Kamis, 15 Mei 2025

Terkini Nasional

Kronologi Penculikan Bocah 6 Tahun di Jakpus oleh Pemulung, Sebulan Baru Ditemukan

Selasa, 3 Januari 2023 10:50 WIB
Warta Kota

TRIBUN-VIDEO.COM, JAKARTA -- Setelah satu bulan menghilang, Malika Anatasya (6), korban penculikan di Gunung Sahari, Sawah Besar, Jakarta Pusat, berhasil ditemukan polisi, Senin (2/1/2023) malam.

Bocah perempuan itu ditemukan di dalam gerobak pemulung di pinggir jalan, di kawasan Ciledug, Kota Tangerang, Senin (2/1/2023). Gerobak dimana Malika berada itu diketahui ditarik pelaku.

"Kami tangkap di pinggir jalan tadi, Malika di dalam gerobak yang ditarik pelaku sambil memulung," ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP Gunarto saat dihubungi, Senin (2/1/2023).

Gunarto menyampaikan, Malika ditemukan bersama pelaku oleh Satreskrim Polres Metro Jakarta Pusat.

Menurut Gunarto, saat ditemukan, Malika dalam kondisi sehat.

Saat ini, pihaknya tengah membawa Malika ke Rumah Sakit Kramat Jati untuk memastikan kondisi kesehatannya.

"Kami tangkap pelaku dan korban Ciledug," kata Gunarto.

Baca: Aksi Dramatis Penculikan Bayi Terekam di Jalanan Texas

"(Malika) dalam kondisi sehat, namun kami akan cek dan pastikan (kondisinya) ke Rumah Sakit Kramat Jati," sambungnya.

Sementara itu, dikonfirmasi secara terpisah, Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Komarudin menyebut, saat ini pelaku sudah diamankan di Polres Metro Jakarta Pusat.

"Pelaku diamankan ke Polres," kata Komarudin saat dihubungi, Senin (2/1/2023).

Seperti diketahui Malika Anastasya diculik seorang pria di Jalan Gunung Sahari 7A, Sawah Besar, Jakarta Pusat, pada 7 Desember 2022.

Ibu korban, Oni, bercerita bahwa anak sulungnya atau kakak dari Malika pada saat kejadian tengah berjaga di warung kecil mereka.

Kemudian, pelaku yang sebenarnya tidak asing bagi keluarga korban datang dari arah Kemayoran dan mampir ke warung mereka untuk membeli teh.

"Dia datang kemari, nanya sama anak saya yang gede, ‘Ada teh manis enggak?’, ‘Enggak ada, adanya kopi," ungkap Oni, dikutip dari YouTube Kompas TV, Sabtu (17/12/2022).

Selain itu, pelaku juga menanyakan apakah tersedia nasi, tetapi anak sulung Oni mengatakan kepada pelaku di warungnya tidak memiliki nasi.

Kemudian, si pelaku menyuruh kakak Malika untuk membeli beras dan memasaknya, sementara dirinya membeli ayam goreng. “Anak saya beli (beras) ke seberang, terus disuruh masak.

Dia ngomong, ‘Mau beli ayam chicken, kita makan bareng-bareng di sini’," kata Oni.

Saat hendak membeli ayam goreng tepung yang tak jauh dari warung milik keluarga korban, pelaku mengajak Malika untuk ikut. "Sambil bilang ayam chicken, dia (pelaku) nyolek anak saya yang kecil, ‘Dek mau ikut enggak?’ gitu,” ungkap Oni.

Pada saat pelaku mengajak korban untuk membeli ayam, kakak Malika yang merupakan anak sulung Oni memberitahu hal tersebut kepada sang ayah.

"Suami saya bilang, ‘Paling beli ayam chicken, nanti juga pulang. Kan biasanya seperti itu,’” tutur Oni menirukan apa yang dikatakan suaminya.

Namun, hingga sore tiba, Malika belum juga pulang. Karena khawatir, Oni meminta suaminya untuk mencari anak perempuan mereka, tetapi usahanya sia-sia.

Kronologi penculikan

Sementara itu, sebelumnya, kedua orangtua Malika Anatasya, korban penculikan di Gunung Sahari, Jakarta Pusat, mengakui jika keduanya kenal dekat dengan pelaku yang bernama Yudi.

