Membongkar 'Invasi Senyap' China Tipu Barat soal Ukraina, AS Terancam Tergeser dari Panggung Dunia

TRIBUN-VIDEO.COM - Pertemuan Presiden China Xi Jinping dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dengan tujuan perdamaian di Ukraina membuat dunia waspada, khususnya Amerika Serikat (AS).

Pertemuan antara dua sekutu itu baru-baru ini menjadi pengingat bahwa China dapat menjadi perantara kekuatan global.

AS dinilai dalam bahaya karena bisa kehilangan tempatnya sebagai pemimpin 'tak terbantahkan' dalam diplomasi internasional.

Kunjungan Xi tak hanya menggarisbawahi hubungan yang makin dekat antara Moskow dan Beijing.

Baca: Alih Strategi Rusia Rebut Bakhmut, Pakai Taktik Bumi Hangus, Serangan Udara Artileri Diluncurkan

Tetapi juga dampak diplomatik atas rencana perdamaian China yang makin progresif.

Dikutip dari Eurasiantimes, kenyataan ini menjadi pukulan keras utuk Amerika Serikat.

Terlebih negara-negara demokrasi telah menyadari seberapa dalam terobosan yang dibuat oleh agen mata-mata China dalam pemerintahan dan masyarakat sipil mereka.

Pesan perdamaian yang dibawa China untuk Rusia dan Ukraina bukanlah yang pertama.

Beberapa waktu lalu, China berhasil membuat Arab Saudi dan Iran berdamai dan memulai hubungan diplomatik kembali.

Baca: Macron Desak Eropa Jauhi Perseteruan Antara AS dan China Soal Taiwan, Singgung Perang Rusia-Ukraina

Beberapa analis mengatakan bahwa ini merupakan bukti makin kuatnya China pada arena politik global, mengalahkan AS yang merupakan rivalnya.

Pemerintahan Joe Biden sendiri secara konsisten menyebut China sebagai pesaing global utama AS.

Menurutnya, China adalah tantangan nyata bagi AS.

Karena satu-satunya pesaing dengan niat dan kemampuan yang makin meningkat dan secara sistematis menentang keunggulan Negeri Paman Sam di berbagai bidang. (Tribun-video.com/Eurasiantimes)

Artikel telah tayang dengan judul ‘Silent Invasion’: How China’s Greatest Covert Operation Fooled The US, Stunned Australia & Shocked The World

# Invasi # China # Tipu # negara Barat # Ukraina