Rabu, 14 Mei 2025

Terkini Nasional

Analisis Psikolog Forensik Temukan 2 Makna Berbeda di Tangisan Putri Candrawathi saat Jalani Sidang

Jumat, 13 Januari 2023 12:50 WIB
Kompas.com

TRIBUN-VIDEO.COM - Tangisan terdakwa kasus dugaan pembunuhan berencana Brigadir J, Putri Candrawathi, dalam persidangan pemeriksaan menjelang tuntutan dinilai mempunyai 2 arti berbeda.

Menurut analisis psikolog forensik Reza Indragiri Amriel, tangisan Putri saat menceritakan nasib anak-anaknya saat ini diyakini tidak direkayasa.

Ia menuturkan, ada studi yang menemukan hal yang paling merisaukan pesakitan adalah kondisi keluarga yang ditinggalkan.

Akan tetapi, Reza meragukan tangisan Putri dalam persidangan saat menceritakan dugaan pemerkosaan atau pelecehan.

Baca: Putri Candrawathi Mengaku Korban Kekerasan Seksual, Heran Malah Jadi Tersangka

Hal itu yang dituduhkan kepada Brigadir Yosua.

Reza memaparkan, dari analisis psikologi, ia melihat terdapat sejumlah kejanggalan dari keterangan Putri yang mengaku menjadi korban pelecehan oleh Yosua.

Pertama adalah soal reaksi Putri yang disebut sempat mengalami freeze alias tonic immobility.

Hal itu diungkapkan ahli Asosiasi Psikolog Forensik Indonesia (Apsifor), Reni Kusumowardhani, yang dihadirkan dalam persidangan beberapa waktu lalu.

Menurut Reza, sikap freeze atau tak bisa merespon adalah tanda lumpuhnya prefrontal cortex atau bagian otak yang berperan dalam proses berpikir.

Ketika kondisi itu terjadi, maka korban pemerkosaan tidak mampu berpikir, menggerakkan tubuh untuk melawan atau melarikan diri.

Baca: Pascapenembakan, Chuck Putranto Diperlihatkan Percakapan WhatsApp Putri Candrawathi dan Brigadir J

Reza mengatakan, mengacu kepada riset terhadap 298 korban pemerkosaan, saat mereka mengalami gejala tak merespons atau freeze itu bervariasi, mulai dari 2 hingga 37 hari.

Sedangkan menurut pengakuan Putri dalam persidangan, ia sempat mendengar keributan yang diduga antara Yosua dan Kuat di rumah tersebut setelah peristiwa dugaan pelecehan.

Putri pun meminta kepada Kuat dan asisten rumah tangga, Susi, untuk mengambilkan ponsel dan menghubungi Richard serta Ricky.

Bahkan tak lama setelah peristiwa dugaan pelecehan itu, Putri memanggil Yosua dan berbincang berdua di dalam kamar.

Reza pun mempertanyakan sikap Putri yang segera bangkit setelah diduga mengalami pelecehan oleh Yosua.

Baca: Terdakwa Putri Candrawathi Mengaku Tak Tahu Semobil dengan Brigadir Yosua saat ke Rumah Dinas

Reza juga memaparkan ada celah kelemahan dari profil yang disusun Reni dalam menganalisis Putri.

Menurut Reza, kelemahannya adalah Reni memakai pendekatan idiografik atau menilai Putri dengan semata-mata berfokus pada dirinya sendiri.

Padahal menurut Reza analisis itu perlu diperkaya dengan pendekatan nomotetik, yakni membandingkan Putri dengan para korban pemerkosaan lain.

(Tribun-Video.com/ Kompas.com)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "2 Makna Tangisan Putri Candrawathi: Soal Anak Dinilai Tulus, Pelecehan Diragukan"

# Psikolog Forensik # Putri Candrawathi # pelecehan seksual # Sidang pembunuhan Brigadir J

Editor: Ramadhan Aji Prakoso
Video Production: febrylian vitria cahyani
Sumber: Kompas.com

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved