Rabu, 14 Mei 2025

Terkini Daerah

Fenomena Langka, Gerhana Matahari Hibrid Terjadi 20 April 2023, Bisa Disaksikan di Pulau Biak

Kamis, 13 April 2023 16:44 WIB
Tribun Papua

TRIBUN-VIDEO.COM - Diprediksikan akan terjadi lagi pada 18 tahun mendatang, Gerhana Matahari Hibrid 20 April 2023 akan dapat disaksikan secara total di Pulau Biak, Provinsi Papua.

Hal itu disampaikan Kepala BBMKG Wilayah V Jayapura, Yustus Rumakiek kepada awak media termasuk Tribun-Papua.com di Jayapura, Kamis (13/4/2023).

"Tahun ini, Balai Besar MKG Wilayah V akan melakukan pengamatan Gerhana Matahari Hibrid di Kabupaten Biak, dan berlokasi pada halaman Hotel Nirmala Beach," ujarnya.

Ia menuturkan, berdasarkan data visibilitas Gerhana Matahari Hibrid dari BMKG, untuk wilayah Papua hanya Kabupaten Biak yang dapat mengamati Gerhana Matahari Total.

"Sedangkan untuk kota dan kabupaten lainnya di Provinsi Papua hanya dapat teramati Gerhana Matahari Sebagian saja," tandasnya.

Yustus mengatakan gerhana kali ini sangat unik, karena saat Gerhana Matahari Hibrid berlangsung, maka dapat disaksikan dua tipe gerhana sekaligus, yakni Gerhana Matahari Cincin dan Gerhana Matahari Total.

Baca: Prakiraan Gerhana Matahari Total di Akhir Ramadhan, Ini Kata Pengamat Fenomena Alam

"Gerhana Matahari Hibrid terjadi ketika Matahari – Bulan – Bumi tepat segaris, sehingga di suatu tempat tertentu di Planet Bumi piringan bulannya teramati lebih kecil dari pada piringan Matahari (Gerhana Matahari Cincin)," jelasnya.

Kemudian ia menyebutkan pada tempat tertentu lainnya di Planet Bumi piringan bulannya teramati sama dengan piringan Matahari (Gerhana Matahari Total).

"Durasi gerhana mulai dari fase kontak pertama sampai dengan kontak akhir ialah selama 3 jam 5 menit 27,8 detik," ujarnya.

Sedangkan untuk durasi dari fase puncak gerhana atau total dapat disaksikan di Biak dan akan berlangsung selama 1 menit 2 detik.

Secara umum, Yustus menjabarkan peristiwa gerhana dapat diprediksi waktu dan lokasi kejadiannya.

"Untuk memprediksi keberulangannya secara global, gerhana dikelompokkan ke dalam kelompok yang disebut Siklus Saros tertentu," bebernya.

Gerhana-gerhana pada Siklus Saros tertentu disebutkan Yustus akan berulang hampir setiap 18 tahun.

"Gerhana matahari sebelumnya yang berasosiasi dengan Gerhana Matahari Hibrid 20 April 2023 ini ialah Gerhana Matahari Hibrid 8 April 2005," katanya.

Baca: Fenomena Astronomis 2023: Gerhana Matahari Hibrida, Gerhana Bulan Penumbra, Gerhana Bulan Sebagian

Adapun gerhana mendatang yang berasosiasi dengan gerhana kali ini adalah Gerhana Matahari Total 30 April 2041.

"Pada tahun 2023 akan terjadi 4 kali gerhana, dengan rincian Gerhana Matahari Hibrid 20 April 2023, Gerhana Bulan Penumbra tanggal 5 sampai 6 Mei 2023, Gerhana Matahari Cincin 14 Oktober 2023, dan Gerhana Bulan Sebagian 29 Oktober 2023," rincinya.

Ia menyebutkan dari keempat peristiwa gerhana tersebut, hanya Gerhana Matahari Cincin tanggal 14 Oktober 2023 yang tidak dapat diamati dari Indonesia.

"Selain itu, semuanya dapat diamati dari hampir seluruh wilayah di Indonesia," tandasnya.

Dalam kesempatan itu, pihaknya mengimbau masyarakat yang akan menyaksikan fenomena Gerhana Matahari Hibrid ini, agar dimohon untuk tidak melihat proses gerhana secara langsung dengan mata telanjang.

"Karena radiasi dari sinar Matahari dapat menyebabkan gangguan pada mata, maka gunakanlah kacamata khusus atau kacamata hitam (sunglasses) untuk menyaksikan fenomena Gerhana Matahari Hibrid," imbau Yustus.

BMKG akan melakukan pengamatan Gerhana Matahari Hibrid di beberapa titik lokasi dan menyiarkan secara live streaming yang dapat disaksikan melalui.(*)

Artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul Terjadi 18 Tahun Lagi, Gerhana Matahari Hibrid 20 April Dapat Disaksikan Secara Total di Pulau Biak

Editor: winda rahmawati
Video Production: Muhammad Ulung Dzikrillah
Sumber: Tribun Papua

Tags
   #Gerhana Matahari   #Pulau Biak   #gerhana

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved