Profil Drone MQ-9 Reaper AS yang Ditabrak Jet Tempur Rusia, Punya Kemampuan Mata-mata saat Serangan

TRIBUN-VIDEO.COM - Insiden tabrakan jet tempur Rusia dengan drone pengintai Amerika Serikat (AS) di atas Laut Hitam kini memunculkan risiko eskalasi konflik.

Drone MQ-9 Reaper AS yang dijatuhkan setelah baling-balingnya ditabrak jet tempur Rusia kini menuai sorotan.

Lantas apa sebenarnya Drone AS tersebut?

Dikutip dari theguardian.com pada Kamis (16/3/2023), MQ-9 Reapers adalah pesawat tak berawak besar yang diproduksi oleh kontraktor militer, General Atomics.

Drone itu dioperasikan dari jarak jauh oleh tim dua orang.

Yakni terdiri dari pilot dan anggota awak pesawat yang mengoperasikan sensor dan memandu senjata.

Drone ini memiliki panjang 11 meter dengan lebar sayap lebih dari 22 meter.

Baca: NATO Murka Drone Pengintai AS Ditabrak Jet Tempur Rusia, Jatuhkan Ancaman Pakai Langkah Agresif

Baca: Tak Ingin Berlama-lama, Pensiunan Jenderal Rusia Usulkan Moskwa Hantam Barat Pakai Nuklir Torpedo

Angkatan udara AS mengatakan penggunaan utamanya adalah sebagai "aset pengumpulan intelijen".

Drone pengintai itu memiliki kemampuan unik untuk melakukan serangan presisi terhadap target bernilai tinggi.

Reaper dapat membawa sebanyak 16 rudal Hellfire, setara dengan kapasitas muatan helikopter Apache.

Drone reaper sama seperti drone lainnya yang mampu terbang di ketinggian 50.000 kaki (15 km) dan dapat berkeliaran di atas target selama sekitar 24 jam.

Drone tersebut berguna untuk misi pengawasan.

Hal terpenting adalah awak pesawat tetap berbasis di Amerika Serikat sehingga jauh dari bahaya.

Selama tahun kalender 2018, MQ-9 Reaper terbang total 325.000 jam untuk angkatan udara AS.

91% di antaranya untuk mendukung operasi tempur.(Tribun-Video.com/theguardian.com)



Artikel ini telah tayang di theguardian.com dengan judul MQ-9 Reaper: what is the US drone that collided with a Russian jet and how is it used?

# jet tempur Rusia # MQ-9 Reapers # Angkatan Udara AS