Kamis, 15 Mei 2025

Terkini Daerah

Sudah 18 Tahun Berkonflik, Sejarah Konflik Keraton Kasunanan, Sempat Upayakan Berdamai dari Jokowi

Senin, 26 Desember 2022 07:34 WIB
Tribunnews.com

TRIBUN-VIDEO.COM - Keraton Kasunan Surakarta Hadiningrat sempat terjadi kericuhan pada Jumat (23/12) malam.

Akibat peristiwa ini sejumlah orang dilarikan ke Rumah Sakir Kustato Solo.

Kericuhan melibatkan kubu Sasonoputro yang mengatasnamakan Raja Keraton Solo, SISKS Pakubuwono (PB) XIII Hangabehi dan Lembaga Dewan Adat (LDA).

LDA sendiri adalah sekumpulan para kerabat keraton yang berisi para adik dan anak raja.

Sebagaimana diketahui, konflik yang kini berlangsung di Keraton Kasunanan Solo berawal setelah meninggalnya Pakubuwono XII pada 12 Juni 2004 atau sekitar 18 tahun yang silam.

Namun saat itu Pakubuwono XII tidak memiliki permaisuri serta mengangkat putra mahkota.

Sehingga terjadi perebutan tahta di antara anak keturunan Pakubuwono XII.

Baca: Kronologi Kericuhan di Keraton Solo, Melibatkan 2 Kubu hingga Ditodong Pistol

Dua kubu saling klaim sebagai pewaris tahta dan mendeklarasikan diri sebagai raja Keraton Solo.

Kubu tersebut adalah Hangabehi putra tertua dari selir ketiga Pakubuwono XII mendeklarasikan diri sebagai raja pada 31 Agutsus 2004.

Sedangkan putra Pakubuwono XII dari selir yang berbeda, Tedjowulan kemudian mendeklarasikan diri sebagai raja pada 9 November 2004.

Pada 2012 Wali Kota Solo saat itu, Joko Widodo dan anggota DPR Mooryati Sudibyo, mendamaikan dua kubu anak raja tersebut di Jakarta.

Hasilnya, Hangabehi dan Tedjowulan sepakat berdamai dan menandatangani akta rekonsiliasi.

Hangabehi yang merupakan putra tertua Pakubuwono XII tetap menjadi raja, sedangkan Tedjowulan menjadi mahapatih dengan gelar KGPH (Kanjeng Gusti Pangeran Haryo) Panembahan Agung.

Meski begitu, sejumlah keturunan Pakubuwono XII menolak rekonsiliasi dan mendirikan Lembaga Dewan Adat Keraton.

Baca: Oknum Polisi Diduga Terlibat dalam Konflik Internal Keraton Solo, Disebut Sempat Todongkan Pistol

Lembaga itu memberhentikan sang raja karena Hangabehi beberapa kali melakukan pelanggaran.

Dewan Adat melarang raja dan pendukungnya memasuki keraton.

Sejumlah pintu masuk raja menuju gedung utama Keraton Solo dikunci dan ditutup dengan pagar pembatas.

Akibatnya, PB XIII Hangabehi yang sudah bersatu dengan Tedjowulan tak bisa bertahta di Sasana Sewaka Keraton Solo.

Pada 2017, Presiden Jokowi pernah mengutus anggota Watimpres, Jenderal Purn Subagyo HS, melakukan upaya rekonsiliasi, namun gagal.

Pada Februari 2021, kisruh Keraton Solo kembali terjadi setelah lima orang, di antaranya anak keturunan PB XII, terkurung di Istana.

Hingga pada Jumat (23/12/2022) malam kembali terjadi kisruh yang membuat empat orang dilarikan ke rumah sakit akibat luka-luka. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribun-video.com dengan judul Ternyata Sudah 18 Tahun Konflik Keraton Solo, Berawal dari Perebutkan Tahta Setelah PB XII Mangkat

Editor: Tri Hantoro
Video Production: Rania Amalia Achsanty
Sumber: Tribunnews.com

Tags
   #konflik   #Keraton   #Solo   #Jokowi

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved