Terkini Daerah
Imbas Kericuhan di Dogiyai Papua Tengah, 150 Warga Mengungsi ke Nabire, Kericuhan Ditengarai Miras
TRIBUN-VIDEO.COM - Mabuk minuman keras (miras) disertai pemalangan terhadap pengguna jalan Trans Papua tengah membuat langit Kabupaten Dogiyai merah.
Sejumlah kios dibakar hingga membuat warga lainnya ketakutan.
Pemalangan truk pada Sabtu (21/1/2023) itu berujung penembakan yang menewaskan seorang warga.
Insiden ini berlangsung di Kampung Gopouya, Distrik Mapia, Kabupaten Dogiyai.
Adapun kronologisnya, sejumlah aparat keamanan sedang mengawal sebuah truk yang melintasi Kampung Gopouya, namun di tengah jalan, ada segerombolan warga yang memalak.
Baca: Kematian Yulianus karena Ditembak Polisi Picu Kemarahan hingga Timbul Kericuhan di Dogiyai Papua
Dalam proses pemalakan tersebut, diketahui sekelompok warga tersebut dipengaruhi minuman keras.
"Pada saat pemalakan tersebut, diketahui terjadi penembakan terhadap seorang pemuda yang bernama Yulianus Tebai (30) hingga meninggal dunia akibat luka tembak dibagian dada tembus ke belakang," ujar Kapolres Dogiyai Kompol Samuel D Tatiratu melalui keterangan tertulis, Sabtu.
Menurut dia, polisi yang mendapat laporan dari warga langsung menuju ke lokasi kejadian dan hanya menemukan jenazah korban yang tergeletak di pinggir jalan.
Polisi kemudian melakukan negosiasi ke pihak keluarga yang juga telah berada di TKP untuk membawa korban ke Puskesmas Bomomani untuk mendapatkan tindakan medis lebih lanjut.
“Anggota yang tengah melakukan evakuasi korban menuju Puskesmas Bomomani kemudian dicegat dan diserang menggunakan batu, kayu dan alat tajam oleh sekelompok pemuda."
"Sehingga anggota mengambil keputusan untuk mengamankan diri di Polsek Mapia, mengingat keamanan anggota yang minim,” ungkapnya.
Aksi massa kemudian berlanjut ke aksi pembakaran truk, rumah dan kios.
Pelaku penembakan polisi
Sementara, polisi masih melakukan pengejaran kepada truk yang salah satu penumpangnya menembak korban.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo menyebut, pelaku penembakan sudah ditangkap di Kabupaten Nabire.
Dipastikan, pelaku merupakan anggota polisi yang sedang melakukan tugas pengawalan.
Baca: Kronologi Kasus Penembakan Seorang Warga di Dogiyai Papua Tengah, Terungkap Identitas Korban!
"Anggota melakukan penembakan karena saat itu kondisinya chaos, yang mengakibatkan harus melakukan pembelaan diri,” kata Benny.
Namun, si penembak tetap akan ditahan dan diperiksa untuk memastikan apakah tindakannya sesuai prosedur atau tidak.
Ratusan Warga Mengungsi
Sebanyak 150 warga Dogiyai dilaporkan memilih mengungsi ke Nabire, ibu kota provinsi itu.
Mereka dikawal ketat oleh polisi.
"Kami kawal untuk menjamin keamanan dan dikarenakan tidak adanya tempat tinggal yang memadai pasca kejadian kemarin," kata Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo, Senin (23/1/2023).
"Mereka dikawal 5 personel Polres Dogiyai dan 6 personel Kodim 1705 Nabire,” sambungnya.
Ratusan warga itu diangkut menggunakan mobil Patwal Sat Lantas Polres Dogiyai, satu unit truk angkut personil milik Kodim 1705 Nabire, lima unit truk sipil dan 10 unit mobil lainnya. (*)
# kericuhan # Dogiyai # Papua Tengah # warga # Nabire
Baca berita lainnya terkait kericuhan
Artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul Detik-detik Kericuhan Pecah di Dogiyai Papua Tengah, 150 Warga Mengungsi ke Nabire: Ditengarai Miras
Sumber: Tribun Papua
Terkini Nasional
Warga Sipil 'Curhat' ke Dedi Mulyadi Ngaku Dibayar Rp 150 Ribu Bantu Preteli Amunisi TNI di Garut
18 jam lalu
Terkini Nasional
DEDI MULYADI MURKA 9 Warga Sipil Tewas Dalam Ledakan Garut, Minta TNI Tak Dilibatkan Warga
18 jam lalu
Live Update
Jelang Pentahbisan Uskup Timika Dihadiri 37 Uskup di Indonesia, Persiapan Sudah Rampung
1 hari lalu
Tribunnews Update
Viral Video Warga sesaat sebelum Peledakan Bom Kedaluwarsa, Ikut Bantu Susun dan Pilah Amunisi
2 hari lalu
Tribunnews Update
Warga di Garut Memulung Sisa Amunisi seusai Ledakan: Dijual karena Kuningan Bernilai Tinggi
2 hari lalu
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.