Rabu, 14 Mei 2025

ON FOCUS

Rusia Tak Ragukan Pertemuan NATO Siap-siap Hancurkan Moskwa hingga Rakyat Polandia Menolak Terlibat

Kamis, 26 Januari 2023 17:06 WIB
Tribunnews.com

TRIBUN-VIDEO.COM - Rusia tak meragukan bahwa pertemuan NATO di Ramstein Jerman akan merencanakan untuk menghancurkan Rusia.

Bahkan disebutkan, NATO dapat mulai memproduksi yang baru.

Hal ini dibeberkan oleh Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev.

Ia mengatakan Barat akan siap untuk melakukan upaya tanpa henti merusak Rusia.

Medvedev menyoroti pertemuan di Ramstein di Jerman pada beberapa hari lalu.

Ia mengungkapkan NATO memiliki senjata yang cukup.

Selain itu juga disebutkan, mereka dapat mulai memproduksi yang baru apabila diperlukan.

"Pertemuan Ramstein dan pasokan senjata berat ke Kiev tidak diragukan lagi bahwa musuh kita akan mencoba menganiaya atau bahkan menghancurkan kita tanpa henti. Dan mereka memiliki senjata yang cukup untuk itu. Mereka juga dapat mulai memproduksi yang baru, jika perlu," kata Medvedev.

Lantas, ia pun menarik dua kesimpulan.

Pertama, Medvedev menyampaikan kondisi ini akan sulit.

Kedua, ia mengatakan, jika terjadi konflik berkepanjangan maka aliansi militer baru dapat muncul pada saat tertentu.

Medvedev kemudian menyoroti keberadaan Amerika Serikat.

Dunia akan kembali menjadi tempat yang stabil ketika Amerika Serikat meninggalkan Eropa.

Sebagaimana diketahui, pada Jumat lalu, menteri pertahanan dari sekitar 50 negara bertemu di Pangkalan Udara Ramstein di Jerman.

Hal ini untuk membahas bantuan lebih lanjut ke Kiev.

Kepala pertahanan Jerman Boris Pistorius mengatakan bahwa tidak ada koalisi terpadu yang tertarik untuk memasok tank Leopard ke Ukraina.

Namun, ia tidak menutup kemungkinan bahwa keputusan tersebut dapat diambil dalam beberapa hari ke depan.

Sehingga pertemuan Jumat lalu, tidak menghasilkan keputusan pengiriman tank Leopard 2 ke Ukraina.

Terkait sosok Medvedev, ia merupakan mantan Presiden Rusia yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia.

Selama operasi militer khusus, ia telah vokal terus mendukung Rusia.

Dmitry Medvedev juga mengecam keras aksi Barat ke Ukraina.

Ia memperingatkan bahwa dukungan berkelanjutan Barat untuk Ukraina dapat menyebabkan perang nuklir.

Perang yang mulanya secara konvensional akan berubah menjadi perang nuklir.

“Kehilangan tenaga nuklir dalam perang konvensional dapat memicu pecahnya perang nuklir,” tulis Medvedev.

Ia membeberkan, kekuatan nuklir tidak pernah kalah dalam konflik besar.

Bahkan, Medvedev menyebut ada dampak besar jika Rusia kalah.

kekalahan Rusia di medan perang di Ukraina dapat memicu perang nuklir dengan Barat.

Mantan presiden Rusia itu tampaknya memperingatkan para pemimpin NATO.

Hal ini supaya NATO menghentikan pasokan senjata utama baru ke Ukraina.

Terlebih saat ini sekutu Barat bertemu di Pangkalan Udara Ramstein Jerman pada hari Jumat (20/1/2023).

Salah satu fokus pertemuan itu adalah apakah Jerman akan mengizinkan tank tempur Leopard 2 dipasok ke Kyiv.

Hal itu untuk membantu mengusir pasukan Rusia.

(Tribun-Video.com/ tass.com)

#beritaterbaru #beritaterkini #beritaviral #live #breakingnews # RusiaVsUkraina # VladimirPutin # VolodymyrZelensky # NATO

Editor: Tim Kreatif Tribun-video.com
Reporter: Adila Ulfa Muna Risna
Video Production: Fikri Febriyanto
Sumber: Tribunnews.com

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved