Minggu, 11 Mei 2025

HUT Kemerdekaan RI

Karnaval Anak Bawa Senjata Mainan Kontroversial, Kepala TK Mengaku Tak Berniat Kenalkan Radikalisme

Kamis, 23 Agustus 2018 16:55 WIB
Tribunnews.com

TRIBUN-VIDEO.COM - Video karnaval TK di Probolinggo menjadi viral dan mengundang kontroversi lantaran menampilkan anak-anak yang membawa senjata mainan.

Dalam unggahan akun Facebook Ahmad Zainullah, mereka mengenakan kostum serba hitam serta kerudung panjang dan cadar.

Dilansir Tribun-Video.com dari Tribunnews.com, Kadiv Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisti mengungkapkan bahwa pihaknya menganggap kasus tersebut telah selesai.

Baca: Kemeriahan Pawai Karnaval di Kotabaru dalam Peringatan HUT ke 73 RI

Dirinya juga membantah mencari pengunggah video karnaval itu.

"Itu saya bantah, saya sudah cek ke Jatim. Kapolres sudah lapor, tidak ada yang mengunggah itu, tidak dicari. Sudah selesai, bagi kita kasus itu sudah selesai," ujar Setyo, di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (23/8/2018).

Polri juga enggan ikut campur dengan pemecatan Kepala TK Kartika V-69 Probolinggo itu.

"Ketika dipanggil dan diberi pernyataan, mereka tidak sengaja dan tidak ada niat mengenalkan anak-anak pada radikalisme," ujar Setyo.

"Sudah selesai. Mereka buat pernyataan tidak akan ulangi lagi, tidak ada masalah lagi. Kalaupun sekarang diberhentikan (Kepala TK), polisi tidak campur. Itu urusan TK dan pembinanya," katanya lagi.

Baca: Pria Dituduh Punya Senjata Ilegal, Tanda Tangannya yang Mirip Hewan Malah Curi Perhatian

Melansir Kompas.com, Hr, Kepala TK terkait, telah dicopot dan kini menjadi staf Disdikpora sejak Kamis (23/8/2018).

"Ini sanksi tegas, pencopotan. Kami sepakat memberi sanksi berupa pencopotan. Hr menjadi staf Disdikpora sejak Kamis (23/8/2018) besok," kata Kepala Disdikpora M Maskur, Rabu (22/8/2018).

Hr telah meminta maaf dan mengaku tak berniat menyampaikan maksud apapun di balik karnaval tersebut.

Menurutnya, kostum pawai yang ternyata kontroversial itu sebatas untuk memperingati HUT ke-73 RI.

Yuliana Tungga Dewi, Ketua Persit Cabang XXXV/0820 Probolinggo, yang juga Pembina Yayasan Kartika, menyampaikan permohonan maafnya ke publik.

"Kami meminta maaf atas kejadian ini. Ke depan kami akan lebih berhati-hati. Tidak ada niatan dari kami untuk menanamkan faham yang menyimpang," terangnya usai kunjungan Mendikbud.

Simak video di atas. (Tribun-Video.com/Eleonora Padmasta EW)

TONTON JUGA:

Editor: Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Reporter: Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Video Production: Ramadhan Aji Prakoso
Sumber: Tribunnews.com

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved