Setelah Ngaku Diberi Makan Ubi Busuk, Lukas Enembe Kini Mogok Minum Obat, Minta Dirawat di Singapura

TRIBUN-VIDEO.COM - Eks Gubernur Papua Lukas Enembe mengaku diberi makan ubi busuk di dalam tahanan.

Selain itu, Lukas juga menyatakan tidak mau meminum obat yang disediakan KPK.

Ia hanya ingin menjalani perawatan di rumah sakit pilihannya di Singapura.

Kuasa hukum Lukas OC Kaligis mengatakan, dirinya mendapat informasi soal kondisi kliennya dari Bupati Mamberamo Tengah, Ricky Ham Pagawak.

Baca: Aksi KKB di Papua Tak Ada Kaitannya dengan Penangkapan Lukas Enembe di Papua: KKB Selalu Tantang TNI

Saat bertemu di ruang kunjungan, Ricky bercerita bahwa Lukas diberi makan ubi busuk.

"Saudara Ricky Ham Pagawak yang kebetulan bertemu dengan kami di ruang kunjungan membenarkan makanan ubi busuk," kata Kaligis, dikutip dari Kompas.com, Rabu (22/3).

Informasi tersebut kemudian dibantah oleh Juru Bicara KPK Ali Fikri.

Awalnya KPK menyediakan menu makan Lukas di rutan dengan nasi.

Namun, atas permintaan Lukas, menu makan tersebut diganti menjadi ubi.

Baca: Komnas HAM Jenguk Lukas Enembe di Rutan KPK, Ali Fikri: Terpantau Dalam Kondisi Sehat dan Baik

Ali menjamin makanan yang disediakan untuk tahanan berkualitas, namun tidak mewah.

"Saya kira tidak benar kemudian diberikan kepada yang bersangkutan ubi busuk," kata Ali.

Setelah mengaku diberi makan ubi busuk, Lukas kini menuliskan surat kepada pimpinan KPK.

Dalam surat tersebut, Lukas menyatakan tidak mau minum obat lagi mulai 19 Maret 2023.

Baca: LIVE: Nasib Richard Eliezer seusai Vonis hingga Kondisi Terkini Lukas Enembe

Ia berdalih obat yang diberikan KPK tak kunjung membuat dirinya sehat.

Lukas justru meminta agar mendapat perawatan di rumah sakit Singapura.

KPK mengaku telah menerima surat tersebut dan akan dibahas bersama Ikatan Dokter Indonesia (IDI). (Tribun-Video.com)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "KPK Bantah Lukas Enembe Diberi Makan Ubi Busuk"

Host: Agung Laksono
VP: Yudi Irwansyah

# ubi busuk # Lukas Enembe # mogok # Minum Obat # dirawat # Singapura