Rabu, 14 Mei 2025

Travel

Tak Kalah Indah dari Raja Ampat, KDC Getol Promosi Kekayaan Wisata Bahari Manokwari ke Mata Dunia

Selasa, 14 Maret 2023 07:17 WIB
Tribun papuabarat

TRIBUN-VIDEO.COM, MANOKWARI – Memanfaatkan ruang sosial media, Ketapang Dive Community (KDC) atau Komunitas Menyelam Ketapang, getol mempromosikan keelokan dan kekayaan wisata bahari di Manokwari, Papua Barat, ke mata masyarakat regional, nasional dan internasional.

Ketua sekaligus pionir KDC, Alexander Richardson Sitanala (46) mengungkapkan, Manokwari memiliki sejumlah spot menyelam yang tak kalah saing dengan wisata bawah laut Raja Ampat.

Lantaran kehidupan bawah laut Manokwari memiliki nilai historis dengan bentang laut biru yang jernih, terumbu karang yang masih terus tumbuh, baik itu karang keras maupun karang lunak.

Upaya promosi dan pemeliharaan spot wisata itu, menurut alex-sapaan akrabnya-membutuhkan peran serta segenap komponen masyarakat, baik itu pemerintah daerah, tokoh adat, pemuda dan tokoh agama.

Baca: Wisata Bukit Klangon dan Lava Tour Sudah Buka Lagi seusai Erupsi Merapi, Begini Operasionalnya

“Laut adalah penghidupan kita. Jadi, sudah jadi tong (kita) semua punya kewajiban untuk menjaga laut tetap bersih dari sampah dna terumbu karang tetap tumbuh dengan baik,” kata Alex saat diwawancarai TribunPapuaBarat.com, di rumahnya di Kampung Kwawi, Kelurahan Pasir Putih, Distrik Manokwari Timur, Manokwari, Papua Barat, Sabtu (11/3/2023) lalu.

Layaknya harta karun yang terpendam, Alex bersama anggota KDC, menyelam hingga puluhan meter di dalam laut untuk menyingkap keindahan bawah laut Manokwari melalui unggahan foto, video dan narasi.

Lewat akun Instagram @ketapang_dive_manokwari_papua_barat, KDC rutin membagikan momen epik ketika beratraksi di bawah laut, konservasi lingkungan seperti penanaman terumbu karang dan pemungutan sampah laut dan pesisir.

Postingan tersebut, kata Alex, rupanya berhasil membetot sejumlah wisatawan dalam maupun luar negeri untuk menghubungi KDC menjadi pemandu ke beberapa spot menyelam itu.

Seperti spot kapal karam (ship wreck) di perairan Teluk Doreri, di antaranya, Shinwa Maru Wreck, Pillbox Wreck, Cross Wreck, Pasirido Wreck dan Pasir Putih Wreck.

Ada pula spot pesawat karam seperti Kitty Hawk Aircraft Wreck. Teranyar, bangkai pesawat karam yang ditemukan Alex dan personil KDC pada Selasa, (21/12/2021) yaitu Carnauba Aircraft Wreck.

Baca: Wisata di Malang, Asyiknya Nongkrong di Kafe dekat Pinggir Rel hingga Jadi Spot Favorit Pengunjung

“Sejauh ini, penemuan bangkai pesawat Carnauba menjadi pengalaman paling seru selama 11 tahun saya jadi penyelam. Butuh tiga hari menyelam untuk menemukan bangkai kapal berukuran sekitar 80 meter di kedalaman 40 meter itu,” jelas Alex.

Pria kelahiran Jayapura, 25 April 1976, itu menuturkan, kapal dan pesawat karam tersebut menjadi saksi bisu dari Perang Dunia II atau World War II (1939-1945).

Sehingga, nilai historis dalam kehidupan bawah laut Teluk Doreri, itu bagi Alex sudah semestinya dijaga semua pihak.

Untuk manusia kapal dan pesawat karam menjadi bahan pelajaran sejarah. Sementara bagi makhluk laut, itu menjadi pelengkap ekosistem laut, lantaran bangkai kapal berubah rupa menjadi terumbu buatan, rumah bagi biota laut.

“Dari awal kita bentuk KDC memang sudah komitmen ranahnya untuk memperbaiki kerusakan dan menjaga laut. Kalau terima tamu yang butuh bantuan untuk kita pandu menyelam, yah kita layani,” ujar ayah tiga anak itu.

Alex menambahkan, biaya yang mesti dikeluarkan wisatawan untuk jasa pemandu selam hitungan sekali penyelaman, yakni Rp 300 ribu.

Pria yang sudah mendapat lisensi selam kelas rescue (penolong) itu, menjamin nominal yang dikeluarkan wisatawan akan terbayar lunas dengan suguhan panorama bawah laut ketika menyelam di Manokwari, khususnya di Teluk Doreri.

Baca: Gunung Merapi Erupsi Para Wisatawan Ketep Pass Malah Asik Abadikan Momen Tanpa Rasa Takut

Ditambah, ucapnya, hampir dua tahun sejak KDC terbentuk, sudah ada 1500-an terumbu karang yang ditanam menggunakan teknik transplantasi.

Alhasil, kehidupan bawah laut Teluk Doreri kian membaik dibanding tahun-tahun sebelumnya yang berada di ambang kehancuran karena aktivitas manusia seperti membuang sampah ke laut dan penjaringan ikan di area konservasi.

“Kedalaman delapan meter di bawah permukaan laut di Teluk Doreri, kita sudah bisa melihat ikan badut dan anemon laut,” tutur Alex semringah.

Selain itu, lanjut dia, perairan bawah laut Manokwari juga mempunyai area yang dikenal sebagai shark point atau titik hiu.

Ditambah biota laut unik lainnya, seperti flying gurnard (ikan belalang), nudibranch si makhluk laut seujung kuku dengan fisik memesona, dan lain-lain.

Alex menuturkan, KDC cerdik melihat momen promosi wisata bahari Manokwari tersebut.

Di antaranya, mengibarkan bendera merah putih tiap peringatan HUT Kemerdekaan RI.

Atau yang menurutnya cukup mencuri perhatian adalah penanaman karang di Teluk Doreri menggunakan media berbentuk pohon, edisi spesial Natal 2021.

Untuk kelas internasional, kata Alex, KDC juga terlibat menyukseskan event W20 dan Y20 di Kabupaten Manokwari pada Juni 2022. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunpapuabarat.com dengan judul Tak Kalah Spot Menyelam Raja Ampat, KDC Getol Promosi Kekayaan Wisata Bahari Manokwari ke Mata Dunia

# destinasi wisata pantai # Manokwari # Bawah Laut # menyelam

Editor: Ramadhan Aji Prakoso
Video Production: Muhammad Taufiqurrohman
Sumber: Tribun papuabarat

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved