Kamis, 15 Mei 2025

Terkini Daerah

Komnas HAM Buka Suara soal Ancaman TPNPB di Maybrat: Tidak Terlalu Penting

Senin, 26 Desember 2022 21:04 WIB
Tribun papuabarat

TRIBUN-VIDEO.COM - Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Kodap IV Sorong Raya menolak agenda kemanusiaan yang dilakukan oleh Komnas HAM di Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya.

Tak hanya itu, TPNPB Kodap IV Sorong Raya juga mengancam keselamatan pekerja HAM di Maybrat.

Mendengar hal itu, Kepala Komnas HAM Papua dan Papua Barat Frits Ramandey angkat bicara soal ancaman itu.

Frits mengatakan, sebagai kelompok pejuang semestinya harus mengedepankan pencapaian tujuan secara bermartabat.

"Mekanisme penyelesaian konflik yang diakui oleh PBB adalah dialog atau dikenal dengan perundingan," ujar Frits, kepada TribunPapuaBarat.com, Senin (26/12/2022).

Olehnya itu, dialog atau perundingan ini merupakan satu-satunya cara yang diakui mekanisme PBB untuk penyelesaian termasuk tujuan politik.

Baca: Rayakan Natal, Duta Damai Papua Barat dan Komunitas Tangan Kasih Bagikan Bingkisan ke Disabilitas

"Komnas HAM berkepentingan untuk menghindari jatuhnya korban di Papua akibat kekerasan," tuturnya.

Mekanisme dialog yang ditempuh oleh Komnas HAM bertujuan untuk menghindari jatuhnya korban dan mengakhiri kesengsaraan rakyat sipil.

"Olehnya itu Komnas HAM hanya menginisiasi untuk menghadirkan para pihak agar duduk berembuk," jelas Frits.

"Upaya ini juta telah mendapat atensi dari mekanisme Dewan HAM PBB."

"Saya punya keyakinan ini hanya soal komunikasi dan belum sampai kepasa tuan Arnoldus Yancen Kocu dan lainnya," ucapnya.

Frits mengaku, sejumlah pimpinan gerakan telah memberikan dukungan terhadap upaya perundingan di Papua.

Oleh sebabnya, Frits meminta agar mekanisme ini harus ditangkap oleh Arnoldus Yancen Kocu dan kawan-kawan.

"Kalau mau berjuang untuk pembebasan orang Papua, maka mestinya dialog menjadi momentumnya," imbuhnya.

Menurutnya, ancam mengancam bukan merupakan sesuatu yang bisa menyelesaikan masalah di Papua.

"Saya punya keyakinan Tuan Arnoldus Yancen Kocu dan teman-teman hanya belum mendapatkan informasi yang lengkap tentang dialog kemanusiaan," kata Frits.

Baca: Kejati Papua Barat Sebut Dugaan Kasus Korupsi Dana Hibah Pemuda Katolik Rampung 90 Persen

Frits berharap, United Liberation Movement for West Papua atau ULMWP sebagai organisasi induk harus menjelaskan kepada mereka terkait dialog kemanusiaan.

"Saya pikir ancaman itu tidak terlalu penting, mestinya Arnoldus Yancen Kocu dan teman-teman harus menjadikan momentum sebagai perbaikan," jelasnya.

"Saya sudah sampai ke semua tempat di sana, perjuangan Tuan Arnoldus dan teman-teman untuk kesejahteraan rakyat juga," pungkasnya.

Ancaman TPNPB

Sebelumnya, sejumlah gerilyawan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat atau TPNPB Kodap IV Sorong Raya mengklaim telah menduduki Distrik Kumerkek, Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunPapuaBarat.com, kejadian itu mencuat melalui video berdurasi 3.24 menit, Minggu (25/12/2022).

Dalam video itu Komandan Operasi TPNPB Kodap IV Sorong Raya Arnoldus Yancen Kocu mengaku telah menguasai Kumerkek.

"Kami sudah masuk di Kumerkek Ibukota Kabupaten Maybrat, kami siap perang," ujar Arnoldus, Minggu malam.

Tak hanya itu, Arnoldus menyatakan diri siap menolak agenda kemanusiaan yang dilakukan oleh Komnas HAM di Maybrat.

"Ketika mereka turun maka kami siap tembak mati," tegasnya.

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunpapuabarat.com dengan judul Respons Komnas HAM soal TPNPB Ancam Agenda Kemanusiaan di Maybrat: Tidak Terlalu Penting

# Komnas HAM # TPNPB # Maybrat # Papua Barat Daya # Frits Ramandey

Editor: Fitriana SekarAyu
Video Production: Gianta Firmandimas Adya Mahendra
Sumber: Tribun papuabarat

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved