Kamis, 15 Mei 2025

Travel

Kue Keranjang Daun Pisang Legendaris di Magelang Kebanjiran Pesanan Menjelang Imlek

Minggu, 15 Januari 2023 18:03 WIB
TribunTravel.com

TRIBUN-VIDEO.COM- Kue keranjang menjadi sajian yang bisa dibilang selalu ada saat Imlek.

Sejak menjelang Imlek tiba, para pedagang kue keranjang pun mulai kebanjiran pesanan.

Terlebih rumah produksi kue keranjang yang sudah legendaris.

Seperti rumah produksi kue keranjang di Magelang, yang sudah menyajikan makanan khas Imlek tersebut sejak tahun 1980-an atau sudah 40 tahun lamanya.

Pemiliknya pun, kini sudah dipegang oleh generasi kedua bernama Juliawati (56) atau sapaannya Cik Juliawati.

Rumah produksi kue keranjang itu berlokasi di Jalan Brigjend Katamso, Kemirirejo, Kecamatan Magelang Tengah, Magelang, Jawa Tengah.

Nah, kue keranjang yang satu ini terkenal mempertahankan tradisi dengan tetap menggunakan daun pisang sebagai pembungkus.

Di tengah maraknya kue keranjang berbungkus plastik karena dianggap lebih ringkas, rumah produksi terus mempertahankan bungkus ramah lingkungan, yakni berbahan daun pisang.

Baca: Antusias Warga Sambut Atraksi Liong dan Barongsai di Kelenteng Hok Ie Kiong Slawi di Perayaan Imlek

Juliawati mengatakan, pengolahan secara tradisional dan penggunaan daun pisang dilakukan untuk menjaga tradisi dan rasa.

"Jadi memang, kami buat kue keranjang sudah sejak lama dari Ibu saya (generasi pertama) sudah berbungkus daun pisang. Dan, diolahnya secara tradisional dikerjakan secara manual. Semua itu untuk mempertahankan tradisi dan cita rasa," ungkap Juliawati, saat ditemui pada Selasa (10/1/2023).

Pengolahan secara tradisional dilakukan mulai dari proses penggilingan beras ketan hingga proses pengukusan.

Meskipun, pada proses penggilingan beras ketan masih dibantu dengan mesin.

Namun, proses penyaringan tetap dilakukan secara manual.

"Kalau buatnya biasa tepung digiling, sudah diayak, habis diayak dicampur pakai gula. Lalu dikukus, sekali masak bisa 5 jam, sampai kental dan kalis. Kemudian, didinginkan baru ditutup dengan bungkus daun," terang Juliawati.

Di samping itu, alasan mempertahankan daun pisang sebagai bungkus karena mengeluarkan wangi dan aroma yang khas ketika dikukus.

Berbeda bila memakai pembungkus dari bahan plastik.

"Kalau pakai daun pisang itu dari rasa beda, terus aroma jauh lebih wangi, walupun kami tidak pakai vanili (aroma makanan). Itu aroma daun akan lebih wangi, dan kalau daun pisang ini orang Jawa bilang-nya itu lebih kalis nggak madel. Seperti itu, makanya kenapa tetap bertahan pakai daun pisang sampai sekarang ini," ungkap Juliawati.

Baca: Atraksi Barongsai dan Puluhan Stand Meriahkan Pasar Imlek Bumi Mina Tani Klenteng Hok Tik Bio Pati

Kue Keranjang Daun Pisang Banjir Pesanan Menjelang Imlek

Selalu menjaga kualitas dan rasa, membuat kue keranjang daun pisang milik Juliawati diburu para pembeli saat menjelang perayaan Imlek.

Pada Imlek tahun ini misalnya, dirinya kebanjiran pesanan yang datang dari luar kota Magelang, bahkan luar Pulau Jawa.

"Kuota pesanan tahun ini, kebanyakan dari luar kota, seperti Jakarta, Bali, Bandung, Surabaya, Semarang, Yogyakarta, Klaten, banyak yang ambil. Terus untuk Magelang sendiri, sudah rutin yang biasa ambil, ada yang penjual itu langsung dari, atau ada yang reseller," kata Juliawati.

Dengan banyak jumlah pesanan tersebut, dalam sehari dirinya mengaku bisa membuat hingga tiga kuintal kue keranjang.

Proses tersebut turut dibantu oleh 15 orang pekerja.

"Jadi,kami ada 6 tungku masak, setiap tungku bisa memasak 15 kilogram jadi sekali masak bisa 90 kilogram, biasanya, bisa tiga kali memasak. Jumlahnya tahun ini mungkin, kami buat sampai akhir nanti sekitar 6-7 ton kue keranjang," ucap Juliawati.

Ada pun kue keranjang di tempat ini memiliki dua varian rasa, yakni original dan cokelat dengan harga yang juga berbeda.

"Sekarang, kue keranjang yang ukuran sekilo atau isi 2 untuk orisinal seharga harga Rp58 ribu. Kalau, isi 3 orisinal Rp 60 ribu. Sedangkan, coklat untuk isi 3 seharga Rp60 ribu," tutur Juliawati.

Sementara itu, Juliawati mengaku, untuk ketahanan kue keranjang buatannya bisa disimpan sampai satu tahun lamanya.

"Jadi kalau cuma didiamkan saja, setahun tahan. Kalau masuk ke kulkas atau freezer itu lebih tahan lagi karena tidak memakai pengawet. Dan, kami juga nggak ada tambahan bumbu apapun, bener-benar cuman ketan sama gula, saja," tutup Juliawati.

(*)

Artikel ini telah tayang di TribunTravel.com dengan judul Kue Keranjang Daun Pisang di Magelang, Kebanjiran Pesanan dari Luar Kota Jelang Imlek

Editor: Tri Hantoro
Video Production: Fransisca Ellen Kumala Sari
Sumber: TribunTravel.com

Tags
   #kue keranjang   #Imlek   #Magelang

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved