Kamis, 15 Mei 2025

On Focus

Rusia Ultimatum Ukraina untuk Serahkan Wilayahnya hingga Negara Barat Dibuat Kelabakan Putin

Kamis, 29 Desember 2022 20:18 WIB
Tribunnews.com

TRIBUN-VIDEO.COM - Rusia kali ini tidak main-main dengan keputusan bulatnya melancarkan operasi militer khusus ke Ukraina.

Bahkan, terkini Mokswa memberikan ultimatum keras ke Ukraina.

Jika Ukraina tidak melakukan tuntutan Rusia itu, maka ada ancaman yang sudah dipersiapkan.

Hal itu diungkapkan, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov pada Senin (26/12/2022).

Baca: Menteri Pertahanan Italia Peringatkan: Rusia Dapat Kerahkan Nuklir jika Ukraina Menangkan Perang

Ultimatum kali ini berupa keharusan Ukraina untuk memenuhi permintaan Moskwa.

Yakni menyerahkan wilayah yang dikuasai Rusia.

Jika tidak dituruti, Rusia mengancam Ukraina.

Tentara Rusia yang akan memutuskan nasib Ukraina.

Sebagaimana diketahui, Rusia telah mencaplok empat wilayah Ukraina di timur dan selatan.

Di antaranya Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhia, dan Kherson.

Aneksasi keempat kawasan itu melalui referendum beberapa bulan lalu.

Namun pada kenyataannya, tidak sepenuhnya Rusia menguasai kawasan itu.

Masih ada sejumlah daerah di empat kawasan itu masih dikuasai Ukraina.

Sementara itu, pernyataan Sergei Lavrov itu disampaikan hanya berselang sehari setelah Presiden Rusia Vladimir Putin siap bernegosiasi dengan Ukraina.

"Proposal kami untuk demiliterisasi dan denazifikasi wilayah yang dikendalikan oleh rezim, penghapusan ancaman terhadap keamanan Rusia yang berasal dari sana, termasuk tanah baru kami, sudah diketahui musuh," kata Lavrov.

"Intinya sederhana: Penuhi tuntutan itu untuk kebaikanmu sendiri. Jika tidak, masalah ini akan diputuskan oleh tentara Rusia," tambah Lavrov.

Sementara itu, Upaya balas dendam Presiden Rusia, Vladimir Putin kepada Barat makin nyata.

Pada Selasa (27/12/2022) Putin menandatangani dekrit yang berisi larangan penjualan minyak mentah dan produk minyak Rusia ke negara yang menerapkan pembatasan harga.

Keputusan tersebut berlaku mulai (1/2/2023) dan berlaku selama lima bulan hingga bulan Juli.

Baca: Menlu Rusia Sebut Optimis Menang Perang di Ukraina dengan Kesabaran dan Ketekunan

# Rusia # operasi militer khusus # Ukraina # Vladimir Putin

Editor: Tim Kreatif Tribun-video.com
Sumber: Tribunnews.com

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved