalui Google Maps, waktu tempuh menuju lokasi sekitar 30 menit.

Namun, kenyataan di lapangan sangat berbeda, waktu tempuh molor hingga mencapai 1 jam.

Kondisi akses jalan mulai dari persimpangan Gerbang Tol (GT) Kota Baru atau Mapolda Lampung, yakni Jalan Terusan Ryacudu terlihat rusak parah di sejumlah titik.

Baca: Jadwal Imsakiyah 27 Ramadhan 1444 H untuk Daerah Kota Bima dan Sekitarnya

Setidaknya ada 20 titik kerusakan yang sangat parah di akses jalan tersebut.

Begitu sampai di area Kota Baru, terlihat gedung-gedung tak bertuan telah berdiri dengan kondisi terbengkalai dan baru selesai sekitar 40-50 persen saja.

Seperti bangunan yang diplot sebagai gedung DPRD provinsi, baru berupa bangunan tanpa dinding. Lahan kosong yang ada di sekitar gedung ditanami singkong dan palawija oleh petani setempat.

Lahan kosong yang ada di sekitar gedung ditanami singkong dan palawija oleh petani setempat.

Kondisi serupa juga terlihat dari bangunan yang diplot menjadi masjid agung dan kantor gubernur.

Satu gedung yang sudah berdiri dan beroperasi hanya RS Bandar Negara Husada. Namun, kondisi rumah sakit yang pernah menjadi rujukan lokasi isolasi pasien Covid-19 ini sepi dan minim aktivitas.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Menelusuri Kota Baru Lampung yang Dikritik Tiktoker Bima, Ada Proyek Mangkrak Rp 1,2 Triliun, Akses Jalan Hancur"

Baca Artikel Lainnya di Sini

Video Production: Roni Yoga Irawan
Sumber: Kompas.com

Tags
   #viral   #Bandar Lampung   #Proyek mangkrak

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved