Kamis, 15 Mei 2025

Terkini Nasional

Komentar Mantan Penyidik KPK Soal Luhut Sebut OTT Tak Bagus

Rabu, 21 Desember 2022 17:26 WIB
Tribun Medan

TRIBUN-VIDEO.COM - Mantan Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Yudi Purnomo Harahap menilai operasi tangkap tangan (OTT) masih efektif untuk memberi efek jera kepada para koruptor.

Yudi tidak sependapat dengan pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan yang menyebut OTT tidak bagus untuk negara.

"Karena ketika suatu koruptor tertangkap, itu sebenarnya merupakan kampanye yang paling efektif dalam usaha memberantas korupsi. Kenapa, karena akan membuat efek jera bagi para koruptor lainnya, karena kita tahu koruptor ini dia tidak akan pernah berhenti korupsi kalau dia tidak ditangkap," kata Yudi dikutip dari kanal YouTube Yudi Purnomo Harahap, Rabu (21/12/2022).

Menurut Anggota Satuan Tugas Khusus (Satgassus) Pencegahan Korupsi Mabes Polri itu, OTT secara cepat, efisien, dan efektif menetapkan tersangka atau menaikkan suatu perkara ke penyidikan setelah orang-orang yang melakukan tindak pidana korupsi ditangkap.

Baca: Penyidik KPK Geledah Gedung DPRD Jatim Kemarin, Setidaknya Bawa 6 Koper Keluar dari Gedung

Oleh karena itu, Yudi menekankan bahwa OTT penting dilakukan. Terlebih, menurutnya, korupsi adalah kejahatan tersembunyi yang diketahui oleh sedikit orang serta melibatkan uang yang begitu banyak dan waktu yang singkat.

"Ketika tertangkap tangan maka tidak ada lagi alasan untuk mengelak, sebab barang buktinya ada, para pelakunya ada. Sehingga, dalam waktu 1x24 jam sejak tertangkap tangan bisa ditetapkan tersangkanya," ujar Yudi.

Lebih lanjut, Yudi mengatakan, poin penting dari OTT adalah tidak pandang bulu dalam menindak kasus korupsi.

Sebab, selama ini telah banyak pejabat yang terkena OTT, baik itu bupati, gubernur, walikota, hingga ketua atau pimpinan lembaga dan kementerian negara.

Ia berpandangan, OTT bisa mengungkap kasus korupsi sampai ke akar-akarnya.

Yudi mencontohkan, meski OTT menangkap pejabat setingkat kepala daerah. Akan tetapi, setelah pengembangan dapat menyasar pada pimpinan lembaga atau pemerintah di pusat.

Tak hanya itu, Yudi mengatakan, OTT juga bisa mengungkap nilai uang serta kasus yang dikorupsi seseorang.

Misalnya, di awal hanya diketahui jumlah korupsi ratusan juta, tetapi saat pengembangan terungkap mencapai puluhan miliar.

Baca: Luhut Binsar Berikan Komentar terkait OTT yang Dilakukan KPK: Buat Citra Negeri Ini Jelek

"Itu lah mengapa operasi tangkap tangan ditakuti, karena kita tidak tahu siapa nanti pelakunya. Kemudian, yang kedua berapa jumlah uangnya dan berapa perkara korupsi yang akan terungkap," ujar Yudi.

Diketahui, saat menjadi pembicara di acara Peluncuran Aksi Pencegahan Korupsi yang digelar Strategi Nasional Pencegahan Korupsi pada Selasa (20/12/2022), Luhut berpandangan OTT kurang baik sehingga ia meminta KPK untuk tidak kerap melakukan OTT.

Menurut Luhut, untuk mencegah korupsi, upaya digitalisasi perlu dilakukan di berbagai sektor.

“Jadi KPK pun jangan pula sedikit sedikit tangkap tangkap, itu. Ya lihat-lihatlah, tetapi kalau digitalisasi ini sudah jalan, menurut saya, (koruptor) enggak akan bisa main-main," kata Luhut, Selasa.

(*/tribun-medan.com)

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Luhut Sebut OTT Tak Bagus, Mantan Penyidik KPK: Efektif Karena Beri Efek Jera untuk Para Koruptor

# Komisi Pemberantasan Korupsi # KPK # Yudi Purnomo # Operasi Tangkap Tangan # OTT KPK # Luhut Binsar Pandjaitan

Baca berita terkait di sini.

Editor: Erwin Joko Prasetyo
Video Production: Fegi Sahita
Sumber: Tribun Medan

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved