LIVE UPDATE
Rusia Bangkit, Siap Mobilisasi 500 Ribu Wajib Militer pada Januari 2023, Kekuatan Makin Meningkat
TRIBUN-VIDEO.COM - Dilaporkan Rusia akan memerintahkan mobilisasi sebanyak 500.000 wajib militer pada 15 Januari 2023.
Hal tersebut disampaikan oleh Intelijen militer Ukraina.
Mobilisasi militer pada tahun baru 2023 ini menjadi pertanda bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin tidak berniat mengakhiri perang.
Pasalnya pada tahun lalu tepatnya bulan Oktober, Rusia telah memobilisasi 300.000 warga Moskow yang dipaksa menjadi militer untuk perang lawan Ukraina.
Wakil kepala intelijen militer Ukraina yakni Vadym Skibitsky, mengatakan Kiev meyakini mobilisasi militer akan bagian dari serangkaian serangan Rusia.
Diprediksi Rusia akan kembali bangkit menggempur Ukraina selama musim semi dan musim panas.
Baca: Tak Mau Kalah, Perancis Ikut Kirim Kendaraan Tank AMX-10 RC ke Ukraina Perkuat Militer Lawan Rusia
Menanggapi pernyataan tersebut, Rusia pun membantah sedang sedang mempersiapkan gelombang kedua mobilisasi.
Vladimir Putin pun mengatakan tidak ada gunanya melakukan mobilisasi militer.
Bahkan Putin mengklaim dari angka 300.000, hanya setengah dari yang sudah dimobilisasi telah dikirim ke Ukraina.
Para pejabat Rusia, termasuk Putin, sebelumnya menolak rencana untuk memerintahkan mobilisasi sebelum akhirnya mengumumkan “mobilisasi sebagian” pada bulan September .
Dengan munculnya isu mobiliasi yang lebih tinggi dari tahun lalu, banyak warga Rusia yang melakukan protes.
Jika mobilisasi itu benar terjadi, maka Rusia akan memiliki kekuatan hampir dua kali lipat dari beberapa bulan lalu.
Baca: Gegara TikTok, Ukraina Berhasil Bantai Pasukan Rusia di Madiivka, Begini Strategi Pasukan Zelensky
Intelijen militer Ukraina mengatakan 280.000 pasukan darat Rusia saat ini dikerahkan untuk melawan Ukraina.
Dilaporkan Rusia membutuhkan waktu sekria dua bulan untuk mengusun formasi militer.
Sementara keberhasilan Rusia di medan perang akan bergantung pada seberapa baik perlengkapan dan pelatihan Rusia.
Selain itu keberhasilan Rusia juga dipengaruhi dari kelanjutan pasokan amunisi dan senjata Barat ke Ukraina.
Skibitsky mengatakan jika Rusia kalah dalam perang melawan Ukraina maka Putin akan runtuh.
Peringatan Ukraina tentang mobilisasi baru datang saat Rusia mengklaim telah mematuhi gencatan senjata sepihak pada Natal Ortodoks .
Kementerian pertahanan Rusia pada hari Jumat mengklaim pasukannya mulai mengamati gencatan senjata.
Sementara itu, pertempuran tampaknya berlanjut melintasi garis kontak di wilayah timur Donetsk.
Seorang saksi melaporkan tembakan artileri keluar dari posisi Rusia di pinggiran kota setelah gencatan senjata dimaksudkan untuk berlaku.
Media Rusia melaporkan bahwa pasukan Ukraina telah menembaki kota itu pada siang hari.
Pemimpin Rusia di Donetsk yakni Denis Pushilin mengatakan perintah Putin hanya mencakup operasi ofensif dan pasukannya akan membalas jika ditembaki.
Beberapa jam sebelum gencatan senjata diumumkan, roket Rusia menghantam sebuah bangunan tempat tinggal di kota Kramatorsk, Ukraina timur
Beruntungnya serangan ini tidak memakan korban jiwa namun merusak setidaknya 14 rumah.(Tribun-Video.com/theguardian.com)
Artikel ini telah tayang di theguardian.com dengan judul Russia preparing to mobilise extra 500,000 conscripts, claims Ukraine
# Rusia # Ukraina # wajib militer # Vadym Skibitsky
Reporter: Maria Nanda Ayu Saputri
Sumber: Tribun Video
Tribun Video Update
Setelah Klaim Tembak Jatuh Jet Tempur India, Menhan Pakistan Sesumbar akan Beli Pesawat China-Rusia
13 jam lalu
Tribunnews Update
Pakistan Tak Takut Meski India Diperkuat Jet Tempur Prancis: Kami Bisa Beli dari China hingga Rusia
13 jam lalu
Live Tribunnews Update
LIVE: Sosok Mantan Marinir Gabung Militer Rusia, Ternyata Pecatan TNI AL Pernah Terlibat Pidana
1 hari lalu
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.