Wujud Toleransi di Papua: Pemuda Muslim Jadi Ketua Panitia Natal Bersama Manokwari Holland Club

TRIBUN-VIDEO.COM - Dendang lagu Natal berpadu pernak-pernik Natal mewarnai suasana malam, di Kafe Coisi Key di Taman Ria, Manokwari, Papua Barat pada Selasa (27/12/2022).

Dalam balutan baju oranye khas suporter tim nasional (timnas) Belanda, anggota Manokwari Holland Club (MHC) larut dalam khidmatnya ibadah Natal malam itu di markas besar mereka.

Bertajuk sub tema, 'Melalui Perayaan Natal Manokwari Holland Club, Kami Memupuk Kebersamaan, Kekompakan, dalam Satu Keutuhan dengan Iman Kepercayaan dan Kasih'.

Baca: Pasca-Natal, Harga Beras dan Telur di Pasar Pharaa Sentani Kompak Naik

Meski tak merayakan Natal, Abdullah Bin Hatim duduk di barisan paling depan mengenakan mahkota Papua, sambil sesekali ikut bernyanyi lagu Natal.

"Saya seorang muslim dan saya sangat bangga dipilih jadi ketua panitia Natal bersama MHC. Kita mau menunjukkan arti toleransi itu," kata Abdullah Bin Hatim saat diwawancarai TribunPapuaBarat.com.

Abdul, sapaannya, mengatakan kepanitiaan Natal bersama MHC telah dibentuk sejak 13 Desember lalu.

Anggota panitianya pun mayoritas pemeluk agama Islam.

Saling bahu-membahu mempersiapkan detail acara Natal bersama MHC, mulai dari pengumpulan dana, mengemas hamper, dekorasi, hingga konsumsi.

"Di MHC kita adalah satu keluarga," tutur lelaki asli Maluku itu.

Menurut Abdul, MHC bukan sekadar kumpulan penggemar Oranje (julukan timnas Belanda) di Manokwari yang sifatnya sementara.

Artinya euforia MHC muncul di permukaan hanya ketika perhelatan pesta bola akbar Piala Dunia.

Oleh sebab itu, gelaran Natal bersama termasuk cara MHC memupuk ikatan persaudaraan di antara mereka.

Senada dengan itu, Ketua MHC, Leumes Piet Wondiwoy mengungkapkan, rasa kesetiakawanan mesti berakar di hati semua anggota MHC.

Sehingga, MHC melalui program-programnya kedepan dapat memberi sumbangsih bagi daerah dan negara.

Baca: Libur Natal 2022, 36.896 Penumpang Gunakan Layanan Penerbangan di Bandara Yogyakarta Internasional

"Kita tidak hanya berhenti di euforia Piala Dunia dan selesai. MHC harus bisa berkontribusi bagi daerah dan negara," ujar Leumes Piet Wondiwoy dalam sambutannya.

Untuk itu, sambung dia, MHC mesti berbenah diri mulai dari struktur organisasinya.

Kartu Tanda Anggota (KTA) pun menjadi langkah awal agar MHC kelak dapat diakomodasi untuk berpayung hukum.

Keseriusan pendiri, pembina, pengurus dan anggota MCH dalam mengembangkan kelompoknya ternyata bukan isapan jempol belaka.

Mereka rela mendatangkan Van Daan (35), seorang warga negara Belanda yang setia mendampingi MHC mulai sebelum Piala Dunia 2022 Qatar hingga hari ini.

Van Daan mengakui, ia aktif membagikan rangkaian kegiatan MHC di media sosial pribadi maupun laman berita online Belanda.

Tak ayal, orang-orang di Belanda takjub dengan fanatisme orang Papua, khususnya anggota MHC dalam mendukung timnas Belanda kebanggaan mereka.

"Saya mewakili KNVB (Federasi Sepakbola Belanda) dan semua warga Belanda sangat bangga dengan kalian (MHC). Manokwari sudah seperti kampung halaman saya," pungkas Van Daan ketika memberi kesan dan pesan Natal.

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunpapuabarat.com dengan judul Wujud Toleransi di tanah Papua, Seorang Muslim Ketuai Natal Bersama Manokwari Holland Club