Polisi Tembak Polisi
Richard Eliezer Disebut Alami Dilema Moral hingga Hipomania seusai Tembak Yosua, Begini Kata Ahli
TRIBUN-VIDEO.COM - Richard Eliezer alias Bharada E sempat mengalami dilema moral dan hipomania saat kejadian penembakan Brigadir J pada Jumat (8/7/2022) lalu.
Hal itu diungkapkan Guru Besar Filsafat Moral, Romo Franz Magnis Suseno saat menjadi saksi ahli di sidang kasus kematian Yosua di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (26/12).
Dikutip dari Tribunnews.com, Romo Franz Magnis Suseno mengatakan, peristiwa Juli lalu Bharada E dihadapkan dengan kondisi yang bingung dan tak tahu harus berbuat apa kala itu.
Seperti diketahui, peristiwa menembak itu sangat menyalahi etika dan moral.
Namun, Romo menyatakan, di sisi lain ada budaya 'siap laksanakan tugas, yang harus dilakukan seorang ajudan apabila mendapat perintah dari atasan.
Atas hal tersebut, Romo menyebut Bharada E mengalami dilema moral saat hendak menembak Brigadir J.
Baca: Kuasa Hukum Sambo Pertanyakan Status Justice Collaborator Bharada E, Sebut Richard Sering Berbohong
“Dia bingung, karena berhadapan dengan dua norma, yang satu mengatakan menembak mati orang yang sudah tidak berdaya tidak bisa dibenarkan." jelas Romo.
"Yang kedua dia diberi perintah oleh orang yang berhak memberi perintah yang wajib ditaati supaya melakukannya, lalu dia harus mengikuti yang mana,” kata Romo.
Sementara, Psikolog Klinik Dewasa, Liza Marielly menyebut Bharada E mengalami perubahan kondisi psikologis usai kematian Brigadir J.
Diketahui, saat assesment awal Bharada E terlihat cemas dan ketakutan.
Liza menyatakan, saat pertama kali bertemu kecemasan Bharada E terlihat seperti banyak memainkan tangan dan menghindari kontak mata.
Baca: Suasana Panas, Jaksa sebut Gagal Buktikan Motif oleh Kubu Sambo & Putri: Tak Ada yang Melarang!
"Pada saat pertama bertemu itu, menurut pengamatan kondisinya masih sangat cemas." katanya.
"Jadi dia banyak sekali mainin tangan." "Kemudian menjaga tidak ada kontak mata," terang Liza.
Kemudian, saat assesment terakhir, terdakwa Bharada E mengalami perubahan emosi.
Menurut Liza, emosi takut tersebut bertransformasi menjadi ada kecenderungan hipomania.
"Ini kemudian emosi takut ini bertransformasi menjadi ada kecenderungan hipomania," ungkap Liza.
Yakni, hipomania merupakan kondisi dimana seseorang terlihat sangat berenergi dan bersemangat, tak seperti biasanya.
"Jadi setelah takut, sepertinya kemudian Richard Eliezer itu memutuskan untuk 'Oke saya harus melakukan sesuatu atas kondisi ini'," ujarnya.
Adapun saksi ahli yang dihadirkan tersebut merupakan sosok yang akan meringankan hukuman Bharada E.
(Tribun-Video.com/Tribunnews.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Bharada E Disebut Alami Dilema Moral dan Hipomania, Sempat Cemas dan Takut setelah Tembak Brigadir J
# Polisi tembak polisi # Brigadir J # Putri Candrawathi # Bharada E # Ferdy Sambo
Video Production: Adelia Denta Savritadayu Setyanta
Sumber: Tribunnews.com
TRIBUNNEWS UPDATE
Rekam Febri Diansyah yang Sempat Jadi Rival Ronny di Kasus Ferdy Sambo, Kini Bersatu Bela Hasto
Kamis, 13 Maret 2025
Viral News
Dulu Jadi Rival dalam Kasus Ferdy Sambo, Kini Ronny Talapessy dan Febri Diansyah Kompak Bela Hasto
Kamis, 13 Maret 2025
Breaking News
Menggebu-gebu, Mega Sentil Kinerja Polri hingga Kasus Ferdy Sambo yang Dinilai Tak Jelas: Malu Saya!
Jumat, 10 Januari 2025
Tribunnews Update
DPR Bela Eks Anak Buah Ferdy Sambo Naik Pangkat & Dapat Jabatan Baru di Polda Metro Jaya
Selasa, 7 Januari 2025
Tribunnews Update
Naik Pangkat, 7 Polisi di Kasus Ferdy Sambo Dapat Jabatan Baru: Terbaru AKBP Chuck Putranto
Minggu, 5 Januari 2025
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.