LIVE UPDATE MANCANEGARA
Utang Ukraina Makin Menumpuk Gara-gara Perang dengan Rusia, Terbaru Pinjam Dana IMF Rp 233 Triliun
TRIBUN-VIDEO.COM - Utang Ukraina semakin membengkak karena perang dengan Rusia sejak Februari 2022.
Terbaru mereka meminjam uang dari Dana Moneter Internasional atau IMF senilai 15,6 miliar dolar atau sekitar Rp 233,5 triliun.
Dewan eksekutif IMF menyetujui program pinjaman tersebut bertenor empat tahun pada Jumat (31/3/2023).
Dilansir oleh kantor berita Reuters, pinjaman itu adalah bagian dari paket pendanaan global senilai 115 miliar dolar atau setara Rp 1.721 triliun untuk menopang perekonomian Ukraina yang selama 13 bulan terakhir melawan invasi Rusia.
Menurut IMF, keputusan itu akan membuka jalan pencairan segera dana senilai 2,7 miliar dolar kepada Ukraina.
Baca: Putin Perintahkan 147.000 Pria Rusia Wajib Militer, Diduga Untuk Menambah Pasukan Perang di Ukraina
Pinjaman itu juga mensyaratkan para pejabat Ukraina untuk menjalankan reformasi yang ambisius.
Extended Fund Facility (EFF) adalah program pendanaan konvensional pertama yang disetujui oleh IMF untuk negara yang sedang terlibat dalam perang besar.
Besaran paket pendanaan secara keseluruhan menunjukkan komitmen masyarakat dunia untuk terus mendukung Ukraina dalam perang tersebut, menurut para sumber.
Sebelumnya, program pinjaman jangka panjang untuk Ukraina senilai $5 miliar dibatalkan pada Maret 2022 karena IMF memberikan pinjaman darurat senilai $1,4 miliar dengan sejumlah persyaratan.
Lembaga donor itu kemudian mengucurkan tambahan pinjaman senilai $1,3 miliar dalam program pangan pada Oktober 2022.
Pinjaman terbaru tersebut diharapkan akan membuka kucuran dana tambahan senilai $115 miliar sebagai dukungan internasional kepada Ukraina.
Seorang pejabat IMF mengatakan paket senilai $115 miliar itu mencakup pinjaman IMF, komitmen pinjaman dan hibah dari beberapa institusi multilateral senilai $80 miliar, dan komitmen pengurangan utang senilai $20 miliar.
Ukraina harus memenuhi sejumlah kondisi selama dua tahun mendatang, termasuk menghindari kebijakan yang bisa mengikis pendapatan pajak, memastikan cadangan devisa yang memadai untuk menjaga stabilitas nilai tukar mata uang, mempromosikan independensi bank sentral dan memperkuat upaya memerangi korupsi.
Deputi Pertama Direktur Pelaksana IMF Gita Gopinath mengatakan program pinjaman Ukraina menghadapi risiko-risiko “yang luar biasa tinggi.”
Dan keberhasilannya bergantung pada ukuran, komposisi, dan waktu pembiayaan eksternal untuk membantu menutup kesenjangan fiskal dan pembiayaan eksternal serta memulihkan kesinambungan utang Ukraina.
Ia memuji otoritas Ukraina karena mempertahankan "stabilitas makroekonomi dan keuangan secara keseluruhan" meskipun di tengah peperangan.
Keputusan tersebut meresmikan kesepakatan tingkat staf IMF yang dicapai dengan Ukraina pada 21 Maret yang mempertimbangkan jalur Ukraina menuju aksesi ke Uni Eropa setelah Perang. (*)
Artikel ini telah tayang di VOA Indonesia dengan judul IMF Resmi Setujui Pinjaman Rp 233 Triliun untuk Ukraina
# Ukraina # utang # perang
Video Production: Abdul Salim Maula Safari Thoyyib
Sumber: Tribunnews.com
Tribun Video Update
Berlinang Air Mata, Sandera Minta Israel Akhiri Perang, Singgung Tawanan yang Sering Lukai Diri
3 hari lalu
Tribunnews Update
Rangkuman Perang India-Pakistan: Islamabad Balas New Delhi dengan Rudal, AS Umumkan Gencatan Senjata
3 hari lalu
Tribunnews Update
India dan Pakistan Sepakat Gencatan Senjata setelah Dimediasi AS, Trump: Saya Sangat Gembira
3 hari lalu
Tribun Video Update
Setelah Klaim Tembak Jatuh Jet Tempur India, Menhan Pakistan Sesumbar akan Beli Pesawat China-Rusia
3 hari lalu
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.