Travel Update
Tempat Wisata Museum Katedral di Jakarta, Punya Koleksi Saksi Masuknya Katolik Roma ke Tanah Air
TRIBUN-VIDEO.COM - Tribunners, jelang libur Natal dan Tahun Baru 2023, Museum Katedral bisa menjadi pilihan wisata anda.
Museum ini berada persis di belakang gereja Katedral Jakarta, Pasar Baru, Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat.
Dalam Museum Katedral, anda akan menemukan ratusan koleksi yang menjadi saksi masuknya agama Katolik Roma ke Tanah Air.
Diresmikan sejak 28 April 1991, Museum Katedral terbuka bagi siapa saja yang ingin mengunjunginya, baik umat katolik maupun agama lain.
Meski dibuka untuk umum, namun untuk mengunjungi tempat ini tidak memerlukan biaya tiket masuk alias gratis.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Museum Katedral Jakarta sekaligus Humas Gereja Katedral dan Keuskupan Agung Jakarta Susyana Suwadie.
"Museum ini diresmikan pada 28 April 1991, dan sejak itu memang dibuka untuk umum, tanpa biaya masuk," kata Kepala Museum Katedral Jakarta sekaligus Humas Gereja Katedral dan Keuskupan Agung Jakarta Susyana Suwadie kepada Kompas.com, Jumat (2/12/2022).
Pada tahun 2020 lalu, museum yang satu ini sempat tutup akibat adanya pandemi Covid-19.
Lalu, per 5 Juli 2022 lalu, Museum Katedral kembali dibuka dengan membatasi jumlah pengunjung.
Secara keseluruhan, museum yang terdiri dari dua lantai ini dibagi dalam sembilan ruang atau zona, guna mempermudah alur kunjungan.
Zona pertama, ada Zona Ruang Penerima yang berisi penjelasan seputar sosok Pastor Rudolphus Kurris.
Sosok ini dikenal sebagai pendiri Museum Katedral, sekaligus kepala paroki pertama Gereja Katedral Jakarta.
Dalam ruang ini anda bisa melihat beberapa barang peninggalan sang pastor dalam sebuah etalase.
Lalu zona kedua ialah Zona Panorama Sejarah.
Di zona ini anda bisa menonton tayangan singkat berdurasi 11 menit seputar kisah pendirian gereja katolik.
Sembari berjalan melewati lorong, anda pun bisa membaca cerita masa demi masa selayang pandang sejarah masuknya agama katolik di timur Indonesia sampai periode cikal bakal terjadinya sebuah Keuskupan Agung Jakarta.
"Agar orang mengerti, bagaimana perkembangan agama Katolik Roma yang berpusat di Vatikan itu berada di Indonesia, khususnya Keuskupan Agung Jakarta ini," ujar Susy.
Kemudian, ada pula Zona Gereja Bawah Tanah yang mengisahkan masa sebelum ada gembala atau pemimpin jemaat.
Sehingga saat itu ibadah dilakukan sembunyi-sembunyi dari VOC yang berkuasa.
Baca: Wisata Alam Tangga Seribu di Sekupang, Tawarkan Aktivitas Camping dengan Pemandangan Laut Lepas
Pasalnya perusahaan dagang Belanda ini membawa agama Protestan dan menekan penyebaran agama katolik.
Tak hanya itu, mereka juga melarang adanya kegiatan ibadah umat katolik di seluruh daerah kekuasaannya.
Melangkah sedikit, anda akan memasuki Zona Prefektorat, Vikariat dan Episkopat.
Di mana dalam zona tersebut anda akan menemukan foto para pemimpin dari ketiga periode tersebut dengan sekilas latar belakang kehidupan masing-masing tokoh.
Lalu ada Zona Koleksi Katedral, yang menceritakan khusus pendirian Gereja Katedral Jakarta pada 121 tahun lalu.
Kemudian ada Ruang Mini Teater berkapasitas 40 orang, untuk melihat film-film rohani terkait agama katolik.
Sementara di lantai dua, terdapat ruang Zona Masa Lalu dalam Pustaka yang memamerkan koleksi buku-buku tua dan benda seputar paduan suara tertua di Katedral Jakarta.
Pasalnya paduan suara Sesilia itu bernyanyi saat pemberkatan Katedral Jakarta pada tanggal 21 April 1901 silam.
Kemudian, memasuki ruang Zona Kemartiran, anda akan melihat beragam benda suci (relikwi) peninggalan orang-orang suci yang mati dalam memperjuangkan kebenaran agama.
Benda-benda tersebut ada yang berbentuk potongan tulang hingga potongan benda-benda yang sering dikenakan para tokoh suci.
Selanjutnya, ada Zona Kunjungan.
Baca: 5 Wisata Tidore Suguhkan Keunikan dan Panorama Estetik, Ada Pantai Ake Bai hingga Pulau Filonga
Pada zona ini terlihat beberapa benda kenang-kenangan dari dua orang Paus yang dulunya pernah berkunjung ke gereja Katedral Jakarta.
Tak hanya itu, di zona ini juga terdapat surat kaleng yang berisi ancaman terhadap keselamatan jiwa Paus Johanes Paulus ke II saat kunjungannya ke Indonesia, tahun 1989.
Berikutnya ialah ruang Zona Liturgi, yang memperlihatkan benda-benda peninggalan seperti jubah, baju uskup orang Indonesia pertama, dan lain sebagainya.
Zona terakhir yaitu Zona Peninggalan Abad 17 sampai 19.
Di ruang ini, salah satu koleksi tertuanya berupa Monstrans buatan tahun 1700-an.
Ini adalah salah satu alat liturgi yang dipakai dalam misa khusus seperti misa Jumat pertama setiap bulan, dan penghormatan Sakramen Maha Kudus. (*)
(Tribun-Video.com/Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Ratusan Koleksi Museum Katedral Jakarta, Ada Potongan Tulang
# tempat wisata # Gereja Katedral # Kecamatan Sawah Besar # Gereja Katedral Jakarta #
Reporter: Ariska Nur Choirina
Video Production: Ignatius Agustha Kurniawan
Sumber: Kompas.com
Live Update
Suasana Misa Kamis Putih di Palangka Raya Kalteng, Ribuan Umat Katolik Memadati Area Gereja Katedral
Jumat, 18 April 2025
Live Update
Ingat dengan Wisata Malalayang Beach Walk Manado? Ini Dia Kondisi Terkininya yang Wajib Kamu Tahu!
Minggu, 13 April 2025
Tribunnews Update
Momen Prabowo Menunduk dan Doakan Mendiang Uskup Emeritus Mgr Petrus Turang di Gereja Katedral
Jumat, 4 April 2025
Live Update
Situ Cipondoh, Selesai Revitalisasi Jadi Wisata Alternatif saat Libur Lebaran Warga Tangerang
Selasa, 1 April 2025
Live Update
Liburan Seru saat Lebaran, Warga Lokal Batam Padatai Tempat Wisata di Hari Kedua Idul Fitri
Selasa, 1 April 2025
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.