Minggu, 11 Mei 2025

Olahraga

Singo Edan Ketar-Ketir, Petisi Liga 1 Tanpa Arema FC Viral Mendekati 100 Persen Suara Voters

Minggu, 15 Januari 2023 11:51 WIB
Tribunnews.com

TRIBUN-VIDEO.COM - Penolakan Liga 1 tanpa Arema FC viral setelah akun Twitter @mafiawasit bikinkan petisi online.

Hingga Minggu (15/1/2023) pukul 04.30 WIB petisi tolak Arema FC di Liga 1 telah raup kurang lebih 98 persen total suara.

Petisi Liga 1 Tanpa Arema telah diikuti sebanyak lebih dari 28 ribu voters yang dilakukan secara online.

Arema FC menjadi kambing hitam atas ketidakjelasan kompetisi sepak bola di Indonesia.

Pasalnya benang kusut ini berasal dari peristiwa yang melibatkan Arema FC, yakni Tragedi Kanjuruhan.

Pasca Tragedi Kanjuruhan (1/10/2022) lalu sepak bola Indonesia bak mati suri.

PSSI bersama PT Liga Indonesia Baru (LIB) menghentikan semua ajang kompetisi nasional.

Dengan demikian banyak suporter dari klub Liga 1, 2 dan 3 menumpahkan amarahnya ke Arema FC.

Ditambah lagi, Liga 2 dan Liga 3 Nasional telah resmi dihentikan melalui rapat EXCO PSSI, Kamis (13/1/2023).

Baca: Klasemen Liga Inggris: Man United Melesat ke Posisi 3, Liverpool Jeblok & Keluar Zona Liga Champions

Imbasnya adalah sebagai kasta tertinggi sepak bola Indonesia, Liga 1 tak akan ada degradasi musim ini.

Atas dasar itu akhirnya kekesalan suporter di seluruh Indonesia berakumulatif kepada klub pemicu utama, yakni Arema FC.

Sanksi Arema FC Lunak, Tak Seperti Persebaya dan Persib

Kekesalan suporter kepada Singo Edan bukan tanpa sebab.

Memang Arema FC tak terjun langsung dalam pengambilan keputusan terkait Liga 2 & 3.

Namun terdapat beberapa faktor lain yang mendasari kekesalan suporter.

Sanksi yang diberikan oleh PSSI ke klub kebanggaan Aremania tersebut dinilai terlalu lunak.

Selain denda uang tunai, Arema FC hanya dihukum tak boleh bermain di wilayah Malang-Raya, yang meliputi Kota Batu, Kabupaten Malang dan Kota Malang.

Pertandingan Singo Edan juga tak boleh dihadiri oleh suporter (kandang dan tandang) selama musim 2022/2023 berakhir.

Baca: Merasa Dirugikan karena Liga 2 Dihentikan, Persipura Bakal Gugat PSSI Secara Materiil: Manajer Geram

Sanksi ini sangat terasa lebih ringan daripada Persebaya tahun 2005 dan Persib Bandung tahun 2018.

- Kasus Perebaya 2005

Untuk kasus Persebaya yang menolak memainkan laga terakhir di Piala Indonesia 2005 kontra Persija Jakarta, PSSI memberikan sanksi degradasi ke Liga 2.

Padahal maksud dari Bajul Ijo ingin menghindari pertumpahan darah ketika suporternya bermain di Gelora Bung Karno.

Pasalnya kelompok suporter Persebaya dan mayoritas suporter di Jakarta tak akur ketika itu.

Persebaya takut laga yang sudah tak ada dampaknya bagi kelolosan tim, akan memakan korban.

Resmi Persebaya degradasi walaupun tahun sebelumnya sabet gelar juara.

- Kasus Persib Bandung 2018

Sedangkan untuk Persib Bandung harus menjalani sanksi bermain di luar pulau jawa karna terbunuhnya oknum suporter lawan.

Tak hanya itu, pertandingan Maung Bandung dilangsungkan tanpa suporter hingga paruh musin selanjutnya (Liga 1 2019).

Ketika itu sedang ada Deby Panas Persib vs Persija di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, pada (23/9/2018).

Oknum suporter Persib melakukan penganiayaan terhadap oknum suporter Persija hingga satu orang tewas.

Selain itu oknum suporter Persib juga melakukan sweeping dan intimidasi terhadap official Persib Bandung.

Hukuman bagi Maung Bandung dan Bajul Ijo terasa lebih berat walaupun tak memakan korban sebanyak Tragedi Kanjuruhan. (*)

(Tribunnews.com/Bayu Panegak)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Petisi Liga 1 Tanpa Arema FC Viral, Terah Raup 98 Persen Suara Voters, Singo Edan Ketar-Ketir

# Singo Edan # Liga 1 # Arema FC # penolakan # Tragedi Kanjuruhan # 

Editor: Wening Cahya Mahardika
Video Production: Muhammad Taufiqurrohman
Sumber: Tribunnews.com

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved