Turki Tetap Hormati Rusia, Erdogan Pilih Tak Ikut Sanksi Moskow dan Jalankan Kebijakan Seimbang

TRIBUN-VIDEO.COM - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengumumkan bersama Uni Eropa telah menyiapkan sanksi baru kepada Rusia.

Sementara itu, meski anggota NATO, Turki dilaporkan memilih menghormati Rusia, dan tak ikut bergabung dengan kelompok pemberi sanksi terhadap Rusia.

Sekretaris Pers Presiden Turki Erdogan, Ibrahim Kalin mengatakan bahwa Turki telah "menjalankan kebijakan seimbang ini sampai sekarang.

Pihaknya pun menegaskan akan tetap dalam pendiriannya dan terus melakukan kebijakan seimbang itu.

Dilansir TASS.com, Kalin menjelaskan Turki memegang amanat PBB bahwa sanksi itu tidak diperkenankan.

Meski begitu, Turki menegaskan, mengakui dan mendukung hak Ukraina untuk pertahanan dan perlindungan.

Baca: AS dan Uni Eropa Lelah Perang? Biden & Macron Lobi China untuk Bujuk Rusia Berhenti Serang Ukraina

Meski tidak ikut menjatuhi sanksi terhadap Rusia, negaranya tetap mempertahankan prinsip-prinsip integritas teritorial.

Sebelumnya, Kalin sudah pernah mengatakan hubungan ekonomi dengan Rusia memiliki karakter sedemikian rupa.

Sehingga menurutnya sanksi kepada Rusia akan lebih merugikan ekonomi Turki.

Ia juga menyinggung sikap Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, yang sudah kerap mendesak Putin untuk gencatan senjata dan berdamai.

Sebagai informasi, rencana pemberlakuan paket sanksi baru terhadap Rusia oleh Ukraina dan Uni Eropa diumumkan oleh Presiden Vladymyr Zelensky.

Dalam video persnya yang diunggah pada Rabu (5/4) kemarin, Zelensky mengatakan paket sanksi baru ini bertujuan untuk kembali menekan Rusia agar agresi militernya tak meluas.(Tribun-video.com/TASS)

Artikel ini telah tayang di TASS.com dengan judul Turkey not to join sanctions against Russia — Erdogan’s press secretary

# Turki # sanksi Barat # Erdogan # perang ukraina # Invasi Rusia # Vladimir Putin # NATO # vlodymyr zelensky