Travel
Menikmati Keindahan Pulau Batanta, Tawarkan Wisata Pantai Berpasir Halus hingga Ekosistem Rawa
TRIBUN-VIDEO.COM - Lokasi Pulau Batanta, Raja Ampat, Papua Barat menjadi objek menarik bagi para wisatawan.
Di pulau itu, tersedia keindahan alam mulai dari hutan pohon mangrove yang telah berusia ratusan tahun, air terjun Warinka Bom, situs sejarah bawah laut berupa puing pesawat tempur era Perang Dunia Kedua hingga puluhan spesies anggrek liar.
Pulau cantik ini berada di Raja Ampat, sepotong surga memukau di Provinsi Papua Barat. Raja Ampat memiliki empat pulau besar seperti Misool, Waigeo, Salawati dan Batanta.
Setiap pulau memiliki keindahan yang berbeda.
Pulau Batanta sendiri berjarak sekitar 34 kilometer dari Sorong atau sekitar satu jam perjalanan laut menggunakan speedboat.
Dengan luas 60 kilometer persegi, pulau ini memiliki ekosistem alami mulai dari pantai, hutan hujan tropis dengan pohon-pohon besar tumbuh rapat menjulang tinggi.
Pantainya berpasir putih halus dan air lautnya biru jernih. Barisan terumbu karang di perairan dangkal sedalam 40 sentimeter akan langsung menyambut siapa saja yang berkunjung ke tempat ini.
Spot ini ada tempat terbaik untuk mereka yang menggemari olahraga menyelam. Tak hanya terumbu karang serta jutaan ikan hiasa aneka warna.
Wisatawan yang menyelam bisa melihat situs bersejarah peninggalan Perang Dunia II di kawasaan Pasifik yakni bangkai-bangkai pesawat tempur asing yang tenggelam di bawah laut Batanta.
Pada beberapa titik perairan yang menjorok satu kilometer dari bibir, dimanfaatkan warga sekitar untuk budi daya kerang mutiara.
Baca: Mulai Juni 2023 Pelancong Asing yang Berwisata di Thailand Dikenakan Biaya Senilai Rp 133 Ribu
Walaupun cukup luas, pulau itu hanya dihuni 300 penduduk dari suku Marandan Weser dan Yarweser yang bermukim di Wayman, Yenanas, dan Wailebet.
Hutan mangrove dan air terjun
Batanta juga memiliki ekosistem rawa mangrove seluas sekitar 3 hektare. Di antara ratusan tanamannya terdapat puluhan batang pohon sangat besar yang diperkirakan berusia ratusan tahun.
Akar-akarnya berukuran sangat besar berdiameter 20-30 sentimeter dan keluar dari batang pohon, mencengkeram permukaan lahan lumpur basah.
Lengkungan akar pada titik teratas bahkan melewati postur tubuh manusia dewasa.
Pemandangan seperti ini sangat jarang ditemui pada ekosistem hutan mangrove sejenis di tanah air.
Setidaknya terdapat dua jalur anak sungai di timur dan barat pulau untuk masuk ke ekosistem mangrove unik ini.
Kawasan hutan mangrove yang berada di tengah pulau ini menjadi pintu masuk menuju sebuah kawasan air terjun cantik setinggi 10 meter yang menjadi favorit pengunjung.
Namanya adalah air terjun Warinka Bom atau dalam bahasa setempat berarti air yang tak kunjung habis.
Sumber air terjun berasal dari mata air di puncak tertinggi pulau.
Perjalanan menuju air terjun diawali dari dermaga kecil di tepian anak sungai Batanta yang membelah hutan mangrove.
Pengunjung dapat berjalan kaki melewati jembatan kayu sepanjang 100 meter di antara hutan mangrove serta hutan hujan dengan ribuan pohon yang tumbuh rapat ibarat payung menutupi kita dari terpaan sinar mentari yang kesulitan menembusnya.
Bila beruntung, pengunjung dapat bertemu burung ikon Papua, cenderawasih aneka jenis yang terbang bebas di dalam hutan.
Baca: Gubernur Jawa Timur Khofifah Terpeleset saat Uji Coba Jembatan Kaca di Kompleks Wisata Gunung Bromo
Medan menuju air terjun cukup terjal. Pengunjung harus berpegangan pada akar pohon dan tali tambang serta merayapi tepian tebing atau menyusuri tepi sungai kecil berair jernih untuk menyingkat waktu.
Setelah menghabiskan satu jam berjalan kaki, pengunjung akan sampai di air terjun.
Rumah bagi puluhan angrek liar
Pulau Batanta juga menjadi rumah puluhan anggrek liar.
Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) berkolaborasi dengan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua Barat menemukan 90 jenis anggrek.
Sebagian belum diketahui nama spesiesnya dan masih dalam proses identifikasi dari penelitian yang digelar sejak Maret 2022.
Salah satu temuannya adalah anggrek Dendrobium cuneatum.
Peneliti BRIN, Destario Metusala menjelaskan anggrek berbunga mini berwarna kehijauan ini sebelumnya hanya ditemukan di region Sulawesi dan Maluku saja.
"Temuan spesies ini di Pulau Batanta (region Papua) akan menambah informasi terkait jangkauan distribusi alaminya yang ternyata melewati zona Wallacea dan mencapai zona biogeografi Australasia," jelasnya seperti dikutip dari siaran pers BRIN belum lama ini.
SUMBER: Indonesia.go.id
Artikel ini telah tayang di Tribunpapuabarat.com dengan judul Keindahan Pulau Batanta Raja Ampat, Situs Sejarah Bawah Laut hingga Spesies Anggrek Liar Tersedia
# Pantai # Rawa # Berpasir Putih
Video Production: Khoerunnisak
Sumber: Tribun papuabarat
Local Experience
Pesona Alam Pantai Kelapa Lima: Surga Tersembunyi di Kupang yang Wajib Dikunjungi
16 jam lalu
Live Update
Momen Masyarakat Penuhi Pantai Kemiren, Destinasi Baru di Cilacap Kini Jadi Primadona Wisata
3 hari lalu
TRIBUNNEWS UPDATE
Rekaman Video Terakhir Korban Laka Maut Banjarmasin, Sempat Nyanyikan Lagu Kenangan
5 hari lalu
Breaking News
Kronologi Kecelakaan Maut Truk Pasir di Purworejo, Tabrak Angkot dan Hantam Rumah Warga
6 hari lalu
TRIBUNNEWS UPDATE
Detik-detik Kecelakaan Maut Truk Muatan Pasir vs Angkot Rombongan Takziah, 11 Orang Tewas
6 hari lalu
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.