Kamis, 15 Mei 2025

Terkini Nasional

Modus Repacking Bulog Terendus, 7 Tersangka Mafia Beras Ditangkap, Polisi akan Ungkap Dalangnya

Jumat, 10 Februari 2023 21:39 WIB
Tribunnews.com

TRIBUN-VIDEO.COM - Beberapa waktu lalu, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) menyampaikan terdapat mafia beras yang membuat harga komoditas pangan tersebut tidak kunjung turun meski pasokan sudah melimpah.

"Sekarang kita punya beras itu untuk kepentingan intervensi pasar dan masyarakat dapat harga murah, serta kebutuhan tercukupi. Kita sudah lakukan (operasi pasar), tapi saya tidak tau begitu banyak yang kita lepas tapi harganya masih tinggi," ucap pria yang akrab disapa Buwas di Kantor Perum Bulog Jakarta, Jumat (20/1/2023).

"Sebenarnya saya tahu, dan tidak bodoh-bodoh amat, kalau tanda kutip ada mafia, ya memang ada," sambungnya.

Oleh sebab itu, Buwas pun mengaku telah melaporkan dugaan mafia kepada kepolisian, khususnya Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polri untuk segera membongkar pelaku mafia beras di dalam negeri.

Tangkap Tujuh Tersangka

Bulog bersama Satgas Pangan Polda Banten mengungkap kasus penyelewengan distribusi beras sebesar 350 ton, pada Jum'at (10/2/2023).

Baca: Harga Beras Terus Naik hingga Disorot Jokowi, Dirut Bulog Curiga Ada Permainan Mafia

"Apa yang saya sampaikan minggu lalu terbukti hari ini, dan saya yakin hal ini akan diusut oleh Kepolisian tentang siapa dalangnya dan siapa saja yang terlibat dalam kasus ini" kata Buwas.

Menurutnya, modus para tersangka ialah mengemas beras Bulog dengan kemasan berbeda kemudian dijual diatas harga eceran tertinggi (HET).

"Bagaimana mungkin beras dari Bulog mereka beli Rp. 8.300 langsung diganti bajunya, dia jual di pasar rata-rata Rp 12.000," tegas dia.

Atas hal tersebut, Buwas berujar, pengusaha mendapati untung yang signifikan tanpa memedulikan kemampuan masyarakat dalam membeli beras Bulog.

Bahkan, dia menegaskan, pengusaha itu justru memanfaatkan operasi pasar yang saat ini dilakukan Bulog secara masif untuk menstabilkan harga beras di pasar.

"Di sisi lain pengusaha dapat untung yg luar biasa dia tidak mempertimbangkan kebutuhan masyarakat, tidak mempertimbangkan kemampuan masyarakat membeli," ucap dia.

"Mereka hanya mencari keuntungan dan memanfaatkan operasi beras bulog yg kita laksanakan masif ini untuk mencari keuntungan setinggi-tingginya," lanjutnya.

Buwas mengatakan, dari pengungkapan itu berhasil mengamankan tujuh orang tersangka yang melakukan tindak pidana perlindungan konsumen dan persaingan dagang.

Serta melakukan penyimpangan/kecurangan distribusi beras Bulogdi wilayah hukum Polda Banten. Adapun, tujuh tersangka tersebut yakni HS (36), TL (39), AN (58), BA (31), FA (42), HA (66) dan ID (30). Mereka berasal dari Lebak, Serang, Cilegon, dan Pandeglang.

Baca: Update Harga Pangan Hari Ini, Beras Naik Tembus Rp 13 Ribu/Kilogram, Disusul Cabai Rp 55 900

Modus Pengoplosan

Di sisi lain, Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol Didik Hariyanto menyampaikan bahwa ada enam modus yang dilakukan oleh tersangka.

Modus itu di antaranya, repacking beras BULOG menjadi beras premium dengan berbagai merek, mengoplos beras Bulog dengan beras lokal, menjual beras diatas harga HET.

Kemudian, memanipulasi DO dari distributor maupun mitra Bulog dan, masuk ke tempat penggilingan padi seolah-olah merek sendiri dan memonopoli sistem dagang.

"Kami menurunkan satgas pangan yang langsung bergerak cepat dengan mengungkap kasus tindak pidana perlindungan konsumen dan persaingan dagang dengan cara mengemas ulang beras BULOG menjadi kemasan merek lain", kata Didik.

Terakhir, Didik mengatakan, dalam perkara yang diungkap satgas pangan Polda Banten ini juga dipamerkan barang bukti sebanyak 350 ton beras Bulog yang berhasil ditangkap baik yang sudah direpacking maupun yang belum.(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Dugaan Mafia Beras Terbukti, Tujuh Tersangka Ditangkap, Buwas Yakin Polisi akan Ungkap Dalangnya

# Bulog # Mafia  # Mafia Beras

Editor: winda rahmawati
Sumber: Tribunnews.com

Tags
   #Bulog   #mafia beras   #beras

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved