JEJAK ISLAM: Masjid Jami Ambon, Bukti Hadirnya Islam di Tanah Raja-raja

TRIBUN-VIDEO.COM -Diperkirakan Islam masuk ke Maluku sejak abad ke-15.

Keberadaan masjid jadi salah satu bukti hadirnya Islam di tanah berjuluk raja-raja itu.

Selain sebagai tempat ibadah, masjid juga menjadi tempat dakwah, pendidikan dan aktivitas lainnya.

Salah satunya Masjid Jami yang merupakan satu di antara masjid tertua di Kota Ambon.

Masjid Jami berada di Pusat Kota Ambon, Jl Sultan Babullah, tidak jauh dari Pelabuhan Yos Sudarso.

Bentuk bangunan asli masih terjaga, meski sudah dua kali renovasi.

Masjid ini pertama kali dikerjakan pada tahun 1860 oleh seorang Imam besar, Haji Abdul Kadir Hatala itu.

Bangunan awal sangat sederhana dengan ukuran sekitar 10 x 15 meter, beratap rumbia, bertiang kayu dan berdinding papan.

Masjid ini berarsitektur khas Turki.

Pada tahun 1895 Masjid Jami diperluas menyusul penganut Islam yang semakin besar.

Namun, di tahun 1933 bangunan masjid hancur disapu banjir.

Baru tiga tahun setelahnya, tepat 1936, dilakukan renovasi dengan memperluas bangunan dan dibuat permanen.

Pengerjaan bangunan masjid kala itu oleh seorang tukang asal Padang bernama Zainudin Wiwih.

Diketahui, Zainudin Wiwih juga adalah tukang yang membangun Masjid di Negeri (Desa) Kailolo Kabupaten Maluku Tengah.

Masjid ini juga sempat menjadi sasaran pengeboman tentara sekutu saat perang dunia kedua di tahun 1944, namun selamat tanpa kerusakan sedikit pun.

Barulah, di 2004 masjid ini direnovasi dengan melakukan penggantian lantai masjid, atap, menara, dan juga kubah masjid, tanpa merubah bentuk aslinya.

Masjid Jami disebut juga Green Mosque lantaran seantoero bangunan berwarna hijau.

Pernah menjadi tempat persinggahan Ulama terkemuka, Buya Hamkah dalam perjalanan Dakwahnya.

Hingga kini, Masjid Jami tetap Makmur meski tepat di sebelahnya berdiri Masjid Raya Al-Fatah, dengan luas bangunan mencapai 2.200 meter persegi.(*)