LIVE UPDATE MANCANEGARA
Buntut Panjang Surat Tangkap Putin, Rusia Semprot ICC yang Justru Timbulkan Tanda Permusuhan Dunia
TRIBUN-VIDEO.COM - Rusia secara tegas menolak keputusan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) yang menerbitkan surat penangkapan terhadap Presiden Vladimir Putin.
Pihak Istana Kremlin Rusia menegaskan, keputusan ICC justru menimbulkan permusuhan.
Dikutip dari Kompas.com yang dilansir dari Reuters pada Selasa (21/3/2023), Juru Bicara Istana Kepresidenan Kremlin Rusia, Dmitry Peskov memberikan penjelasan.
Ia membeberkan, Rusia bereaksi dengan tenang dan masih terus melanjutkan tugas-tugasnya.
Baca: Serang Balik, Kasus Jaksa ICC Dibongkar Komite Investigasi Rusia Buntut Perintah Tangkap Putin
Juru Bicara mengatakan, surat perintah penangkapan tersebut jelas-jelas merupakan tanda permusuhan terhadap Rusia dan Putin secara pribadi.
Pihaknya mengaku menyaksikan begitu banyak aksi permusuhan terhadap Rusia dan Putin.
“Kami menyaksikan begitu banyak aksi permusuhan terhadap negara kami dan terhadap presiden kami,” kata Peskov.
Dia menambahkan, Rusia tetaplah memperhatikan dan mencatatnya terkait persoalan keputusan tersebut.
“Oleh karena itu kami melihat ini dengan tenang, mencatat semuanya dengan penuh perhatian dan terus bekerja,” ucap Peskov.
Pengadilan Kriminal Internasinal (ICC) menerbitkan surat perintah penangkapan Presiden Rusia, Vladimir Putin pada Jumat (17/3/2023).
Alasan penangkapan ini lantaran Putin dituduh melakukan kejahatan perang yakni mendeportasi anak-anak Ukraina secara ilegal.
Diketahui, selain Putin, Pengadilan Kriminal Internasinal juga mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Maria Lvova-Belova.
Sosok Maria Lvova-Belova merupakan, komisaris kepresidenan Rusia untuk hak-hak anak.
Ia juga dituduh melakukan kejahatan perang yakni mendeportasi anak-anak Ukraina secara ilegal.
Diketahui, Surat perintah penangkapan Pengadilan Kriminal Internasional biasanya dirahasiakan untuk melindungi korban dan saksi dan juga untuk mengamankan penyelidikan.
Sementara itu, Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev pada Senin (20/3/2023) merasa geram dengan keputusan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) yang memerintahkan menangkap Presiden Vladimir Putin.
Ia mengancam akan menjatuhkan rudal hipersonik ke gedung pengadilan tersebut di Den Haag, Belanda.
Wakil Ketua menerangkan, sangat mungkin menggunakan rudal hipersonik yang ditargetkan dari kapal Rusia di Laut Utara menuju gedung pengadilan Den Haag.
Sementara itu, Komite Investigasi Rusia akan membongkar dan menyelidiki kasus pidana terhadap jaksa Pengadilan Kriminal Internasional Karim Ahmad Khan dan beberapa hakim Pengadilan Kriminal Internasional.
"Komite Investigasi Rusia telah membuka kasus pidana terhadap jaksa Pengadilan Kriminal Internasional Karim Ahmad Khan dan beberapa hakim ICC," kata Komite Investigasi Rusia, dikutip dari The Moscow Times.
Disebutkan, jaksa Pengadilan Kriminal Internasional Karim Ahmad Khan akan diselidiki atas tuduhan melanggar hukum Rusia setelah merilis surat penangkapan Putin.
Komite Investigasi Rusia menerangkan, Karim Khan sedang diselidiki atas dasar penuntutan pidana terhadap seseorang yang diketahui tidak bersalah.
Jaksa itu juga diselidiki atas dasar persiapan serangan terhadap perwakilan negara asing yang mendapat perlindungan internasional.
"Karim Khan sedang diselidiki atas dasar penuntutan pidana terhadap seseorang yang diketahui tidak bersalah dan persiapan serangan terhadap perwakilan negara asing yang mendapat perlindungan internasional," kata pernyataan Komite Investigasi Rusia.
Sebagaimana diketahui, Komite Investigasi Rusia mengatakan telah membuka kasus terhadap Jaksa ICC Karim Ahmad Khan, hakim Tomoko Akane, Rosario Salvatore Aitala dan Sergio Gerardo Ugalde Godinez.
Baca: Rusia Murka Gegara ICC Perintahkan Tangkap Putin, Balas Ancam Hantam Rudal Hipersonik ke Den Haag
Karim Khan diduga mengirim petisi pada 22 Februari 2023 ke Kamar Pra-Persidangan Pengadilan Kriminal Internasional.
Hal ini untuk mendapatkan surat perintah penangkapan Putin dan komisaris hak-hak anak Rusia, Maria Lvova-Belova.
Keduanya dituduh bertanggung jawab atas deportasi ilegal anak-anak dari Ukraina.
Petisinya disetujui oleh para hakim yang disebutkan di atas.
Komite Investigasi Rusia menggambarkan surat perintah penangkapan Vladimir Putin sebagai hal yang jelas ilegal.
(Tribun-Video.com/ Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Soal Perintah Penangkapan Putin, Kremlin: Jelas Tanda Permusuhan"
# ICC # putin # Rusia # Kremlin
Sumber: Kompas.com
Konflik Ukraina vs Rusia
Militer Rusia Serang Ibu Kota Ukraina, Wilayah Kyiv Luluh Lantak Terbakar Hebat, 11 Orang Terluka
Senin, 5 Mei 2025
TRIBUNNEWS UPDATE
Frustasi Gagal Capai Perdamaian Perang, Trump Kecewa Putuskan Mundur Jadi Mediator Rusia-Ukraina
Minggu, 4 Mei 2025
Konflik Ukraina vs Rusia
Ukraina 'Tertekan' Terus Diserang Rusia, Kharkiv Dihantam Drone & Porak-poranda, 40 Orang Terluka
Minggu, 4 Mei 2025
Tribunnews Update
Tak Kunjung Setujui Gencatan, Trump Beri Sanksi Baru Rusia: Target Energi Gazprom dan Perbankan
Sabtu, 3 Mei 2025
Mancanegara
Perang dengan Rusia Memanas, AS Sebut Kiev Siap Serahkan 5 Wilayah ke Moskow, Ukraina Terpojok?
Jumat, 2 Mei 2025
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.