Panen Raya Sorgum di Satar Mese Manggarai, Bupati Hery: Ini Soal Ketahanan Pangan

TRIBUN-VIDEO.COM - Bupati Manggarai Herybertus GL.Nabit menyebut pangan lokal Sorgum merupakan salah satu komoditi yang bisa diandalkan dalam mengantisipasi krisis pangan akibat perubahan iklim.

Hal itu disampaikan Bupati Hery saat gelar panen perdana panen raya Sorgum di atas lahan 2,5 Hektar di SMPN1 Satar Mese, Kabupaten Manggarai, pada Rabu 18 Januari 2022.

Ketahanan pangan kata Bupati Hery, tidak bisa hanya mengandalkan produksi padi. Hal itu karena produksi padi tidak menentu dan harus ditutupi oleh komoditas lain termasuk Sorgum

"Ini soal ketahanan pangan, dengan cuaca yang tidak jelas seperti ini sebagai bagian dari perubahan iklim, tentu kita tidak bisa berharap terlalu banyak pada produksi padi, produksi padi menjadi tidak nenentu, tentu harus bisa di tutupi oleh komoditas lain termasuk sorgum," kata Bupati Hery

Lebih lanjut Ia katakan, meskipun Manggarai terlambat bergerak dalam mengantisipasi krisis pangan, tapi tahun ini dilakukan gerakan besar bersama untuk menghasilkan lebih banyak.

Dikatakan Bupati Hery, Ini merupakan sebuah kerja besar yang sudah mulai tahun lalu. Tahun lalu kata Dia, sudah mulai di kajong, Kecamatan Reok Barat dengan panen 100 hektar Kedelai.

Dari hasil itu, selain untuk di jual kembali, juga untuk pemenuhan bibit pada lahan baru seluas 900 hektar di Kecamatan Satar Mese.

"Jadi ini bukan hal yang tiba- tiba terjadi, bukan, ini ada urutan, untuk bibit saya kira pemerintah sudah siapkan," katanya

Dikatakan Bupati Hery, menyiapkan komoditas lain sebagai pangan lokal bentuk antisipasi dari pemerintah terhadap ancaman krisis. Hal ini juga tentu untuk memberi penguatan bagi masyarakat mendorong untuk tidak mengharapkan 100% dari pemerintah dari sisi pangan.

Baca: Zelensky Berduka, Menteri Dalam Negeri Ukraina & 17 Orang Tewas dalam Kecelakaan Helikopter di Kyiv

"Tapi apapun juga, pemerintah juga harus menyiapkan cadangan pangan di Dinas Sosial. Kerja besarnya menyiapkan masyarakat dalam menghadapi masa sulit," ujar Heri Nabit

Sementara pengembangan Food Estate di kawasan Satar Mese akan menjadi titik sentral. Hal ini pemerintah sedang melakukan identifikasi lahan dengan difasilitasi khusus seperti tanaman Sorgum dan Kedelai.

Demi mendukung ini pemerintah sudah Alokasi DAK tahun ini di Kecamatan Satar Mese untuk dua hal yaitu kawasan Food Estate dan kawasan non food estate.

Kesempatan yang sama, Direktur Yayasan Ayo Indonesia, Tarsisius Humali menyampaikan, tujuan utama mendorong masyarakat untuk menanam Sorgum ialah untuk pemenuhan gizi bagi keluarga.

"Kalau barang ini baik saya kira pasar juga akan menyerapnya," kata Tarsi Humali

Sorgum kata Tarsisius, merupakan bahan makanan yang sangat bergizi, sangat bagus untuk penyakit kronis tertentu seperti diabetes sebab kandungan gula sangat rendah 0,8% dibandingkan dengan Padi.

Baca: 2 Truk Kecelakaan di Tol Dalam Kota Jakarta, Arus Lalu Lintas Tampak Tersendat

Selain pemenuhan gizi kata Tarsi, Sorgum juga upaya menjaga komoditas lokal yang diwariskan oleh neneng moyang sejak dulu kala.

"Sebelum memikirkan pasar yang besar, Sorgum sangat baik untuk ibu-ibu hamil,kita bisa mengolahnya dengan macam-macam," kata Tarsisius

Sementara Camat Satar Mese, Damianus Arjo menyampaikan bekerja sama dengan Yayasan Ayo Indonesia menentukan 7 Desa sebagai Desa pilot projek pengembangan Sorgum di Kecamatan Satar Mese.

Adapaun Desa tersebut yakni Desa Iteng, Desa Paka, Desa Tal, Desa Gara, Desa Satar Loung, Desa Legu dan Desa Langgo.

"Dari tujuh desa ini sebagai pilot, total luas lahan atau luas tanah 5,6 Hektar, kenapa cuman enam hektar karena Sorgum ini merupakan hal yang baru, walaupun dulu menjadi makanan lokal, tapi bagi generasi sekarang ini merupakan hal yang baru," ungkap Camat Harjo

Penen hari ini kata Dami merupakan star awal untuk menjadi contoh di lahan lain di 31 Desa di wilayah Kecamatan Satar Mese.(Cr2).

(*)

#beritahariini #beritaviral #beritaupdate