Terkini Nasional
Pemerintah Indonesia Kesulitan Salurkan Bantuan ke Suriah, Kondisi Keamanan Negara Belum Kondusif
TRIBUN-VIDEO.COM - Gempa bumi di Turki dan Suriah yang menewaskan ribuan orang membuat negara-negara dunia prihatin, termasuk Indonesia.
Untuk meringankan beban korban gempa, pemerintah Indonesia turut memberikan bantuan.
Namun, pemerintah Indonesia masih kesulitan untuk bisa menyalurkan bantuan kemanusian kepada Suriah usai diguncang gempa 7,8 magnitudo.
Hal itu, lantaran kondisi keamanan negara tersebut yang masih dilanda perang saudara.
Kabaharkam Polri Komjen Pol Arief Sulistyanto mengatakan bahwa untuk saat ini, Indonesia baru akan mengirimkan tim rescue dan tim kesehatan ke Turki.
Sebab, hingga saat ini pemerintah baru bisa berkoordinasi dengan pemerintah Turki untuk pengiriman bantuan.
Sementara untuk Suriah, Indonesia masih harus melihat kondisi peperangan di negara tersebut.
Pemerintah harus memastikan situasi keamanan di Suriah kondusif agar relawan yang dikirimkan terjadi keselamatannya.
“Kami masih pantau perkembangan dan situasi di Suriah sekiranya memastikan untuk tim rescue dan tim medis, maka ini akan dipertimbangkan,"kata Arief dalam konferensi pers Kamis (9/2/2023).
Namun untuk Turki, Arief memastikan bahwa Tim SAR dan medis dari Indonesia akan dikirimkan dalam waktu dua tiga hari ini.
Baca: Senyum Bocah seusai Diangkat dari Reruntuhan akibat Gempa 7,8 Magnitudo di Turki
Dana Bantuan Rp 31 Miliar
Pemerintah Indonesia mengucurkan dana sebesar 2 juta dolar AS atau setara dengan Rp 31 miliar untuk bantu penanganan gempa Turki dan Suriah.
Korban gempa bumi Turki dan Suriah masing-masing menerima 1 juta dolar AS atau Rp 15,1 miliar.
Dikutip dari Tribunnews.com, dana bantuan tersebut diserahkan pemerintah kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Nantinya, BNPB yang menyalurkan bantuan tersebut untuk dikirimkan ke Turki dan Suriah.
Bantuan pertama, pemerintah menyiapkan uang tunai sebesar 2 juta dolar AS sebagai bantuan penanganan bencana pascagempa bumi untuk Turki dan Suriah.
Turki dan Suriah masing-masing akan menerima 1 juta dolar AS.
"Kami menyiapkan dua jenis bantuan, pertama dalam bentuk dana tunai sebesar 1 juta dolar AS untuk Turki dan 1 juta dolar AS untuk Suriah," kata Pelaksana tugas (Plt) Kapusdatin BNPB, Abdul Muhari dalam konferensi pers, Kamis (9/2/2023).
Selain dana tunai, Indonesia juga menyiapkan dukungan logistik baik makanan siap saji maupun peralatan yang dibutuhkan di lokasi sebagaimana daftar kebutuhan mendesak yang disampaikan kepada pemerintah Indonesia.
Baca: Korban Gempa Turki-Suriah Capai 21.000 Orang Meninggal Dunia, Berbagai Negara Turunkan Bantuan
Daftar kebutuhan mendesak dari kedua negara antara lain, matras, selimut hangat, baju dan sepatu musim dingin, paket makanan dan kebersihan diri, pampers dewasa dan anak, obat-obatan, perangkat tenaga surya seperti lampu, energi dalam kecil atau besar, tenda keluarga, alat pengeruk reruntuhan, alat P3K, serta genset.
Genset dinilai diperlukan lantaran di Turki saat ini sedang dilanda musim dingin, sehingga dapat membantu untuk menghadapi kondisi puncak musim dingin tersebut.
"Kam akan membawa makanan siap saji dari Indonesia dalam jumlah yang kita perkirakan dalam beberapa tahap nanti bisa mencukupi di daerah operasi. Dan juga alat perangkat yang dibutuhkan sesuai list yang disampaikan kepada pemerintah Indonesia," tutur Abdul Muhari.(*)
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Masih Dilanda Perang Saudara, Pemerintah Indonesia Masih Kesulitan untuk Salurkan Bantuan ke Suriah
Sumber: Warta Kota
Live Update
Dukung Program Pemerintah Pusat, Bupati Buol Risharyudi Tinjau Lahan untuk Sekolah Rakyat
1 hari lalu
To The Point
Pemerintah Rancang Penulisan Ulang Sejarah Nasional Indonesia, Ditargetkan Selesai pada Agustus 2025
1 hari lalu
Live Update
Pedagang Pasar Batu Merah Ambon Protes, Lapaknya Diduga Diserobotan oleh Oknum Pemerintah Desa
2 hari lalu
Terkini Nasional
FPI Dibubarkan! Habib Rizieq Minta Pemerintah Juga Bubarkan Ormas Preman yang Meresahkan
3 hari lalu
Tribunnews Update
Habib Rizieq Sentil Pemerintah Tak Berani Berantas Ormas Preman yang Dibina Pejabat Tinggi
4 hari lalu
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.