Tunggal (48) menceritakan, pelaku kerap melintas depan ruko rumahnya membawa gerobak yang dikayuh menggunakan sepeda. Gerobak tersebut berisi barang-barang bekas.

"Biasanya dia bawa gerobak, tapi pas kejadian itu dia enggak bawa. Tampilannya juga rapih, baju dan celana panjang hitam, pakai topi," ujar Tunggal saat ditemui di depan rukonya, Gunung Sahari, Jakarta Pusat, Senin (19/12/2022).

Kendati demikian, Tunggal tak menyimpan curiga pada pelaku saat itu. Pasalnya, ia dikenal sebagai sosok yang baik dan kerap bermain dengan anak-anaknya yang masih kecil, termasuk Malika.

"Dia sering bawa anak-anak ke belakang rumah buat jajan. Bukan sekali atau dua kali, sering. Tapi selalu balik lagi," ujar Tunggal.

Hal yang sama pun disampaikan istri Tunggal, Onih (42). Menurutnya, pelaku kerap menumpang untuk mengisi daya handphone di rukonya itu.

"Handphone-nya kecil, warna putih," kata Onih.

Selain itu, Onih juga mengaku sempat berbincang-bincang dan mendengarkan cerita hidup Yudi, di rukonya sendiri.

Saat itu, kata Onih, Yudi bercerita jika istrinya sudah meninggal dan ia memiliki tiga anak.

Anak pertamanya ditinggal di kampung, anak kedua bersama dirinya, serta anak ketiga dibawa bibinya yang tinggal di Kemayoran.

"Dia pernah nemenin saya sambil bersihkan ikan waktu suami saya enggak ada. Dia cerita kalau pengen punya lapak, saya bilang alhamdulillah kalau ada modal," kata Onih.

Onih mengatakan, hal tersebut terjadi sekira dua bulan yang lalu.

Perempuan bertubuh kurus itu juga mengaku, tak menyimpan rasa curiga sama sekali terhadap pelaku. Pasalnya, ia telah mengenal Yudi selama tiga atau empat lamanya.

"Enggak curiga sama sekali, karena dia punya etika baik. Sama anak-anak saya juga dekat," kata Onih.

"Kayak misalnya punya duit Rp 1.000 atau Rp. 2000, dia ngasi anak-anak saya buat jajan. Jadi saya enggak mikir dia orang jahat," ujar Onih.

Sementara itu, Ardia (20) mengaku sempat melihat adiknya pergi bersama pelaku. Ia juga sempat memeringati ayahnya karena adiknya dibawa naik bajaj oleh pelaku.

Namun, kata Ardia, ayahnya yakin jika anaknya itu akan pulang lagi seperti biasanya.

"Aku langsung bilang ke ayah, 'ayah itu Malika ikut', ayah mikir bakal pulang lagi. Karena emang sering dibawa main sama Yudi, sering ngopi juga," jelas Ardia saat ditemui.

Kendati demikian, hingga pukul 14.00 WIB, ia dan kedua orangtuanya tak melihat batang hidung adiknya lagi.

Mereka pun berinisiatif mencari Malika di lapak tinggalnya Yudi, dekat kantor TNI Angkatan Darat sekitar wilayah tersebut.

"Saya tanya kontrakannya di lapak sekitar TNI AD, ada yang kenal Yudi enggak, tapi enggak ada," jelas Ardia.

Akhirnya, esok pagi, pihak keluarga mengajukan laporan kehilangan anak ke Polres Metro Jakarta Pusat, Jumat (9/12/2022) lalu.

"Memang salahnya kami, buat laporan kehilangan anak bukan penculikan," kata Ardia.

Kini Ardia berharap agar adiknya bisa kembali dalam keadaan sehat. Dan pelaku, bisa terketuk hatinya untuk mengembalikan adiknya seperti sedia kala.

Baca: Respons PLN Belum Padamkan Aliran Listrik Ketika Dua Mahasiswa Tewas Kesetrum Saat Banjir di Genuk

(*)

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Malika Bocah 6 Tahun Yang Diculik Berada Dalam Gerobak Dengan Pelaku Saat Ditemukan

# Kronologi # penculikan # bocah # Gunung Sahari # Malika Anastasya

Baca berita terkait di sini.

Editor: Erwin Joko Prasetyo
Video Production: Rahmat Gilang Maulana
Sumber: Warta Kota

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved