Rabu, 14 Mei 2025

Terkini Nasional

Kesaksian 15 Buruh Bangunan di Nduga Selamat dari KKB, Ungkap Harus Berjuang Hidup di Dalam Hutan

Sabtu, 11 Februari 2023 12:14 WIB
Kompas.com

TRIBUN-VIDEO.COM - Zakarias Behuku, satu di antara 15 pekerja bangunan yang diancam Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) menceritakan detik-detik kawan-kawannya mendapat ancaman.

Ancaman tersebut didapatnya pada Sabtu (4/2/2023) dilontarkan langsung oleh KKB kepada para pekerja bangunan di Distrik Paro, Nduga, Papua Pegunungan.

Zakarias mengatakan, ia mendengar informasi dari kontraktor.

Kontraktor bernama Edo meminta agar para pekerja bangunan harus segera keluar dari lokasi tersebut selama dua hari.

Lalu pada Senin (6/2/2023) mereka mulai keluar dari Distrik Paro.

Para pekerja bangunan itu dipandu lima warga setempat lantas berjalan kaki menuju Distrik Kenyam, Nduga.

Baca: Alasan KKB Sandera 15 Pekerja di Nduga: Minta Hentikan Pembangunan Puskesmas di Distrik Paro

Zakarias mengaku harus menyeberangi sungai selebar 100 meter dengan rotan yang dirakit.

Kemudian sesampainya di gunung, mereka beristirahat.

Pada Selasa (7/2/2023) dari atas gunung mereka melihat adanya pesawat Susi Air masuk ke Distrik Paro.

Mereka mengaku bermalam di atas gunung sehingga tidak melihat apakah pesawat dibakar.

Setelah bermalam di lokasi tersebut, para pekerja dan lima warga setempat kembali melanjutkan perjalanan hingga ke kaki Gunung Wea.

Mereka menganggap puncak Gunung Wea adalah lokasi paling ideal untuk mencoba melakukan panggilan telepon.

Dikatakan, tidak ada makanan dan minuman untuk memuaskan dahaga karena berada di tengah hutan.

Zakarias mengatakan, mereka hanya makan mie mentah dan ular yang di bakar seperti bakar batu.

Kemudian pada pagi harinya, mereka turun gunung dan berjalan kembali hingga sampai ke gunung terakhir yakni Gunung Wea.

Baca: Eksklusif Kisah Pekerja Puskesmas yang Dievakuasi dari Ancaman KKB: Jalan Kaki hingga Makan Ular

Posisi tersebut paling tinggi untuk bisa berkomunikasi dan mulai bermalam di kaki gunung.

Mereka kemudian mendapat informasi akan dijemput oleh Helikopter pada pukul 14.00 WIT.

Namun, helikopter tak bisa langsung mengangkut seluruh pekerja.

Zakarias masuk dalam rombongan terakhir yang dievakuasi. Zakarias mengatakan, evakuasi sempat terkendala karena kabut turun.
Helikopter yang membawa rombongan pertama ke Distrik Kenyam tak dapat kembali karena kehilangan jarak pandang di sekitar Gunung Wea.

Menurut Zakarias, ia sempat diingatkan oleh warga setempat agar tak berkeliaran di distrik itu.

Warga mengingatkannya supaya beraktivitas di sekitar camp pekerja dan lokasi pembangunan Puskesmas Paro saja.

Zakarias sudah hampir dua bulan berada di Paro. Kejadian ini pun membuatnya trauma.

Akhirnya, sebanyak 15 pekerja ini akhirnya dievakuasi dari Kenyam lalu ke Timika, selanjutnya ke RSUD Mimika.

Usai menjalani pemeriksaan kesehatan di RSUD Mimika, dirinya dan rekan lain di bawa ke Polres Mimika untuk di interogasi hingga pukul 21.00 WIT.

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "15 Pekerja yang Diancam KKB di Nduga Ternyata Sedang Bangun Puskesmas, Zakarias: Kami Diminta Keluar dalam 2 Hari"

# KKB Nduga # Serangan KKB # bertahan hidup # Aparat Gabungan

Editor: Aditya Wisnu Wardana
Video Production: Danar Pamungkas Sugiyarto
Sumber: Kompas.com

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved