Kamis, 15 Mei 2025

LIVE UPDATE

Konflik Tak Kunjung Reda, NATO Beberkan Perang di Ukraina Berkepanjangan, Kyiv Harus Terus Dibantu

Selasa, 3 Januari 2023 21:18 WIB
Sumber Lain

TRIBUN-VIDEO.COM - NATO kembali membeberkan kondisi perang di Ukraina.

Diungkapkan, perang Rusia dan Ukraina bakal berkepanjangan.

Oleh karenanya, Barat bersiap terus memasok senjata untuk membantu Ukraina melawan Rusia.

Hal ini diungkapkan oleh Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg.

Ia memperingatkan potensi ofensif baru Rusia di Ukraina.

Menurutnya, Dukungan militer untuk Kyiv harus jangka panjang.

Stoltenberg bersikeras bahwa pengiriman senjata ke Kyiv.

Ia mengatakan mobilisasi sebagian Rusia menunjukkan tidak memiliki rencana untuk mengakhiri permusuhan dalam waktu dekat. 

“Semua itu menunjukkan bahwa mereka siap untuk melanjutkan perang dan juga mencoba untuk berpotensi melancarkan serangan baru,” klaimnya.

Baca: Tak Mau Kalah! Ukraina Luncurkan Serangan Balasan Peluru NATO Hantam di Distrik Kalininsky Horlivka

Kepala blok militer pimpinan AS itu juga menegaskan bahwa Barat terus memberikan senjata.

Tak hanya itu, ia menegaskan, Barat juga akan memberikan bentuk dukungan lain kepada Ukraina.

"itulah satu-satunya cara untuk meyakinkan Rusia bahwa mereka harus duduk dan bernegosiasi dengan itikad baik dan menghormati Ukraina sebagai negara merdeka yang berdaulat di Eropa," tukasnya.

Stoltenberg mengklaim dukungan militer Barat untuk Ukraina adalah "cara tercepat menuju perdamaian".

Sebagaimana diketahui, negara-negara Barat telah meningkatkan pengiriman senjata mereka ke Ukraina.

Bahkan, Barat juga menjatuhkan sanksi ke Rusia.

Namun, Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan bahwa NATO menggunakan potensi militer hampir semua negara anggotanya untuk melawan Moskow di Ukraina.

Menurut presiden, upaya untuk merusak ekonomi Rusia dalam "perang sanksi" atas Ukraina sebagian besar telah gagal.

Putin juga menuduh Barat mengubah Ukraina menjadi koloni.

Bahkan, Barat menggunakan Ukraina sebagai umpan meriam untuk melawan Rusia.

Pada saat yang sama, Kremlin menyatakan terbuka untuk pembicaraan dengan Ukraina.

Baca: Rusia Tak Menyerah Meski Digeruduk Sanksi, Putin Sebut Invasi Jadi Tugas Suci Kedaulatan Moskwa

Namun, Rusia menerangkan, Ukraina menolak untuk bernegosiasi. 

Moskow bersikeras bahwa Kiev harus mengakui kenyataan di lapangan.

Yakni prasyarat untuk setiap pembicaraan damai, bahwa Ukraina harus mengakui status baru Donetsk, Lugansk, Kherson dan Zaporozhye sebagai bagian dari Rusia.

Terkini, Presiden Rusia Vladimir Putin meminta dukungan dari rakyat Rusia untuk pasukan yang bertempur di Ukraina.

Hal itu diungkapkan Presiden Putin dalam pidato Tahun Baru 2023 di markas distrik militer selatan Rusia, Sabtu (31/12/2022) tengah malam.

Ia menjanjikan kemenangan atas "neo-Nazi" Ukraina dan Barat yang dituding bermaksud menghancurkan Rusia.

Kepala Negara Rusia juga mengeklaim bahwa Barat memberikan segalanya untuk memanfaatkan Ukraina sebagai alat untuk merusak kedaulatan Rusia.

Bahkan, Putin menyebut Barat sebagai pihak munafik soal perdamaian.

“Barat berbohong tentang perdamaian. Itu sedang mempersiapkan agresi dan sekarang mereka secara sinis memanfaatkan Ukraina dan rakyatnya untuk melemahkan dan memecah belah Rusia,” kata Putin.

“Kita tidak pernah mengizinkan ini, dan tidak akan pernah membiarkan siapa pun melakukan ini kepada kita,” ucap Putin.

(Tribun-Video.com/ RT.com)

Artikel ini telah tayang di RT.com dengan judul NATO warns of potential new Russian offensive in Ukraine

# NATO # Barat # Rusia # Ukraina # perang

Editor: Dyah Ayu Ambarwati
Video Production: Abdul Salim Maula Safari Thoyyib
Sumber: Sumber Lain

Tags
   #NATO   #Barat   #Rusia   #Ukraina   #perang

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved