JEJAK ISLAM
JEJAK ISLAM: Langgar Merdeka, Tempat Ibadah di Kampoeng Batik Laweyan dari Bekas Toko Ganja
TRIBUN-VIDEO.COM - Kota Surakarta atau yang lebih banyak dikenal sebagai Kota Solo. Memiliki peran penting dalam penyebaran agama Islam di Jawa Tengah.
Tak heran jika di Kota Solo terdapat sejumlah masjid tua yang kental akan sejarah.
Satu di antaranya ada Langgar Merdeka yang berada di Jl. Dr. Radjiman No. 565, Laweyan, Solo.
Langgar Merdeka Laweyan memiliki arsitektur yang sangat unik.
Tak seperti masjid atau langgar pada umumnya, Langgar Merdeka didirikan di atas lahan yang terbilang cukup sempit.
Yakni hanya 179 meter persegi saja.
Langgar Merdeka dibuat dengan komposisi bangunan 50 persen Dari material dinding dan 50 persen material kayu jati.
Menariknya, hampir seluruh material di Langgar Merdeka masih asli hingga saat ini.
Dilihat dari dinding luar bangunannya, Langgar Merdeka rupanya telah berdiri sejak tahun 1877 silam.
Meski sudah puluhan tahun, Langgar Merdeka masih bisa berdiri kokoh.
Bahkan Langgar Merdeka yang mayoritas dibuat dari bahan kayu ini juga masih difungsikan sebagai tempat ibadah.CC
Bangunan klasik ini dulunya merupakan sebuah toko milik warga keturunan Tionghoa.
Bukan sembarang toko, sebab toko yang satu ini menjual candu atau ganja sebagai pengobatan.
Namun lambat laun, toko candu ini gulung tikar dan dibeli oleh H. Imam Mashadi pada tahun 1940.
Selain sejarah bangunannya, rupanya nama Langgar Merdeka juga memiliki cerita khusus di baliknya.
Nama Langgar Merdeka diresmikan langsung oleh Menteri Sosial Indonesia Pertama, Mulyadi Joyo Martono.
Kata Merdeka sendiri sengaja dipilih, untuk memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia pada waktu itu.
Nama Langgar Merdeka ini juga sempat diubah menjadi Langgar Al Ikhlas semasa Agresi Militer Belanda II sekira tahun 1949.
Perubahan nama ini dilakukan karena adanya larangan penggunaan kata merdeka oleh Belanda yang tengah menduduki kota Solo saat itu.
Saat masuk ke Langgar Merdeka, kita akan menemukan berbagai ornamen unik.
Termasuk ornamen bulan dan bintang yang ada di setiap jendela dan pintu Langgar Merdeka.
Ornamen yang satu ini menjadi ciri khas Langgar Merdeka sekaligus menjadi khas Turki Utsmani.
Selain orneman, lemari di Langgar Merdeka ini juga sangat menarik.
Di mana desainnya dibuat dengan sangat detail untuk memudahkan jemaah meletakkan Al Quran.
Berikut penjelasan dari Ketua Yayasan Langgar Merdeka, Drs H Zulfikar Husain.
Setelah melewati beberapa masa dengan catatan sejarah yang panjang, Langgar Merdeka kemudian ditetapkan sebagai cagar budaya.
Oleh karena itu, bangunan Langgar Merdeka yang menjadi ikon Kampung Batik Laweyan ini Wajib dilindungi, dipelihara dan dilestarikan.
Selain sholat, Langgar Merdeka juga dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan.
Seperti hafalan Al-Qur'an di setiap hari Senin-Rabu, pengajian Setiap Ahad pagi, serta kegiatan dari wanita islam (P2A atau Aisyiyah) setiap hari Kamis pekan ke-2 setelah Ashar.
Sebagai salah satu cagar budaya yang kental akan sejarah, Langgar Merdeka bisa menjadi rekomendasi wisata religi di Kota Solo.
Selain menjadi wisata religi, Langgar Merdeka juga masih aktif digunakan untuk beribadah bahkan berbagai kegiatan lainnya.(*)
Reporter: Ariska Nur Choirina
Sumber: Tribun Video
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.