Kamis, 15 Mei 2025

JEJAK ISLAM

JEJAK ISLAM: Masjid Mujahidin di Sragen, Berdiri Sejak 1829: Dibangun Pengikut Pangeran Diponegoro

Rabu, 12 April 2023 12:57 WIB
TribunSolo.com

TRIBUN-VIDEO.COM - Kabupaten Sragen menyimpan segudang sejarah yang menjadi saksi bisu perkembangan pemerintahan Kerajaan Mataram Kuno, tepatnya pada abad ke-7.

Kabupaten yang dikenal dengan sebutan 'Bumi Sukowati' itu juga meninggalkan jejak-jejak sejarah Islam.

Salah satunya yakni Masjid Mujahidin yang berada di Dukuh Bulu, Desa Karanganyar, Sambungmacan, Sragen, Jawa Tengah.

Berdiri sejak tahun 1829, konon waktu pendirian masjid terjadi ketika Perang Pangeran Diponegoro melawan penjajah Belanda.

Di mana pendirinya yakni KH Muhammad Syafi'i yang merupakan salah satu teman Basah Sentot Prawirodirjo, pengikut Pangeran Diponegoro.

Saat itu keduanya kalah dalam peperangan hingga mencari tempat persembunyian di sebuah hutan belantara.

Dari situlah KH Muhammad Syafi'i mendirikan sebuah rumah dan masjid, kemudian menyebarkan agama Islam bersama putranya yakni M Alim.

Kegiatan penyebaran agama Islam berkembang pesat di daerah Bulu yang juga dilengkapi dengan pendirian pondok pesantren.

Seiring berjalannya waktu, kegiatan pondok pesantren diketahui oleh pegawai kerajaan yang saat itu Rajanya adalah Sinuhun Paku Buwono ketujuh.

Dinilai positif, kegiatan di Masjid Mujahidin Bulu mendapat perhatian dari keluarga keraton Surakarta Hadiningrat hingga Sinuhun Paku Buwono X.

Saat memasuki bangunan Masjid Mujahidin, jejak sejarah tergambar begitu jelas.

Masjid ini juga masih menyimpan sejumlah benda-benda bersejarah yang keasliannya masih terjaga sampai sekarang.'

Di antaranya seperti bedug, mimbar untuk khotbah, pilar hingga pintu masjid.]

Hubungan antara Sri Sunan Pakubuwono X yang merupakan Raja Surakarta dengan kiai-kiai Buluboto bertambah erat sampai kepada putra-putra M Alim.

Sehingga putra-putra M Alim diangkat sebagai abdi dalem Keraton Surakarta dengan pangkat Mantri Perdikan.

Lokasi masjid yang berada di pinggir sungai dan di tengah perkampungan menambah suasana damai ketika berkunjung ke masjid ini.

Hampir semua ornamen masjid identik dengan tema 'Mataram Islam'.

Tampak dari luar masjid ini juga terpasang kubah kecil di atas puncak atap masjid.

Saat menginjakkan kaki pertama kali di masjid ini, mata saya langsung tertuju pada sebuah bedug yang diletakaan di teras masjid.

Menurut salah satu pengurus Masjid Mujahidin, bedug ini terbuat dari kulit sapi asli dan sudah berusia hampir dua abad.

Diketahui, bedug ini sempat hanyut karena banjir dahsyat pada tahun 1977-an.

Beruntung bedug hanya terbawa arus banjir beberapa meter dan oleh warga setempat diambil kembali untuk dirawat, meski kini sudah tidak digunakan lagi.

Berusia sekitar 193 tahun, Masjid Mujahidin masih berdiri kokoh dan sempat mengalami beberapa kali perbaikan.

Salah satunya pemasangan plafon, agar jemaah tetap merasa nyaman dan aman saat beribadah.

Kendati demikian renovasi yang dilakukan tidak mengurangi nilai sejarah di dalamnya.

Bangunan Masjid Mujahidin terdiri dari tigaruangan, yakni tempat salat utama, tempat salat jamaah putri di sebelah kanan, dan juga teras masjid.

Ketika memasuki masjid, akan disambut empat tiang penyangga yang menjulang tinggi.

Di dalam tempat salat utama terdapat mimbar untuk khotbah dengan corak berwarna hijau dan kuning.

Mimbar untuk khotbah itu masih asli dan hanya dilakukan pengecatan ulang saja untuk memperindah.

Sampai sekarang mimbar berusia ratusan tahun ini masih terawat dan digunakan dengan baik.

Berdasarkan cerita turun menurun masyarakat setempat terdapat sejumlah benda sejarah di Masjid Mujahidin.

Berikut penjelasan H Sjamnuri selaku penasehat Masjid Mujahidin.

Selain benda-benda bersejarah, terdapat makam kuno, yang berada di sebelah barat masjid.

Makam tersebut masih sering didatangi oleh peziarah dari luar kota, terutama ketika bulan suro dalam kalender Jawa.

Masjid tertua di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah ini sampai sekarang masih digunakan secara aktif untuk tempat beribadah warga setempat.

Selain sebagai tempat beribadah, jejak sejarah dan peninggalan yang masih tertinggal di Masjid Mujahidin menjadi daya tarik tersendiri bagi jemah yang ingin berkunjung.(*)

Editor: Sigit Ariyanto
Reporter: Sandy Yuanita
Sumber: TribunSolo.com

Tags
   #JEJAK ISLAM   #Sragen   #Mujahidin   #masjid

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved